Shani dan Gracia benar-benar kemusuhan dua hari ini. Tidak ada lagi makan bareng di kantin, tidak ada lagi Gracia datang membawakan minum dan handuk ketika Shani eskul basket, tidak ada lagi Shani yang nemenin Gracia eskul musik. Yap. Keduanya resmi berjauhan, lalu hubungan kemusuhan Greshan seakan langsung dapat di hendus oleh penumpang kapal mereka. Tim penumpang kapal Gresha area kantin di buat kecewa dua hari ini karena tidak menemukan momen uwu duo butem tersebut suap-suapan seperti biasanya.Tim penumpang kapal Greshan area lapangan juga tidak menemukan Gracia datang seperti biasa memberikan minuman dan handuk untuk Shani. Malahan semakin di buat gempar lagi karna Gracia dua hari ini malah lebih asik menghabiskan waktu bersama Bastian. Tim kapal goib BasGre tentu sangat amat bahagia, meskipun penumpang kapal Greshan hampir seantero Pajama 48, namun ada segelintir penumpang kapal goib BasGre.
Bahkan base sekolahpun sampe tranding hastag
#BasGreBerlayar
#BasGreForEver
#GreshanKaram!"Shan, Babas sama Gre jadian?." Pertanyaan Jinan membuat Shani tidak jadi memasukan bola basket kearah ring. Kepalanya menoleh menatap Jinan dengan kedua alis berkerut.
"Hah?."
"Mereka tadi makan di kantin suap-suapan." Kata Jinan lagi. Shani mendengus pelan, lalu kembali fokus ke arah ring, dengan sekali lempar. Bola basket tersebut berhasil masuk kedalam ring dengan mulus. Shani mengejar bola yang jatuh memantul, mendribelnya kesana sini, lalu di oper kepada Jinan. Jinan menangkap bola tersebut lalu melemparnya kearah ring, bola tersebut masuk dengan mulus seperti lemparan Shani tadi.
"Shan, lo kog diem aja sih?." Jinan mencoba merebut bola dari Shani. Ex Ketos dan Ex waketos tersebut jadi rebutan bola dengan alot. Onil dan Gita duduk di pinggir lapangan sambil menonton Jishan yang nampak ribut.
"Waduu...Kog mereka mainnya kasar, Nil" Kata Gita agak panik melihat permainan Jishan.
"Biarin ajalah, suka-suka mereka aja, tapi gue penasaran sih. Shani kayaknya nggak bakal balikan lagi sama Gre deh, Git." Ucap Onil masih fokus menatap Shani yang dengan gesit berhasil melewati Jinan lalu memasukan bola basketnya kedalam ring. Riuh tepuk tangan menggema dari setiap koridor, mereka semua fans Shani.
"Kog lo bisa nyimpulin begitu?."
"Dua hari ini mereka nggak tegur sapa, Gre juga gak ada ke lapangan ngasih minum sama handuk Shani, padahal kan itu rutinitas tiap Shani eskul basket." Onil menyapu pandang ke penjuru koridor dari lantai dasar sampai lantai tiga kelas 12. Matanya tidak menemukan keberadaan Gracia.
"Jadi mereka beneran karam?."
Onil menoleh menatap Gita, bibirnya berdecak. "Lo kenapa nggak percaya sih kalo Greshan beneran putus?." Kata Onil sewot.
Gita terkekeh, "Gue percaya kalo putus, Nil..Tapi gue nggak percaya kalo mereka bakalan karam, palingan mingdep juga balikan."
Onil dan Gita menoleh kearah lapangan lagi dimana Jinan dengan brutal mencoba merebut bola dari tangan Shani. Keduanya terbelalak karna keduanya bermain dengan kasar, kali ini sampe dorong-dorongan.
"JAWAB GUE SIALAN!." Jinan mendorong bahu Shani ke samping sampai tubuh Shani tersungkur dan bola di tangan Shani terlepas begitu saja.
"Shit! Kenapa mereka." Gita dan Onil menghampiri Jinan dan Shani yang sekarang saling dorong dengan wajah penuh emosi.
"LO CUMA PERLU JAWAB ANJING! LO BISU?." Bentak Jinan menarik kerah seragam basket Shani, wajah Jinan sudah memerah di kuasai emosi. Sedangkan Shani hanya diam dengan sorot tajamnya, tanganya juga mencengkram kerah seragam Jinan.
"Gue nggak mau jawab karna gue gak tau! Kog lo nyolot dan maksa?." Balas Shani dingin. Onil dan Gita datang lalu memisah keduanya. "Shan lepas Shan."
"DIA YANG DULUAN DORONG GUE!." Bentak Shani kepada Onil. Sampai Onil tersentak kaget, "Anjir! Iya ini lepas dulu, Ji lepas Ji..Di liatin banyak orang woi!." Mata Shani menyapu sekitar. Benar adanya kini seluruh mata menatap kearahnya karna memang ini masih Jam istirahat kedua. Shani melepas cengkramannya dari keras baju Jinan, lalu mundur dan berlari meninggalkan lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend With Benefit
Fiksi PenggemarKamu tidak perlu tahu bagaimana bisa aku jatuh cinta sama kamu, karena yang terpenting. Dimana ada kamu, disitu aku merasa cukup, cukup memiliki kamu. _Shaniar Michelle