Kekacauan Ruang Dan Waktu

0 0 0
                                    

???: Siapa Kau
Mary: Kau Siapa? Dan Juga Di Mana Kita?
Mary: Aku Mary... Appocalypse...
Mary: Aku Juga Mary Appocalypse.
Mary: Kenapa Kita Di Sini?
Mary: Ya, Karena... Karena... Tunggu Sebentar, Apa Kau Merasakan Hal Yang Aneh?
Mary: Kalau Dipikir Pikir Lagi, Iya Juga. Seharusnya Kita Bisa Mengenal Apa Yang Akan Terjadi Selanjutnya
???: Ya, Karena Kita Baru Saja Merusak Timeline Lama
Mary Dan Mary: Timeline Lama?
???: Ya, Seperti Kalian, Namaku Juga Mary Appocalypse Dan Disini Aku Yang Menghancurkan Timeline Lama Itu.
Mary: Kenapa?
Mary: Karena Banyak Dari Mary Yang Lain Terlahir Dan Membelokkan Arah Jalur Cerita, Maka Timeline Lama Harus Dihancurkan Dan Timeline Dasar Masih Tetap Berdiri.
Mary: Jadi... Apa Yang Selanjutnya Kita Lakukan?
Mary: Kalian Hanyalah Mary Yang Tersisa. Kalian Harus Memilih, Apa Kalian Ingin Menjadi Irene Atau Mary?

Noelle: *Mengendong Nero* *Bersenandung*
Mary: *Terjatuh Dari Portal* Aduh...
Noelle: Mary?
Mary: Noelle? Dan Itu Nero Kan?
Noelle: Ya, Kami Menamainya Setelah Membaca Cerita Mereka. Nero Lycan, Dan Adik Kembarnya Niel Lycan.
Mary: ... Apa Mars Masih Bekerja?
Noelle: Ya, Sebagai Kesatria Api.
Mary: Apa Aku Mengganggu Kalian?
Noelle: Bukan Mary, Cuman... Apa Kau Tidak Tau? Fransiska Dan Gilbert... Mereka Sudah Meninggal...
Mary: ... Itulah mengapa Diriku Yang Lain Menyatu Dengan Ku. Beberapa Timeline Lama Dihancurkan Dan Timeline Baru Ini Berjalan. Itu Karena Kelalaian Ku... Aku Menyesalinya...

Mars: Aku Pulang
Noelle: Mars, Ada Tamu Istimewa Sedang Menunggu Kita
Mary: Dibilang Istimewa Pun Tidak Juga, Karena Hidup Ini Punya Cerita.
Mars: Mary, Kau Kembali.
Mary: Ya, Hanya Sebentar. Ada Kerusakan Timeline Lama Jadi Aku Disini Untuk Menghindarinya. Ngomong ngomong, 2 Pedang Yang Bagus.
Mars: Oh, Ini Dibuat Dari Pecahan Pedang Yang Sudah Hancur. Gilbert Memperbaikinya Dan Menambahkan Sihir, Dan Perajin Kerajaan Juga Membuat Salinannya.
Noelle: Seandainya Aku Punya Tombak, Akan Ku Ajari Niel Cara Memakainya. Tapi, Sabit Ini Sudah Cocok.
Mars: Ya, Tombak Barumu Itu Berasal Dari Material Kerajaan Rising Moon, Kalau Punyaku Dari Rising Sun.

Mars: Apa Hanya Itu Alasanmu Datang Ke Sini
Mary: *Mengendong Niel* Tidak Juga, Aku Di Sini Ingin Memastikan Jika Kalian Siap Dengan Ramalan Itu... Diriku Yang Dulu Masih Belum Siap, Aku Ingin-
Mars: Kami Siap
Mary: Eh?
Noelle: Ramalanmu Tidak Pernah Meleset Kan? Jadi, Kami Yang Akan Mengurus Mereka Berdua Kepadamu. Bimbinglah Mereka Saat Dewasa Agar Mereka Bisa Menyelamatkan Dunia Ini
Mary: ... Bisa Kau Menunjukkan The Half Shadow Of Scythe Didepanku? Dia Yang Akan Membimbing Dirimu Dan Berkomunikasi Denganmu.

Noelle Memegang The Half Shadow Of Scythe Didepan Mary, Sebuah Bayangan Keluar Dari Tangan Mary Dan Bayangan Itu Menyatu Dengan Sabit.

Mars: Itu Apa?
Mary: Bayangan Pembimbing, Nightmare Drumona Hercules. Dirinya Hanya Akan Mengatakan Sesuatu Untuk Membimbing Mu, Setelah Itu Nightmare Hanyalah Bayangan Yang Tersegel Dan Mengingat Dirimu.
Noelle: Jadi begitu Ya... Pantesan Aja Sabit Itu Berbicara Dengan Diriku Saat Aku Menggunakannya Beberapa Tahun Yang Lalu.
Mars: Lalu, Bagaimana Dengan Nero?
Mary: Nero Akan Memiliki Bayangan Saat Alur Cerita Ini Berpindah Dimensi. Ingat Pedang Sang Juara, The Greatest Sword Of Champions. Nero Akan Memakainya Dan Menamainya The Half Blood of Blade.

Noelle: Ingat Mary, Sekolah Sihir Hexetora Sudah Menjadi Milikmu, Itu Artinya Kau Harus Mengurus Para Murid Murid Disekolah.
Mary: Kau Ini Sering Melempar Sesuatu Yang Membuatku Tidak Bebas Ya, Ya Sudahlah. Ini Sudah Malam, Aku Ingin Pergi Ke Hexetora. Aku Yakin Mereka Membuat Patung Tentang Dirimu Karena Menyelamatkan Kita Hexetora Dengan Element Air Dari Serangan Iblis
Noelle: Kau Tau Ya *Malu*
Mars: Ayolah, Jangan Malu-malu Begitu
Mary: Ya, Seorang Gadis Kutu buku Sudah Menyelamatkan Kota Hexetora. Kalau begitu, Aku Pergi Dulu, Dreamers Kalian Berdua *Pergi*
Mars Dan Noelle: Dreamers?

Di Guild Serikat Hexetora

Mary: *Mengetuk Pintu*
Stella: Masuk
Mary: Aku Ingin Memastikan Sesuatu, Jadi Aku Datang Ke Mary
Stella: Dasar Mary, Candaanmu Itu Tidak Lucu.
Mary: ya, Setidaknya Aku Sudah Berusaha. Bagaimana Dengan Keadaan Mu.
Stella: ... Aku Hanya Kurang Sehat. Mary, Bisa Kau Menjawab Satu Pertanyaan Saja?
Mary: Ini Pertanyaan Dan Permintaan Terakhir Mu. Selebihnya, Tunggu Aku Di Dunia Baru.
Stella: Apa Kau Bisa Menggantikan Posisiku Sebagai Guild Serikat Hexetora?
Mary: Aku? Kenapa?
Stella: Aku Tidak Tau... Saat Ini, Aku Hanya Bisa Membimbing Para Petualang Untuk Berperang, Tetapi Aku Sudah Tidak Sekuat Itu Lagi.
Mary: ... Bagaimana dengan Orang Lain? Dyrran Pasti Bisa
Stella: Myrran Mengalami Kondisi Terlahap. Dyrran Tidak Bisa Pergi Kemana-mana. Kau Pasti Sudah Tau Tentang Fransiska Dan Gilbert. Dan Mereka Berempat Sudah Menikah, Aku Tidak Ingin Mengganggu Pernikahan Mereka.
Mary: ... Kalau begitu, Beri Kami Waktu. Salah Satu Dari Kami Akan Datang Dan Menggantikan Posisimu, Dan Juga Identitas Mu. Apa Kau Bisa Menunggu?
Stella: Apa Maksudnya Dengan Kata "Kami"?
Mary: Karena Kerusakan Timeline, Beberapa Dari Diriku Berpindah Timeline. Dia Akan Mengambil Identitas Mu Dan Juga Menggantikan Dirimu, Apa Kau Bisa Percaya Kepadaku?
Stella: Aku Selalu Percaya Kepadamu, Tapi Dirimu Yang Lain? Identitas?
Mary: Bersabar Saja, Dia Akan Datang Dan Mengatakan Kalau Waktunya Sudah Tiba.
Stella: Aku Benar Benar Tidak Mengerti, Tetapi Baiklah.
Mary: Baiklah, Waktuku Sudah Habis. Aku Harus Pergi Dulu. Dreamers *Pergi*
Stella: Itu Ucapan Perpisahan?

Di Istana Kerajaan Rising Sun

???: Siapa Kau!
Mary: Mary Appocalypse, Kode 220205
???: (Kode Itu...) Silahkan Lewat Sini
Mary: Tidak Udah Membimbing Ku, Tetaplah Berjaga Di Depan Pintu Karena Akan Ada Pemabuk Yang Ingin Membakar Istanah Ini, Jadi Cepatlah Pergi
???: *Ketakutan* Ba-Baiklah *Pergi*

Yenge: Siapa Kau?
Mary: Mary Appocalypse, Peramal Dari Masa Depan. Aku Di Sini Punya Urusan Dengan Annette.
Yenge: Di Mana Sopan Santunmu, Aku Rajanya Di Sini, Dan Kau Tidak Menunjukkan Rasa Hormat?
Mary: Aku Hanya Mengirimkan Pesan Dan Informasi Yang Dibutuhkan Oleh Annette. Walaupun Tidak Berguna, Aku Rasa Dia Peduli. Kalau Begitu Aku Permisi Dulu *Pergi*
Yenge: Jangan Pergi Dulu, Kau Harus Hormat Seperti Semua Orang *Menggunakan Sihir Karismanya Yang Besar Untuk Mengendalikan Mary*
Mary: (Dasar, Efeknya Terlalu Lemah, Kalau Begini Terus Aku Tidak Bisa Pergi. Delta, Aku Serahkan Kepadamu)

Delta Menggenggam Kaki Yenge, Kakinya Sekarang Terasa Berat Dan Ingin Terjatuh.

Annette: Cukup Mary
Delta: *Melepaskan Genggamannya Dan Kembali Ke Bayangan Mary*
Mary: Aku Di Sini Untuk Berbicara, Tetapi Aku Sepertinya Diserang Dari Belakang.
Annette: Yenge, Kembalilah Ke Kamar, Aku Akan Mengurus Gadis Ini.

Annette: Apa Yang Kau Minta Sekarang?
Mary: Tidak Ada, Aku Hanya Kesepian. Lagipula Aku Punya Kabar Bagus Dan Kabar Buruk.
Annette: Apa Kabar Bagusnya?
Mary: Aku Sekarang Akan Di Sini Sebagai Kepala Sekolah Sihir Hexetora. Dan Itu Juga Berpengaruh Pada Kabar Buruknya. Karena Kerusakan Timeline, Aku Harus Bergabung Dengan Diriku Menjadi 2 Orang Yang Sama Dengan Tugas Yang Berbeda. Itu Artinya, Dewi Irene Sekarang Ini Ada 2.
Annette: ... Ada Satu Hal Yang Ingin Kutanyakan. Kenapa Kau Turun Ke Bumi? Padahal Kau Dewi Irene, Dewi Terakhir. Dewi Terakhir Tidak Bisa Turun Ke Bumi Walaupun Itu Dewi Terakhir Tidak Bisa...
Mary: Sepetinya Kau Menyadarinya. Aku Melihat Sesosok Gadis Peramal Yang Bernama Mary Ini, Dia Bersenang Senang Dengan Teman Temannya. Tetapi, Dia Sedih Karena Dia Dibenci Oleh Orang Lain, Akhirnya Dia Bunuh Diri. Lalu, Setelah Mendengar Ceritanya Di Akhirat, Dia Memiliki Sesuatu Hal Yang Sama Seperti Irene, Yaitu Tidak Ingin Membuat Orang Lain Sedih.

Mary: *Minum Teh* Jadi, Apa Kau Siap Dengan Dramanya? Aku Sudah Memberikanmu Semua Ingatan Yang Annette Punya, Ikuti Instruksinya Dan Jangan Melakukan Hal Yang Lain.
Annette: Kau Memanglah Dewi Irene, Dewi Yang Merepotkan Semua Dewa Dan Dewi.
Mary: Karena Aku Salah Satu Dewi Yang Mengatur Jalan Cerita. Cerita Ini Akan Berakhir Di Tangan Nero Lycan Asakura Dan Keturunannya

Bersambung

Mary Appocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang