Caitlin's Desire : Penolakan

124 24 25
                                    

Setelah diskusi sama salah satu temenku, akhirnya aku memutuskan untuk ubah usia Caitlin dan Lucas. Hehe

🖤

Caitlin mengerjapkan matanya sambil menajamkan pendengaran. Tersadar sepenuhnya dan baru menyadari bahwa suara yang membangunkan terdengar di sebelah kamar. Kamar Lucas berada.

"Aku tidak menyukai itu, sungguh!" Caitlin menarik bantal lalu menutup telinganya rapat. Suara yang tidak ingin didengar pagi ini.

Suara yang membuat ia kesal setengah mati, bagaimana bisa Lucas membawa wanita berbeda setiap malam. Wanda, nama wanita yang kali ini di bawa Lucas. Nama yang Lucas sebut.

Hampir setiap malam pria itu selalu membawa berbagai jenis wanita, sejak saat itu Caitlin mendengar suara dari kamar Lucas.

Suara Lucas yang masih terdengar oleh telinga membuat gadis ini berdecak, dia hanya ingin tidur tanpa suara apapun di rumah ini.

"Dasar maniak!" gerutu Caitlin lalu beranjak dari ranjang. Setelah selesai mendengarkan kegiatan mereka—walau tanpa sengaja—ia berdiri, berjalan keluar kamar. Berniat memasak sarapan untuk dirinya, Lucas juga wanita itu.

Setelah berkutat dengan spatula juga wajan, Caitlin menaruh tiga piring di atas meja, sendok juga garpu ia taruh di sisi piring. Memasak adalah hal yang Caitlin sukai selain menonton film.

"Selamat pagi, Paman dan Bibi Wanda." Caitlin bersuara saat pintu kamar Lucas terbuka. Walaupun memunggungi, ia tahu mereka berdua berdiri di sana.

Lucas bergumam dan Wanda menyahut, "Pagi, Caitlin. Kau memasak?" Caitlin menatap dari balik bahu lalu mengangguk, tidak lupa menawari keduanya.

"Ah, tidak usah, aku—"

"Tidak masalah, Bibi Wanda. Bahan makan tidak akan habis karena menyuguhimu sarapan," kata Caitlin sebelum mengunyah.

"Ayo Wanda, makanlah." Lucas menarik lengannya menuju meja makan, di tarik sedikit kursi untuk wanita itu duduki.

Caitlin yang bisa melihat dari ujung mata hanya bisa berdecih. Wanda juga Lucas menikmati sarapan tanpa bersuara. Suasana hening hingga Wanda berpamitan.

"Terima kasih, Wanda. Nanti aku hubungi kembali," kata Lucas sambil mengantar wanita itu menuju pintu.

Caitlin tersenyum tipis sambil melambaikan tangan ke arah Wanda. "Hati-hati." Ia masih menatap Wanda juga Lucas di depan pintu, "dan jangan kau kembali," kata Caitlin pelan.

"Paman, sampai kapan kau akan seperti ini?" Caitlin bersuara saat Lucas melewati.

Pria itu menaruh piring, mencucinya. "Maksudmu?"  Lucas menyandarkan pinggang di bak pencuci piring, melipat kedua tangan, menatapnya.

"Berganti wanita setiap hari," jawab Caitlin pelan. Sejujurnya ia takut mengatakan itu, tapi hatinya tidak menyukai kegiatan setiap malam yang dilakukan Lucas.

"Kau tahu aku pria dewasa, kan?" Caitlin mengangguk, ia tahu usia mereka terpaut cukup jauh.

"Bagus," kata Lucas lalu kembali membersihkan piring dan peralatan memasak. Ia tidak suka ada barang kotor di rumahnya.

Caitlin terdiam sambil menatap punggung lelaki itu, kaos ketat yang memperlihatkan bentuk tubuhnya membuat dada Caitlin berdesir. Perutnya mulas seketika.

"Uhm, Paman. Memangnya..." Caitlin terdiam sejenak, ia merangkai kata yang pas untuk mengatakan pada pria itu.

"Memangnya harus dengan beberapa wanita berbeda? Tidak dengan satu saja? Aku misalnya." Suara Caitlin memelan di dua kata terakhir.

Addicted To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang