Chapt 14: Message

186 15 0
                                    

Choi Hyunsuk POV

Choi Hyunsuk POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak peduli seberapa berusahanya aku untuk tidur, tetap saja aku tidak bisa masuk ke alam mimpi. Semua masalah yang terjadi berputar di kepalaku, seolah ada komidi putar di dalam sana yang mencegahku untuk istirahat. Intinya, overthinking.


Tapi terlepas dari semua itu, dua hal yang sangat terpikirkan olehku adalah:


Pertama, aku resmi menjadi pacar Jihoon.


Akhirnya! Aku mendapat kesempatan untuk mengakhiri nasib kisah cintaku yang selalu berakhir sepihak. Entah bagaimana kami akan menjalani hubungan ini kedepannya, yang pasti aku akan mendukungnya dalam hal apapun. Aku akan melakukan yang terbaik untuk menjadi pacar yang baik untuknya. Tapi, tidak ada yang menjamin hubungan kami akan berjalan lancar seperti cerita dalam novel, manhwa, atau segala khayalan fiktif itu. Mungkin akan ada sedikit salah paham diantara kami atau pertengkaran kecil?


Kedua, Yoshi menyatakan perasaannya padaku.


Aku tidak pernah membayangkan Yoshi akan menyukaiku lebih dari teman, tidak pernah. Kupikir hanya hubungan seperti layaknya teman-saudara yang kami jalani selama ini. Perlu kuakui jika mungkin afeksinya sedikit berlebihan, tapi kuanggap itu sebagai bentuk perhatiannya yang seperti saudara untukku.


Dan aku menolak pengakuannya.


Aku tahu itu akan membuatnya merasa sedih untuk beberapa waktu kedepan, entahlah, kepalaku juga sakit membayangkan interaksiku dengannya yang mungkin akan sedikit canggung.


Itulah kenapa jangan jatuh cinta dengan sahabatmu.


Karena kemungkinannya 50:50. Kau mendapatkannya atau kau kehilangannya.


Namun kasus ini kurasa 51%. Kau kehilangannya sebagai kekasih. Tapi masih mendapatkan sosoknya sebagai teman. 1% sialan itu untuk rasa canggung, rasa bersalah, dan ketidaknyamanan.


Tidak tahan lagi sedang pikiran kacau ini, aku turun dari ranjang dan melangkahkan kakiku ke dapur. Diam-diam mencuri sekaleng bir milik Appa, supaya aku bisa tidur tanpa bisikan-bisikan di kepalaku. Karena sial sekali aku tidak punya obat tidur untuk membantuku tidur, jadi akhir-akhir ini aku lebih sering mencuri bir.


 Aku duduk di kursi makan sambil menatap ke luar jendela. Aku sengaja membiarkan lampu mati, hanya terisi sedikit cahaya yang berasal dari lampu jalan.

BELIEVE [HoonSuk]💖💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang