chapter 01; keadaan yang tak terduga

74 6 0
                                    

"Apa? Kita bakal kerja sama dengan JYM department hanya gara-gara kasus ini?! Kak Chan bercanda kan?" Kata salah satu detektif dari JYW department, Hwang Hyunjin. "Sayangnya aku sedang tidak bercanda, Hyunjin. Mereka benar-benar ingin kita bekerja sama dengan JYM department." Jawab Bang Chan. Brak! Minho menggebrak meja dengan penuh kekesalan. "Kak, ini bukan waktunya untuk bercanda. Kalau seperti ini, kakak mau kita di cap buruk oleh kepolisian?" Ujar Minho dengan kesal. "Aku setuju dengan kak Minho, aku tidak mau kita yang di cap buruk oleh kepolisian karena kita bekerja sama dengan department detektif yang baru saja dibuat." Ucap Changbin.

Sementara itu, di JYM department keadaannya tidak begitu jauh dengan para detektif yang berada di bawah naungan JYW department. "Bohong! Tidak mungkin kita harus bekerja sama dengan JYW department, mereka kan rival kita sejak dulu!" Kata Jisung, selaku ketua dari regu mereka. "Sebenarnya aku juga tidak setuju sung, tapi mau bagaimana lagi, kita sudah kewalahan menghadapi kasus yang satu ini." Ucap Felix, adik dari Lee Minho. Jika Felix adalah adik dari Lee Minho, kenapa rekan-rekannya tidak ada yang mengetahuinya? "Mau bagaimana pun caranya kita tidak akan bisa lepas dari aliansi ini sung. Mereka memaksa kita karena kita berempat memang detektif andalan department ini." Jawab Seungmin, detektif termuda dari regu mereka. Jeongin, detektif paling muda diantara mereka bertiga pun memilih diam dan pasrah karena ini memang tugas mereka.

Setelah Jisung berhenti mengoceh karena dipanggil atasan mereka untuk melakukan misi, Seungmin yang berdiri di samping Felix pun menoleh kearahnya. "Kamu gak mau telfon kak Minho?" Bisiknya. Benar, Seungmin tau bahwa Lee Minho dan Lee Felix adalah kakak-beradik. Felix yang mendengar hal tersebut langsung memiringkan kepalanya ke samping. "Buat apa? Mungkin kak Minho lagi sibuk." Kata Felix.

"Lo gak liat jam Lix? Ini jam makan siang. Kak Minho juga pasti baru balik dari misinya." -ksngmn

"Eh iya, bener juga, sebentar." -lfx
Felix pun mengambil handphone dari sakunya dan mencari kontak kakaknya, Minho.

Sementara itu, orang yang di telfon oleh adiknya pun mengangkat telfonnya. "Halo lix, kenapa?" Jawab Minho lewat telfon. "Kakak dapet berita dari atasan kakak?" Tanya Felix lewat telfon. "Dapet, kenapa?" Jawab Minho. "Enggak apa-apa, Makasih kak." Balas Felix yang hendak mematikan telfonnya, tetapi Minho memanggil nama Felix. "Tunggu lix!" Teriak Minho lewat telefon. "Kenapa kak?" Ujar Felix yang kaget karena namanya terpanggil, dan itu dalam mode speaker, untung disekitar mereka tidak ada siapa-siapa kecuali mereka berdua. "Pendapatmu sendiri bagaimana, lix?" Tanya Minho.

Sontak, Minho menanyakan hal seperti itu dalam mode speaker, Felix pun akhirnya mematikan mode speaker pada telfon di ponselnya dengan Minho dan menggunakan airpod pada telinga kirinya dan memberi Seungmin salah satu airpod sebelah kanan agar bisa menyimak apa yang mereka bicarakan lewat telefon. Sebenarnya siapa sosok asli Kim Seungmin?

"Pendapatku tentang apa?" -lfx

"Aliansi JYW department dan JYM department." -lmh

"Ah, Kalau itu... Aku pasrahkan saja, toh nanti juga terbiasa. Kak Minho sendiri?" -lfx

"Jangan selalu pasrah, lawan." -lmh

"Ya.. mau bagaimana lagi, mau lawan pun malah akan dimarahi." -lfx

"Yasudah, aku kasih tahu pendapatku. Pendapatku adalah seharusnya aliansi ini tidak berjalan, aku gak mau teman-temanmu dan aku tahu kalau kita itu adik-kakak Terkecuali untuk Seungmin." -lmh

"Iya, aku juga ngerti kak. Kakak gak mau aku dibenci 'kan? Gapapa kok, lix udh siap." -lfx

"Jangan ngambil resiko, biar kakak aja. Yasudah, kakak tutup telfonnya ya." -lmh

Telfon pun diakhiri oleh Minho. Felix pun membuang nafas lega dikarenakan kakaknya tidak membencinya, justru malah mengingatkannya untuk tidak mengambil resiko. Seungmin yang masih berada disamping Felix pun ikut lega, karena sedari tadi mereka memang berbagi airpod yang tersambung pada telefon Minho dan Felix.

Minho pov
Saat aku baru saja kembali dari misiku, adikku menelfon ku secara tiba-tiba. Adikku, Felix menanyakan mengenai pendapatku tentang proyek kerja sama antara JYM departement dan JYW departement.
Aku pun menanyakan hal yang sama pada Felix, dan aku bilang padanya "Pendapatku adalah seharusnya aliansi ini tidak berjalan, aku gak mau teman-temanmu dan aku tahu kalau kita itu saudara angkat. Terkecuali untuk Seungmin."
Selang beberapa menit, aku menutup telfon dari adikku dan berjalan keruangan atasanku.

Setelah aku keluar dari ruang atasan, Kak Chan memanggilku dari kejauhan. Sepertinya penting, atau tidak?
"Minho, boleh ke sini sebentar?" Panggil Seniorku, kak Chan. Dia hanya beda setahun denganku. "Kenapa kak?" Tanyaku. Aku pun menghampiri kak Chan karena aku dipanggil olehnya.
"Aku dengar kamu banyak dapat misi ya Minggu ini? Semangat ya, jangan nyerah." Katanya. Kak Chan memberikan aku kopi hangat dan aku pun tak segan menerimanya. Walaupun aku tau, kalau aku tidak suka kopi hitam dan kak Chan juga seharusnya tau, lagi pula wangi kopinya juga sudah tercampur serbuk lain. Ya, serbuk yang akan membuat orang yang meminum minuman tersebut mengatakan yang sebenarnya.
"Iya kak, makasih." Jawab ku seadanya.

Sunyi di ruangan itu pun langsung terasa dikarenakan aku dan kak Chan tiba-tiba berhenti mengobrol. Aku berdiri dan menghadap kak Chan yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Kak Chan pun menghadap kembali kehadapan ku, sontak aku terkejut, tapi kak Chan langsung bertanya kepadaku tentang Felix dan Seungmin.
"Ngomong-ngomong kayaknya kamu sama anak termuda kedua dari JYM departement deket ya, temen kamu?" -bngchn

"Iya, dia adik kelasku waktu SMA. Sempet deket tapi pas kuliah misah, tau-tau dia juga ngambil jurusan kriminologi." -lmh

"Ohh, gitu.. terus, kalau anak termuda ketiga dari JYM departement?" -bngchn

"Temen masa kecil doang kok." -lmh

Aku sempat panik, karena kak Chan tiba-tiba menanyakan tentang Felix dan Seungmin. Aku takut jika aku berbicara jujur, maka aku akan dibenci dan dikeluarkan dari regu yang aku impikan. Ya benar, ORION. Hanya Felix yang berani mengatakan hal yang jujur kepada regu mereka sendiri.
"Makasih ho, udah percaya sama kita." -bngchn

Eh? Maksud kak Chan apa? Aku padahal belum bilang yang sebenarnya. Kak Chan percaya?
"Eh? Maksudnya?" Kataku.

"Yaa.. makasih udah percaya sama kita dan ngasih tau informasi tentang mereka berdua." -bngchn

"Gak masalah kan ho kalau kita ikut kerja sama dengan JYM departement? Maksudnya, aku nanya ke kamu tadi karena aku cuman mau tau kedua orang yang katanya teliti banget dalam ngejalanin misi dan kalau ngasih laporan ke atasan mereka pun lengkap." -bngchn

"Ohh.. gitu.. kalau soal kerja sama aku udah gak terlalu mikirin, ya intinya *Arcade* tersebut tutup secara permanen." -lmh

Kak Chan mukanya terlalu ketebak. Justru kak Chan nanya mereka berdua karena penasaran kenapa ada marga Lee kedua di JYM departement. Tapi, kenapa Kim Seungmin harus terlibat? "Kalau gitu, aku permisi kak. Masih ada yang aku harus kerjain." Kataku pada kak Chan sebelum aku pergi.

"Semoga saja identitas Jeongin belum ketahuan." Batinku.
Minho pov end.

"Haaah... Ketauan ya?" Kata Chan sambil menghela nafasnya dan melihat punggung Minho yang berjalan menjauh darinya.

Hyunjin yang melihat Chan sedang melamun pun menghampirinya. "Kak Chan, kenapa masih disini?" Tanyanya. Chan yang kaget pun reflek menoleh kearah sumber suara, Hyunjin ternyata. Hampir saja Chan menodongkan senjatanya pada Hyunjin.

"Oh, ini kakak barusan selesai ngasih laporan ke ketua, kamu sendiri kenapa masih disini?" Ucapnya. "Aku tadi nemenin kak Changbin rapat, ya katanya sebagai 'anak magang undercover'." Jawab Hyunjin.

Chan pun kebingungan, Hyunjin? Anak magang? "Loh? Bukannya kamu udah diterima atasan untuk jadi bagian dari ORION?" Tanya Bang Chan. "Ya gitu deh, kata kak Changbin aku masih keliatan kayak anak magang." Ucap Hyunjin.

Yang mengajukan pertanyaannya hanya bisa ngangguk-ngangguk aja, ya sebenarnya dimata Chan, Hyunjin juga masih terlihat seperti anak magang.

"Yaudah, balik ke dorm sana, Minho kayaknya mau balik ke dorm juga." Kata Chan.

Hyunjin pun membungkukkan badannya dan pergi. Chan menghela nafas, lega? Lelah? Entahlah. Chan memastikan bahwa semua anggota dari ORION sudah kembali ke dorm mereka berempat, dan Chan pun akhirnya menjadi orang yang terakhir untuk kembali ke dorm mereka.

[1] 𝐎ŗ̸̘̭̗̗̥̲̮̬̹̉dinary Arcade.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang