BAB 5

3.1K 32 0
                                        

Happy reading

"Pertanyaan apa yang ingin kamu tanyakan sampai sampai kamu mengurung ku di sini?"

Lelaki itu hanya menatap mata polos itu, rambut panjang sampai pinggang, wajah yang bulat,pipi yang gembul, tingginya hanya sampai dada nya, matanya terlihat sayu, ahyzar terkekeh geli membayangkan bagaimana jadi nya jika gadis itu menjadi istri nya, menunggunya di depan pintu saat ia pulang ke rumah, memasak untuk nya, menemaninya tidur setiap malam.

Ahyzar menetralkan wajahnya, kembali dalam mode datar, mengarahkan perhatian nya ke depan memperhatikan apa yang gadis itu lihat.

"Terlalu bahaya bagi kamu berada di luaran sana"

Zoyva merasa heran, setiap pertanyaan yang sama yang ia lontarkan tidak kunjung di jawab, lantas ketika jawaban itu ada, itu bukan lah jawaban yang di harapkan oleh dirinya. Pada awalnya hidup nya baik baik saja, lalu apanya yang bahaya ketika perkataan ahyzar tidak masuk di akal menurut nya.

"Aku bisa menjaga diri ku sendiri" akhirnya zoyva melontarkan perkataan itu alih alih ingin bertanya.

"Kamu hanya bisa membantu semut mencari makan dengan tangan mungil mu ini" zoyva tersentak ketika tangan nya di angkat oleh pria itu, menunjukkan tangan kecil nya di hadapan dirinya sendiri.

Zoyva tidak terima, memang perawakan nya kecil, tapi ia kuat menghadapi orang yang berbuat jahat padanya, walaupun dirinya sendiri tidak yakin

Ia menarik tangan nya, menunjuk ahyzar dengan jari kecil nya "kamu tidak bisa menilai orang lain dari postur tubuhnya"


Dengan geram zoyva mengepalkan tangannya, meninju lengan pria itu dengan sekuat tenaga.

"Sudah terbukti sekarang, bahkan pukulan mu tidak terasa apa apa" Ahzyar berkata jujur, tidak merasa kan sakit ketika pukulan itu di arahkan untuknya.

Gadis itu memanyunkan bibirnya, berbalik, berjalan lalu duduk di ranjang, dengan kaki yang di ayun ayun kan, tangan nya di lipat di depan dada.

Ia menghela napas berat, apa yang akan di lakukan oleh nya sekarang ? Ia ingat akan sesuatu, Zoyva tiba tiba berdiri, melangkah ke arah Lelaki itu yang berdiri di dekat jendela.

"Di mana handphone ku ?" Ahyzar mengangkat alisnya, melipat tangan nya di depan dada.

Lelaki itu tidak bodoh dengan memberikan handphone kepada tahanan nya, dia akan terlihat konyol jika gadis itu menelpon polisi atas tuduhan penculikan.

"Udah ku buang" katanya dengan santai

Zoyva menganga melihat ketenangan lelaki itu, dengan teganya ia membuang benda pipih itu tanpa merasa bersalah, zoyva tidak punya uang yang cukup untuk itu, bahkan handphone nya sekarang pemberian bos nya yang terlalu baik, melihat gadis seusianya yang mempunyai handphone sedangkan dirinya tidak. Gadis itu ingat ketika dirinya menatap penuh minat pada hp pengunjung restoran dan ternyata itu di sadari oleh bos nya.

Bukan itu point utama yang di pikirkan zoyva, tapi melalui handphone itu ia bisa mengetahui kondisi adek nya yang ada di rumah sakit, yang terbaring lemah. Selama ini zoyva harus sembunyi sembunyi untuk menemui adik nya, ketika kerinduan nya pada adek nya, zoyva harus menggunakan topi dan Hoodie untuk menutupi dirinya ketika harus menjenguk adeknya.

"Kau pria jahat yang pernah aku temui" zoyva berbalik, berjalan menuju ranjang, menidurkan tubuhnya, menarik selimut menutupi seluruh badannya. Zoyva menangis di dalam selimut yang membungkus tubuhnya, dengan tidak menimbulkan suara, ia sesenggukan.

MAFIA OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang