chapter kali ini lebih merujuk ke pov-nya Chan pas dia lagi observasi tugas. (Chapter 05 bagian akhir yang diomongin Jeongin sama Minho.)
[bonus SKZ dorm pov.]
☆
Bang Chan, atau yang sering kita kenal sebagai "Chan" sedang melakukan observasi tentang kasus pembunuhan seorang remaja karena kecemburuan. Saat ini, Chan sedang berada ditempat kejadian. Kejadiannya terjadi di sekolah Hope High.
Sebelum melakukan observasi, Chan sebenarnya sedang bersantai di dorm baru SKZ. begitu mendapatkan tugas dari atasan, Chan langsung pergi dan meninggalkan pesan di kamarnya menggunakan post-it. Chan tahu betul bahwa anggotanya akan mencarinya, jadi dia hanya memasang post-it di dinding kamarnya sebagai tanda bahwa dia akan pergi selama 3-4 hari.
Para polisi pun ikut terjun ke lokasi, atasan dari Chan yang mengerahkan banyak sekali polisi hanya untuk berjaga-jaga agar Chan tidak terluka sebelum melakukan misi yang penting. "Tuan, saya menemukan ini di laci meja sang korban." Kata salah satu polisi yang memegang secarik kertas. "Tolong taruh kertas itu dalam folder file, biar saya saja yang menyelidikinya." Ujar Chan dengan formal. Chan pun juga masih sibuk dengan kegiatan mencari bukti-bukti dari kasus tersebut. "Sudah ke 12 kalinya kasus yang sama terjadi. Sebenarnya apa motif pembunuhan mereka?" Gumam Chan. Polisi lain yang mendengarnya pun seolah-olah tidak mendengar apapun dan memilih untuk mencari bukti-bukti yang lain.
Tak segan-segan anggota SKZ yang lain mengkhawatirkan keadaan Chan dikarenakan insiden seseorang yang 'hampir mirip' dengan Chan mencoba untuk menginap di dorm mereka. Contohnya seperti sekarang, Changbin menelfon Chan saat jam observasinya.
"Kak Chan, kapan pulang ke dorm? Semuanya pada mikirin kakak." Kata Changbin lewat telfon. "Tinggal 3 hari lagi Bin, kenapa? Mereka masih khawatir karena kejadian semalem?" Tanya Chan pada Changbin yang berada di telfonnya sekarang. Changbin hanya terdiam, tidak berani menjawab apapun. Sejujurnya, ia dan yang lain juga masih khawatir pada Chan. "E-enggak kok kak, semuanya udah gak begitu mikirin kejadian semalem." Kata Changbin. Iya, dia berbohong demi kebaikan Chan agar tidak terlalu memikirkannya. "Yaudah, baik-baik di dorm, ingetin Minho jangan sampe dia kecapean lagi." Ucap Chan yang menasehati Changbin agar memberitahu Minho untuk tidak terlalu lelah. Tentu saja Chan tahu insiden Minho jatuh dari tangga, yang memberitahunya saja Hyunjin. "Iya, nanti aku kasih tahu. Maaf nelpon pas jam observasi, moga sukses." Kata Changbin sebelum menutup telfonnya dengan Chan.
SKZ dorm pov
Karena Chan sedang pergi menjalankan observasi dan tidak di dorm, rata-rata para member SKZ memilih untuk menjaga Minho setelah insiden yang dia alami.Changbin baru saja keluar dari kamarnya menuju ke kamar Minho. Pintu dibuka olehnya, namun tidak terlihat tanda-tanda laki-laki berhidung bangir tersebut. "Woy Lee Minho, lo dimana?!" Teriak Changbin memanggil nama Minho.
Brak!
Dug!
Suara seperti barang jatuh terdengar dari arah lemari. Situasi kamar Minho memang selalu gelap, kecuali jika ada Felix dan yang lain maka ia akan menyalakan lampunya. "Kak Minho, lo disini?!" Teriak Changbin sekali lagi memanggil nama Minho. Karena Minho tidak kunjung menyalakan lampu ruangannya, Changbin pun berinisiatif menyalakan lampu ruangannya.
Namun, hal yang Changbin tidak ingin lihat hari itu terjadi. "Kak Minho!" Teriakan Changbin terdengar hingga kamar anggota SKZ lainnya. Anggota SKZ yang lain segera berlari ke arah ruangan Minho untuk mengecek apa yang terjadi. Muka mereka seperti melihat hantu yang muncul. Minho terikat di kursi dan melihat Sam Hwang dan Peter Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝐎ŗ̸̘̭̗̗̥̲̮̬̹̉dinary Arcade.
Mystery / Thriller"Kasusnya gak bakal selesai kalau kita gak nemuin Felix secepatnya!" Pemilik marga Lee itu berteriak kepada rekan-rekannya. Sejak kasus ini dibuka, dia sudah merasa takut ketika suatu hari adiknya akan menghilang, dan kekhawatiran itu terjadi. "Tena...