Ada hari yang sangat-sangat ditunggu oleh keluarga Abraham,walaupun Album tak termasuk yang paling menunggu hari itu datang. Ya,hari weekend.
Weekend keluarga Abraham dihabiskan dengan kumpul keluarga. Seringkali dihabiskan di rumah saja,bermain video game,bakar-bakar seafood di halaman belakang,piknik sederhana di taman,jalan-jalan ke pantai atau kamping ke gunung. Tapi ada juga hari ini dimana mereka harus mengikuti jadwal Alula. Seperti sekarang,gadis itu sudah harus mengikuti program KKN di kampusnya,hanya saja karena daerah KKN-nya dekat,Alula bisa pulang pergi dari rumah Wisnu ke tempat KKN,walau kebanyakan ia memilih menginap juga.
Karena program inilah,Alula jadi tidak bisa menjauh dari daerah rumah Wisnu sehingga Andre memutuskan bahwa weekend akan dihabiskan di rumah Wisnu. Sahabatnya itu juga setuju dengan ide itu,ia suka saat mereka berkumpul bersama,sangat menyenangkan karena rumahnya semakin ramai.
"okay boys,sudah siap semua kan?" Galeri mengangguk semangat,Reon tersenyum senang dan Album terlihat tidak suka dengan ide sang ayah.
"dad,aku di rumah saja"
"Album,ini acara keluarga. Jadi tentu saja Al harus ikut"
Galeri melirik ke arah kembarannya itu. Jujur saja,semenjak kejadian dimana dirinya dipalak oleh yang ia duga teman Album itu,Galeri belum berani berbicara dengan Album. Lebih tepatnya ia takut kalau ia mendapatkan jawaban yang dirinya tak suka,jawaban yang bisa saja membuatnya kecewa.
"Sekarang semuanya masuk ke mobil,dad lupa belum ambil dompet"
Seperti biasa,Reon langsung duduk di samping kursi kemudi bila Alula tidak ada. Sedangkan Galeri dan Album duduk di belakang. Sebenarnya Reon agak aneh dengan suasana saat ini,Album yang diam adalah hal yang biasa,tapi Galeri yang diam membuatnya berpikir sudah jelas ada yang salah.
"Jadi,apa kalian bakal tetap diam?" Tanya Reon membuka percakapan,Galeri memilin ujung cardigan biru mudanya itu. Bingung harus menjawab pertanyaan Reon seperti apa. Haruskah ia mulai bercerita hal sebenarnya yang terjadi di sekolah,tapi bagaimana dengan Album. Galeri menatap saudara kembarnya itu,Album yang ditatap hanya meliriknya sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke luar,Galeri tak tahu maksud tatapan itu,ia tak mengerti sama sekali.
"Jadi..."
"Taada yang perlu di bicarakan juga" Album memotong ucapan Galeri,membuat Galeri menunduk kembali. Galeri mengerti sekarang,hal itu tidak boleh dia ceritakan.
"ya,tidak aneh kalau Al tidak bicara. Tapi Gale biasanya banyak hal yang Gale ceritain,jadi aneh saja kalau Gale diam" Jelas Reon. Lagi dan lagi Galeri kembali menatap Album seakan bertanya dia harus menjawab apa. Album memutar matanya malas dan tak menghiraukan tatapan saudara kembarnya itu.
"Gale masih ngantuk kak" Reon mengangguk mengerti. Ya memang mereka pergi cukup pagi sih.
"Kalau begitu Gale tidur saja,itu daddy baru keluar" Tunjuk Reon saat melihat Andre keluar dari rumah.
"okaay boys,kita berangkat"
.
.
.
.
Keluarga itu sangat menikmati hari yang mereka habiskan di rumah Wisnu. Andre yang sibuk mengurus panggangan sambil bercengkrama dengan Alula yang mengurus bumbu-bumbu di bantu dengan Yara,istri Wisnu. Wisnu sendiri memilih duduk dan memainkan gitarnya dengan Reon yang bernyanyi memangku kedua putri kembar Wisnu. Disampingnya juga ada Galeri dan Album. Galeri menikmati hiburan yang ada sambil memakan daging hasil panggangan sang ayah suap demi suap. Album sendiri juga menikmati makanan yang ada. Pemandangan hangat tanpa cela sama sekali dengan langit biru sebagai atapnya,ya untung saja cuaca cukup bersahabat hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATANYA KEMBAR
Подростковая литератураSemua orang mengatakan bahwa Galeri dan Album sama sekali tidak mirip, sangat jauh berbeda. tapi,Andre bisa memastikan bahwa kedua anak itu adalah saudara kembar,keduanya berbeda dan itu adalah keistimewaannya. "Gua cape harus jagain lu,gua cape di...