Jaga Jarak (Losing You)

250 38 3
                                    

(Playing : James Arthur- Train Wreck)

(Disclaimer : Abaikan jam yg di chatnya ygy~ hehehe)

« "Mba Pacar" »

•••

Sebulan berlalu setelah kejadian yang tidak mengenakan itu, Arin selalu murung. Ia juga sering tidak fokus ketika bekerja. Bicara seadanya dan perubahan dari Arin itu membuat dua sahabatnya merasa aneh. Hampir tiap hari, Arin menghabiskan waktu di kamar, mengurung diri. Namun, jika menjelang weekend, Arin akan minum bir untuk melampiaskan rasa kesal dan sedihnya. Ia juga memilih untuk tinggal di apartemen bersama dua sahabatnya agar orang rumah tidak khawatir dengan keadaannya yang sangat kacau.

Aktivitas barunya kini memandangi room chat nya bersama Wandi. Gadis itu tak lagi membalas pesannya selama dua pekan terakhir hingga membuat sikap Arin semakin tidak stabil.

Pernah suatu waktu, ia mencoba untuk mampir ke rumah Wandi, tetapi ada ketakutan dalam dirinya untuk menemui kedua orang tua serta adik Wandi. Ia pun juga pernah mendatangi kampusnya, tetapi yang dicari selalu tidak dapat ditemui. Arin frustasi, harus dengan cara apalagi agar ia bisa bertemu dengan Wandi? Ia sungguh merindukan gadis kesayangannya tersebut.

"Kamu di mana, sih, Wan? Kamu kenapa? Aku kangen banget sama kamu, chat-ku juga nggak kamu balas-balas. Jangankan dibalas, dibaca aja belum," gumam Arin sambil memandang room chat. Sesekali ia scrolling chat hanya untuk menghilangkan rasa rindunya pada Wandi.

 Sesekali ia scrolling chat hanya untuk menghilangkan rasa rindunya pada Wandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin menghela napas panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin menghela napas panjang.

"BANGSAAATT!" teriak Arin panjang, kesal di dalam kamarnya.

"Anjir, kaget gue, baru nyamperin udah di bangsat-bangsatin aja," ucap Tiffany yang langsung saja masuk ke kamar Arin tanpa mengetuk pintu.

"Kenapa, sih, lo?" sahut Jessica bertanya.

Arin hanya diam sambil melirik tajam kedua sahabatnya. Namun, lirikan tajam itu tak bertahan lama karena air matanya yang tiba-tiba saja jatuh tanpa permisi. Setetes demi setetes dan berujung menjadi tangisan kencang yang otomatis hal tersebut membuat kedua sahabatnya bingung.

Mba Pacar [WENRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang