BAB 7

188 16 0
                                    

setelah 1 minggu Jaena di rawat, akhirnya hari ini dirinya sudah di perbolehkan pulang. sudah ada Ryuha yang membantu merapihkan semua barang keperluan Jaena selama di rumah sakit, Wanda yang membantu dirinya untuk bersiap serta Yuta dan Jaehyun yang duduk di sofa, hanya melihat ketiganya yang sedang sibuk.

bukan tidak mau membantu, Yuta diam karna Jaena masih marah kepadanya karna telah membuat wajah rupawan Jeno menjadi buruk. sedangkan Jaehyun, dia hanya menuruti perkataan Ryuha untuk diam saja, tak boleh membantu pekerjaan yang sedang ia kerjakan.

''Nana masih marah sama ayah?.'' Wanda berucap, memecahkan keheningan keduanya yang sedang bersiap.

Jaena diam, namun matanya menatap tajam Yuta dari kejauhan.

''Jaena tau nggak, ayah sedih kalau Jaena marah. Jaena tau bukan ayah sangat sayang sama Jaena, ayah nggak mau Jaena terluka makanya ayah marah sama Jeno yang buat Jaena jadi seperti ini.'' seperti berbicara terhadap balita, Wanda berucap selembut mungkin memberikan pengertian terhadap putrinya itu. karna Wanda tau keduanya tak akan lama jika sedang marah, hanya ego keduanya saja yang membuat itu semua terasa lebih lama.

Wanda mengusap surai lembut rambut Jaena, sesekali melirik Yuta, mengisyaratkan supaya dirinya berbicara kepada Jaena.

''ayah akan lakukan apa saja asal Nana mau maafin ayah.'' ucapnya sambil berjalan kearah Jaena dan Wanda.

''iya Nana mau maafin ayah.'' ucapnya yang langsung mendapat pelukan dari Yuta.

disisi lain ada Ryuha yang melihat semuanya secara langsung. kata kata emas Wanda kepada Jaena seperti Jarum yang menusuk nusuk hatinya. sedangkan pelukan Yuta seperti timah panas yang tersiram keseluruh tubuhnya. tidak kah mereka sadari kehadiran putri lainnya di ruangan itu, atau dengan sengaja mereka melakukan itu. 

sedetik kemudian, Ryuha menoleh memandang Jaehyun yang juga tengah memandangnya. senyumnya teduh seakan mengatakan bahwa semua akan baik baik saja. 

''aku sudah rapihkan semuanya.'' mengumpulkan keberanian, akhirnya Ryuha dapat berucap membuat ketiganya tersentak lalu memandangnya dengan tatapan yang tak dapat di deskripsikan.

''una, makasih ya udah mau jaga Nana dan bantu Nana.'' Jaena tersenyum kikuk.

''kalau sudah, ayo kita pergi.'' Jaehyun berucap, bangun dari duduknya lalu mengambil tas yang di bawa Ryuha dan merangkul Ryuha untuk pergi terlebih dahulu dari ruangan tersebut.



***

ketiga keluarga besar yakni keluarga Jung, Nakamoto dan Suh sedang berkumpul di mansion milik keluarga Nakamoto.

walau Jaena baru keluar dari rumah sakit, keadaan ini sungguh mendesak, takut jika semua orang terutama awak media tau tentang kehamilan Jaena dan akan berdampak buruk bagi ketiga keluarga itu.

seperti sidang isbat, ruangan ini nampak mencekram saat ketiganya sudah duduk rapih bersama istri dan anak mereka.

''saya akan bertanggung jawab om, dengan menikahkan Jaena secepat mungkin.'' dengan penuh keberanian Jeno berucap memulai pembicaraan.

''tentu saja kamu harus tanggung jawab Jeno.'' ucap Yuta tegas.

''tapi saya minta seluruh harta benda milik Jung Jeno sebagai maharnya.''

semua orang terkejut tanpa terkecuali Jaena dan Jeno. memang seluruh anggota Jung sudah mendapatkan warisannya masing masing, tapi apakah pantas meminta seluruh aset milik Jeno yang belum sepenuhnya ia kendalikan.

Consort ( Jung's royal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang