Bab 8

161 13 0
                                    

mungkin bagi sebagian banyak orang, menjadi seorang putri dari keluarga harmonis dan memiliki cukup banyak harta, akan menjadikannya bak seorang putri kerajaan. yang selalu di sayang dan dimanja.

kata kata itu tidak bisa di lontarkan di depan Na Ryuha, sebab selama dia bernafas. dirinya jauh dari kata bahagia, di ingat di keluarga itu saja ia sudah bersyukur. 

walau kehidupnya dingin dan gelap, Ryuha selalu mendapatkan secerca kehangat di setiap dinginnya kehidupannya. Na Daejun hidup sebagai ibu, ayah dan juga kakak bagi Ryuha. perhatian dan kasih sayangnya tak pernah luput dari Ryuha. 

Daejun menjadi garda terdepan untuk membantu setiap Ryuha di marahi bunda, dan Daejun pula yang mengobati lukanya jika sang bunda tidak sengaja melukainya.

Ryuha bersyukur menjadi adik untuk Daejun.

mungkin kisah kelamnya ini tidak akan pernah habis. 

''pulang!.'' Ryuha tersentak kaget saat mendengar suara bariton yang berasal dari arah belakangnya. 

Sungchan membuka matanya yang 30 menit lalu terpejam, kedua anak adam dan hawa itu pun kompak menoleh, mendapati Jeno yang menatap mereka dengan tatapan dingin. 

''aish gw kira siapa.'' keluh Sungchan berdecak kesal. 

Sungchan berjalan terlebih dahulu, lalu disusul Ryuha yang mengekori Jung bersaudara itu.

sesampainya di mansion Nakamoto, Ryuha hanya melihat Jaehyun, Taeri dan Jaena yang sedang berbincang di teras rumah. entah kemana tuan rumah berada, sehingga membiarkan tamu sekaligus besanya itu berada di luar rumah.

''una.'' Jaena menyambut kedatangan Ryuha dengan senyum terindahnya. memeluk erat kembarannya itu.

''una jaga kesehatan ya, nana baru tau dari om Jae kalau una juga akan memiliki baby sama seperti nana.'' 

Ryuha terdiam menanggapi celotehan dari adiknya itu.

''na.'' lirih Ryuha menatap parau sang adik.

kini mereka sudah berada di kamar Ryuha untuk mengambil beberapa barang keperluan Ryuha.  sebelumnya Ryuha meminta Jaena untuk menemaninya masuk dan membantunya untuk merapihkan barang barang yang akan ia bawa.

''hhmm.'' 

''apa kamu seneng tentang kehamilan aku?.'' tanya Ryuha.

Jaena yang sedang memunggungi Ryuha pun menoleh dengan senyum yang mekar bak musim semi, berbeda dengan Ryuha yang menatapnya dengan dingin. 

''tentu saja, dari awal kita selalu bersama sama dan selamanya akan bersama sama.'' 

''bagaimana kalau aku bilang ini anak Jeno bukan Jaehyun.'' 

senyum Jaena pun pudar, berganti dengan raut wajah yang sulit di artikan. rasa cemas, takut, marah dan kecewa menjadi satu dalam benak Jaena. 

''ap a maksudmu.'' ucap Jaena sedikit terbata.

''bayi ini milik Jung Jeno, seperti apa yang kamu bilang sebelumnya. kita selalu bersama dan selalu berbagi bukan.'' seru Ryuha.

Ryuha memandangi Jaena yang nampak sedikit bergetar, kelopak matanya pun sudah memerah menahan tangis. lalu dengan tanpa bersalah Ryuha pergi begitu saja meninggalkan Jaena yang masih terdiam.



***

si sulung Jung yang memang terlebih dulu pergi dari pertemuan dan telah sampai di mansion Jung. dari awal kepulangan mereka dari kediaman Nakamoto, Haira dapat pastikan Mood suaminya itu tidak dalam keadaan baik. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Consort ( Jung's royal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang