Mary Atau Irene

4 0 0
                                    

Dream: Lalu, Kemana Kita Akan Pergi?
Mary: Sebuah Toko Yang Menjual Budak.
Dream: Mary, Tapi Kau Tau Soal Toko Budak Itu. Kau Pernah Bilang Kalau Isinya Hanya Budak Wanita Saja, Dan Mereka Menjadi Alat-
Mary: Dream, Hentikan. Kau Mengganggu Para Pembaca.
Dream: Maaf, Tetapi Ini Tidak Adil Bagiku Di Era Ini. Padahal Aku Yang Menulis Cerita Ini. Jadi Apa Rencana mu
Mary: *Memasang Topeng Mata*

Di Toko Budak

Mary: (Kita Sampai, Jangan Lengah)
Dream: *Menulis* (Demi Dewi Irene, Dan Kau Lah Dewi Irene. Kenapa Kau Menyiksaku)
Mary: (Apa Kau Ingin Kebebasan Bagi Mereka Atau Tidak? Tetaplah Diam Dan Jangan Lengah)

???: Selamat Datang Pendatang Baru. Apa Kau Ingin-
Mary: Semua Budak Yang Kalian Punya. Seribu, Sepuluh Ribu, Atau Ratusan Ribu, Aku Akan Membelinya Semuanya.
???: Woah Woah, Sabar Dulu Nona. Anda Hanya Bisa Mendapatkan 2 Atau 7 Budak Saja, Anda Tidak Bisa Membeli Lebih Dari Itu. Lagipula, Aku Tidak Yakin Kalau Kau Sanggup Membelinya.
Mary: Kalau Begitu Sebutkan Harganya
??? 5 Juta Keping Koin Emas
Mary: (Dream, Replika Mora, 10 Atau 20 Saja Sudah Cukup) *Koin Mora Muncul Ditangan Mary* Ini, Aku Rasa Ini Sudah Cukup.
???: 22 Koin Emas Biasa? Apa Kau Bercanda Ya *Mengambil Satu Koin Mora* Koin Emas Ini Tidak Ada- Koin Ini...
Mary: Kau Sudah Liat Kan, Sekarang Aku Membelinya
???: *Panik Dan Kabur*
Dream: (Apa Kau Ingin Menangkap Nya?)
Mary: Tidak Sekarang, Aku Rasa Dia Punya Seseorang Yang Spesial Untuk Urusan Ini. Dream, Lepaskan Mereka Dan Bawa Mereka Ke Sini. Kau Bisa Meminta Bantuan Dari Bayangan Lain

???: Aku Yang Mengurus Para Budak Ini. Brean Donarmage
Mary: Mary Anne Jane
Brean: Aku Mendengar Jika Kau Ingin Membeli Semua Budak Ini. Tetapi Sepertinya Anda Tidak Tau Peraturan Tempat Ini.
Mary: Aku Tau, Itu Sebabnya Kau Membawa Alat Penimbangan Itu.
Brean: Sepertinya Kau Punya Nyali.  Kalau Begitu, Apa Yang Ingin Kau Pertaruhkan Untuk Semua Budak Yang Aku Punya
Mary: Mana
Brean: Sepertinya Kau Benar Benar Meremehkanku Soal Mana. Baiklah, Mari Kita Mulai

Karena Mereka Bertanding Soal Mana, Mereka Harus Membuat Skala Penimbangan Itu Menjadi 50 Kali Lebih Besar

Mary: Pria Pertama, Tuan Donarmage
Brean: Formal Sekali, Baiklah.

Dia Mengisinya Dengan Mana Sampai Penuh. Sekarang Giliran Mary.

Mary: Jika Kau Kalah, Apa Yang Akan Terjadi Kepadamu?
Brean: Mendirikan Panti Asuhan.
Mary: Baiklah, Lanjutkan
Brean: Ayahku Dulu Seorang Biasa Dan Mengurus Toko Budak Ini. Tetapi Aku Berbeda, Aku Ingin Mendirikan Panti Asuhan. Para Gadis Di Sini Tidak Sanggup Menerima Penderitaan, Jadi Aku Berharap Kalau Mereka Bisa Menjadi Budak Bagi Majikannya. Aku Yakin Kau Bisa Mengurus Mereka, Tetapi Sebagai Pengurus Di Sini Aku Hanya Bisa Menilai Satu Hal. Yaitu Memampuan
Mary: Kalau Begitu, Aku Akan Menunjukkan Sesuatu Kepadamu.

Mary Menggoreng Tangannya Dengan Pisau, Satu tetes Darah Jatuh, Dan Penimbangannya Menjadi Berat Sebelah.

Mary: Aku Tau Kau Menggunakan Mana Mereka Semua Untuk Diukur Apakah Aku Layak Atau Tidak. Tapi Sepertinya Aku Menggunakan Mana Yang Berlebihan Daripada Mana Manusia Pada Umumnya.
Brean: Satu Pertanyaan Untukmu, Mary Anne Jane. Apa Yang Akan Kau Lakukan Kepada Mereka *Mengarahkan Pedangnya Ke Mary*
Mary: Sepertinya Kau Khawatir...
Brean: Ya, Karena Kau Adalah Dewi Terakhir, Irene Ace Phantom Apa Aku Benar.
Mary: Jika Aku Berkata Iya, Apa Yang Akan Kau Lakukan.
Brean: Aku Mendengar Ramalan Jika Dewi Irene Akan Membawa Mereka Ke Tempat Yang Layak Bagi Mereka. Jadi, Kemana Kau Akan Membawanya
Mary: Budak Yang Kau Punya Hanyalah 30% Laki Laki Dan 70% Perempuan. Yang Akan Ku Lakukan Kepada Mereka Adalah Rahasia Bagi Manusia Biasa Untuk Didengar.
Brean: Beritahu Aku! *Menyerang Mary*

Mary Membuat Pingsan Brean. Dream Sudah Membebaskan Para Budak Dan Siap Mengikuti Perintah.

Mary: Dengarkan aku Manusia. Aku Mary Appocalypse, Utusan Dari Dewi Irene Ace Phantom. Dengan Ini, Kalian Sudah Bebas Dari Penjara Ini. Kalian Harus Memilih, Apakah Kalian Ingin Tinggal Di Dunia Ini, Atau Kalian Ingin Memulai Hidup Yang Baru.
???: *Mengangkat Tangan* Di Mana Tuan Brean?
Mary: Dia Pingsan Karena Mengeluarkan Banyak Mana, Tapi Dewi Irene Memberikan Sebuah Harapan Jika Brean Bisa Hidup Di Dunia Lain.
???: *Mendekati Brean* Tuan Brean? *Memeluknya*
Mary: Baiklah, Kalian Semua Berbaris Dan Harus Menentukan Pilihan Kalian.

Brean: *Bangun* Dimana Aku...
Dream: Di Ruanganmu, Dan Aku Berterima kasih Kepadamu
Brean: Terimakasih? Untuk Apa? Aku Tidak Melakukan Apapun
Dream: Aku Benci Perbudakan. Tetapi, Sepertinya Kau Peduli Dengan Mereka.
Brean: Jangan Salah Sangka, Aku Mungkin Saja Bisa Jadi Kejam. Tetapi Aku Juga Membenci Perbudakan.
Mary: *Membuka Pintu* Sepertinya Aku Bisa Mengirimmu Bersama Dirinya
???: Tuan Brean? Apa Kau Baik Baik Saja
Brean: Ya, Aku Rasa
Mary: Bisa Kita Membiarkan Masa Depan Kalian?

Brean: Seperti Yang Kukatakan, Aku Akan Mendirikan Panti Asuhan, Untuk Dia
Dream: Kau Tidak Memberikannya Nama?
Brean: Aku Ingin Dia Yang Membuat Namanya, Seperti Mary-
Mary: Appocalypse, Aku Ingin Melihat Takdirmu Sehingga Aku Memakai Nama Marga Samaran
Brean: Kau Benar Benar Licik. Lalu, Bagaimana Dengan Kalian? Kalian Tidak Ada Tempat Untuk Sekarang Ini Kan?
Mary: Kami Ingin Memperbaiki Timeline Dunia. Akan Ada Waktunya Kita Bertemu Lagi. Ngomong ngomong, Aku Akan Selalu Mengawasi Kalian Saat Hal Buruk Terjadi. Jadi, Mintalah Pertolongan. *Melempar 22 Koin Mora*
Brean: Koin Emas?
Mary: Sepertinya Pegawaimu Itu Sangatlah Rakus. Dia Pergi Meninggalkan Dirimu Setelah Dia Memberitahumu. Aku Rasa Dia Sedang Berurusan dengan Hukum Sekarang Ini.
Dream: Dasar Mary, Kau Benar Benar Sulit Ditebak Dan Merepotkan.
Mary: *Memberikan Kartu Alamat* Pergilah Ke Gereja, Alamatnya Sudah Tertulis Di Sini.

Mereka Pun Berpisah. Sekarang, Brean Dan Pelayanannya Pergi Ke Tempat Gereja Itu

Dream: Sepertinya Sulit Bagiku Untuk Menulis Seseorang Yang Jahat.
Mary: Akan Ada Waktunya Suatu Hari Nanti

Di Gereja

Brean: *Mengetuk Pintu*
???: *Membuka Pintu* Ada Yang Bisa Aku Bantu Untuk Kalian Berdua?
Brean: Hi, Aku Brean Donarmage, Dan Ini Pelayanku, Dia Tidak Punya Nama. Kami Di Sini Karena Ini *Memberikan Sebuah Kartu Alamat*
???: *Mengamatinya* Darimana Kalian Mendapatkan Ini?
???: Ada Penyihir Yang Melakukan Tugasnya. Dia Membeli Para Budak Dan Memindahkan Mereka Ke Suatu Tempat Yang Kami Tidak Ketahui
???: Kalian Tamu Berharga Kalau Begitu, Silahkan Masuk.

Brean: Mengurus Gereja Dan Panti Asuhan Ini?
???: Ya, Kalian Punya Kartu Berharga Ini. Ini Biasanya Diberikan Saat Pendeta Yang Bekerja Di Sini Harus Pergi Menjalankan Tugasnya Dan Akan Kembali Suatu Hari Nanti. Kalian Memiliki Kartu Milik "Gilbert Goldstein, Fransiska Kanna Aizawa, Dan Mary Appocalypse"
Brean: Mary Appocalypse Memberikan Kartu Ini. Dan Dia Mengatakan Kalau Kami Hanya Mengurus Panti Asuhan.
???: Tapi Setidaknya Kalian Bisa Membantu Kami Semua Di Sini. Ayolah Tuan Donarmage, Kami Hanya Butuh Seseorang Yang Mengurus Ini.
Brean: Setidaknya Aku Bisa Membantu...

Beberapa Tahun Kemudian

Mary: *Mengetuk Pintu*
Brean: Lihat Siapa Yang Datang.
???: Nona Mary, Anda Kembali
Mary: Hai Kalian Berdua. Aku Hanya Ingin Mengetahui Kondisi Kalian.
Brean: Mengapa Kita Tidak Membicarakan Ini Di Dalam. Anak Anak Dan Yang Lain Mungkin Ingin Melihatmu
Mary: Tidak Terimakasih, Aku Hanya Ingin Membahas Sesuatu Empat Mata
???: Kalau Begitu, Saya Permisi Dahulu *Pergi*
Brean: Tetaplah Tersenyum Fauna
Mary: Sepertinya Sekarang Dia Sudah Punya Nama
Brean: Dia Bilang Kau Menginspirasikan Dirinya Untuk Membuat Namanya. Dia Bilang "Irene Terlahir Dan Membuat Namanya Sendiri"
Mary: Setidaknya Itu Benar.

Mary: Brean, Aku Takut Akan Ada Perang Besar Yang Akan Terjadi. Jadi, Aku Ingin Kau Melakukan Apa Yang Kau Anggap Benar. *Memberikan Sebuah Koin*
Brean: Koin Ini, Aku Masih Bertanya Tanya, Bagaimana Caranya Kau Mendapatkannya.
Mary: Anggap Saja, Dewi Irene Sedang Punya Uang Sekarang Ini. Dan Dia Sedang Berusaha Untuk Menolong Yang Lain
Brean: Boleh Aku Bertanya? Kemana Budak Budak Yang Kau Beli Lainnya?
Mary: Mereka Ada Di Masa Depan, Aku Rasa. Beberapa Dari Mereka Dipindahkan Saat Kerajaan Rising sun Dan Rising Moon Hancur. Dengan Itu, Dunia Ini Masih Memiliki Cerita *Naik Sapu Terbang*
Brean: A- *Tersenyum* Lupakan, Aku Hanya Ingin Memberkati Dirimu. Semoga Dewi Irene Melindungi Dirimu
Mary: Ya, Dan Selalu Melindungi Ku *Pergi*

Fauna: Tuan Brean, Sepertinya Anda Memikirkan Sesuatu.
Brean: Tidak Juga, Aku Hanya Lupa Kalau Aku- Maksudku Kita Sudah Menepati Janji Kita Satu Sama Lain. Kau Memiliki Nama, Sementara Aku Mendirikan Panti Asuhan. Dan Aku Sudah Membuktikannya Kepada Mary
Fauna: Caroline...
Brean: Kau Mengatakan Sesuatu?
Fauna: Aku Hanya Mengingatkan Nama Nama Yang Ada Di Pikiranku.
Brean: Aku Rasa, Dewi Irene Sedang Memberikan Sebuah Petunjuk Hidup Dimasa Lalumu.
Fauna: Fauna... Caroline...

Mary: *Membuka Buku* Fauna Caroline, Aku Tidak Menyangka Kalau Fauna Adalah Keturunan Dari Fienix. Aku Kira Keluarga Fienix Berasal dari Dyrran Ataupun Myrran, Tetapi Fauna Lah Keturunan Fienix

Bersambung

Mary Appocalypse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang