Suasana malam hari memang sangat cocok untuk melakukan banyak hal, termasuk melepas penat setelah seharian bekerja dan menghadap layar komputer terus-menerus. Kepala pusing, mata lelah, dan tubuh lesu serta sering mengalami sakit punggung plus pinggang. Sungguh ciri-ciri remaja jompo. Mungkin itu yang cocok disematkan pada seorang wanita bernama Arindi Brahmana atau biasa dipanggil Arin.
"Gila, capek banget gue! Rasanya pinggang mau copot aja," ujar Arin sambil meregangkan otot-ototnya di kursi kebesarannya.
Sedang asyik-asyiknya merilekskan tubuhnya, mendadak Arin dikejutkan dengan bunyi nada dering ponselnya sendiri, pertanda jika ada panggilan telepon yang masuk.
"Fuck! Gue kaget, sial!" umpat Arin pada ponselnya yang menyala itu.
Arin melirik sesaat, lalu digeserlah tombol hijau pada layar ponsel setelah mengetahui nama si penelepon.
"Why bitch?"
"Let's party, bitch! Belum selesai kerja lo? Kerja mulu lo, kayak dibayar seharga satu mobil Ferrari aja."
"Bacot lo. Bentar, gue mau beres-beres dulu. Di mana? Tempat biasa?"
"Nope! Ke apartemennya Jessica, gue tunggu. Lagi males ke club, ntar ketemu sama mantan, gue sama Jessica males."
"Halah sok-sokan males, seminggu lagi juga kalian bakal balikan."
"Anjing lo! Udah, sini cepet!"
"Iya-iya, cerewet banget lo kayak Ibu kos-an."
Seusainya panggilan suara mereka terputus, Arin membereskan semua barang-barangnya secara tergesa. Ia juga ingin segera melepas penat dengan pesta bersama kedua sahabatnya.
***
Hari sudah malam, bahkan terbilang larut karena menunjukkan pukul dua belas malam. Namun, ketiga wanita itu masih saja betah untuk membuka mata. Meskipun ketiganya sudah terlihat mabuk.
"Eh, gimana kalo kita main 'Truth or Dare'?" usul Tiffany dengan spontan.
Sementara Arin dan Jessica menatap Tiffany.
"Huh?" bingung Arin dengan ekspresi mabuknya.
"Okay! Let's go!" jawab Jessica antusias sambil tangannya yang menonjok udara. Tentu saja di bawah pengaruh alkohol.
Beruntung keesokan harinya, ketiga wanita itu libur bekerja. Jadi, aman-aman saja kalau mereka mabuk bahkan sampai pagi sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mba Pacar [WENRENE]
FanfictionWandini Soekmadjaja, mahasiswi umur dua puluh tiga tahun yang mendadak mendapatkan "Jackpot" tak terduga. Arindi Brahmana, seorang wanita karier berumur tiga puluh tahun yang memilih "Dare" ketika bermain bersama kawan-kawannya dan berakhir mengenca...