BAGIAN 1. Kepingan Puzzle

52 7 3
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

UPDATE UPDATE🔔🔔🔔

Mengingatkan kembali, bahwa cerita ini MURNI hasil pemikiran ku sendiri. Jika ada kesamaan, sudah pasti ketidak sengajaan!

Tandai jika ada typo!!
Jangan sungkan untuk bantu koreksi bila ada kesalahan dalam penulisan aku, ya!!

Sebelum baca, harap untuk VOTE terlebih dahulu.

UNTUK PARA PLAGIAT, SILAHKAN MINGGAT.

HAPPY READING 🤍


"Kadang, ada perubahan yang membuat kita tersadar tentang apa salah kita sebenarnya. Maka dari itu, sebelum perubahan menarik kita hingga kewalahan, ada baiknya diri kita sendiri yang lebih dulu sadar akan kesalahan."

~•••[SATERIA J.A.]•••~

Bandung, 18-12-2023.

Malam telah larut. Semburat cahaya rembulan berhasil menyembunyikan segala resah dan bimbang. Menyanyikan lantunan tenang dalam suara kegelapan. Bising yang berkecamuk di tengah panas, kini diguyur oleh suara jangkrik yang saling bersahutan.

Sateria, remaja dengan kaos hitam dan celana jeans itu memandang penuh minat pada rembulan malam. Hidungnya dengan pelan menghirup udara di langit. Seakan-akan menerima penuh segala jawaban dari ribuan penasaran yang selama ini terkubur dalam-dalam.

Segala hal yang selama ini hilang, segala yang membuat ia kehilangan arah kehidupan, kini kembali memberi tenang kala memory yang dulunya memburam, malam ini dengan gamblang kembali menimpuk ingatan Sateria.

"Kali ini, gue nggak akan pernah lupa sama lo. Terimakasih, Aka." Semilir angin menerpa wajah tirus nya. Seolah menjadi jawaban atas rindu yang ia pancarkan pada daksa yang entah di mana.

Langkahnya berjalan pelan. Kemudian terjatuh pada ranjang yang empuk bagaikan awan. Aksanya berlabuh dalam lekukan atap putih yang digantungi beberapa lampu penerang. Ruangan yang begitu luas. Begitu mewah, dan begitu indah. Namun, dirinya justru merasa terkekang, dan merasa terpenjara. Dengan keheningan yang selalu menjadi santapan hari-harinya, Sateria selalu berdoa untuk mendapatkan hangat yang sesungguhnya.

Senyuman indah itu melengkung sempurna. Menjadi topeng baru yang sebelumnya hancur bagaikan kepingan kaca.

Hembusan nafas kembali bertarung di atas tubuhnya. Dahulu, nafas yang ia hembuskan adalah nafas atas kekacauan yang mewakili segara intonasi yang ingin ia muntahkan. Namun kali ini, hembusan nafas yang mengudara itu, menjadi nafas atas bangkitnya Sateria.

Malam yang tenang, bulan yang tersenyum, dan bintang yang gemerlap terang, menjadi saksi atas kembalinya senyuman tulus Sateria yang satu minggu belakangan ini bagaikan tubuh tak memiliki nyawa.

~•••[SATERIA J.A.]•••~


Bandung, 19-12-2023.

Pagi ini, lengkungan kurva membentang sempurna pada seonggok nyawa yang baru saja menemukan pulangnya. Layaknya sebuah matahari yang menghangatkan buana, Sateria menuruni anak tangga tanpa adanya pijakan yang membuat hati itu diguyur hujan kelabu.

SATERIA J.A   [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang