Disclaimer‼️ : I didn't mean to insult anyone especially Stray Kids member, please don't take this chapter too serious. There will be a swear word in indonesia, gun, and other things that might trigger you.
Dua anggota dari Ordinary Arcade terpaksa pergi setelah mereka melemparkan bom asap berwarna ungu. Mungkin diberi rekannya.
Sekarang, seluruh anggota SKZ masih berada tepat di depan ruangan Minho. "Oke, sekarang kasih tau kakak. Sebenarnya ni dorm yang katanya 'high technology security' bisa kena bobol sama dua member dari Ordinary Arcade? TERUS KENAPA PAS SOLATIPNYA DILEPAS, MINHO MALAH TERIAK KE FELIX DULUAN??" Saking bingungnya, Chan berteriak diakhir kata-katanya. 7 pemuda itu hanya bisa diam, tidak mengatakan sesuatu sama sekali. Chan pun memijit pelipisnya saking lelahnya karena dia harus balik ke dorm hanya untuk memastikan apakah anggotanya baik-baik saja.
Seungmin mengangkat tangannya dan semua mata tertuju padanya. "Sebenarnya mereka berbohong, dorm ini hanya dorm biasa. Bukan dorm yang sudah dilengkapi oleh 'high technology security'. Maaf belum ngasih tau sejak kita pindah." Kata Seungmin, Felix yang disampingnya hanya mengangguk saja. Dari awal sejak mereka pindah, memang mereka berdua sudah mengetahui hal tersebut karena tidak sengaja menguping pembicaraan atasan mereka dan sang presiden.¹
kelima dari mereka sontak terkejut, sedangkan Chan hanya bisa tepok jidat. "Haduh Seung... Siapa yang tau selain Seungmin tentang ini?" Tanya Chan dengan nada yang lemas. "Aku." Kata Felix sambil mengacungkan tangan. 'sabar.. sabar... Dia adek lu min..' Batin Minho. 'harus tetep sabar, untung lucu.' Batin Hyunjin dan Jisung.
Chan tepok jidat sekali lagi, kenapa yang tahu harus dua anak pintar dari BLAZER? "Oke, pertanyaan aku yang pertama udah ke jawab. Sekarang Minho, kenapa pas solatip di mulut kamu dilepas kamu malah neriakin nama Felix?" Tanya Chan. Minho disitu sontak terkejut, apalagi dia masih mencerna apa yang terjadi. "I-itu..."
"Kak Minho cuman khawatir sama aku kak, aku sama Kak Minho emang udah deket banget dari awal aku masuk SMA." Kata Felix yang mencoba membantu Minho demi menjaga rahasia mereka berdua, tidak, bertiga. Dengan Jeongin tentunya, atau... Berempat?
Chan teringat akan perkataan Minho sebelum regu mereka digabungkan.² "Baiklah aku terima. Minho, ingat baik-baik, kalau terjadi apa-apa teriak." Kata Chan memperingati Minho, sekarang Minho memang berada dalam list ancaman menurut anggota Ś̷̛͔̹̜̘͙͇̪̾̅̀̽̃͘͠K̸̫̯̽̊͝Ẓ̵̘̝̫̍͜͜ sekarang. Minho hanya mengangguk paham saja, tidak mengatakan apa-apa. Bagaimana ia akan tau kalau Ś̷̛͔̹̜̘͙͇̪̾̅̀̽̃͘͠K̸̫̯̽̊͝Ẓ̵̘̝̫̍͜͜ akan menyerangnya kembali?
Ordinary Arcade pov.
Sam dan Peter terpaksa pulang ke Arcade dengan tangan kosong, mereka memang berniat menculik Minho untuk mempermudah mereka menyerang para detektif. "Ah, sial! Ga dapet detektif yang mirip sama Lee Know!" Misuh Sam. "Udah sih Sam, lagian detektif yang mirip sama Sky juga ngeselin." Kata Peter."Mana bisa gitu! Beda antara detektif yang mirip sama Lee Know sama detektif yang mirip sama Sky!" -shw
"Lo mo debat sampe kapan sih?!" -pth
"Sampe detektif yang mirip Lee Know dapet. Atau mungkin... Detektif yang nodongin pistolnya ke kepala lu." -shw
"Mulai, stress-nya kambuh." -pth
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 𝐎ŗ̸̘̭̗̗̥̲̮̬̹̉dinary Arcade.
Mystery / Thriller"Kasusnya gak bakal selesai kalau kita gak nemuin Felix secepatnya!" Pemilik marga Lee itu berteriak kepada rekan-rekannya. Sejak kasus ini dibuka, dia sudah merasa takut ketika suatu hari adiknya akan menghilang, dan kekhawatiran itu terjadi. "Tena...