Eps 5:kejadian lagi

37 4 0
                                    


Happy Reading

Sekolah SMP Mutiara bukanlah sekolah swasta yang mewah. Walaupun begitu sekolah ini cukup ternama,tentu saja penyebabnya tidak lain karena para murid yang selalu berhasil membawa piala pada setiap lomba yang mereka ikuti,membuat nama SMP Mutiara menjadi terkenal. Tapi bukan karena sekolah ini ternama berarti tidak ada murid-murid nakal,selain terkenal dengan muridnya yang cerdas,sekolah ini juga terkenal dengan predikat 'Preman SMP'. Bukan tanpa sebab predikat itu jatuh ke SMP Mutiara,banyak dari murid-muridnya salah dalam memilih jalan,ikut serta dalam tawuran,balapan liar,palak memalak,bahkan narkoba. Ya ,narkoba,tentu saja sanksi yang ketahuan bukan main,bila ketahuan sanksinya di keluarkan dari sekolah menurut beratnya hal yang murid lakukan,tapi tetap saja hal tersebut masih ada.

Menurut beberapa orang, SMP Mutiara sebenarnya tidak seburuk itu. Hanya saja terkena pengaruh SMA Mutiara yang masih satu lingkungan walaupun berbeda gedung. Ada juga yang mengatakan hal ini karena setengah dari murid-murid disana memiliki latar belakang keluarga terpandang yang sangat mementingkan reputasi,hingga banyak yang menutup-nutupi kasus yang ada. Anggara sendiri sebagai kepala sekolah di SMP Mutiara mengakui bahwa banyak dari murid yang salah memilih jalan,tapi tetap saja banyak para orang tua mendaftarkan anak-anak mereka kesini karena SMP dan SMA Mutiara sudah ternama.

Galeri berjalan menuju kelasnya,ia baru saja dari perpustakaan. Anak itu memang suka ke perpustakaan apalagi karena perpustakaan di sekolahnya yang sekarang tidak hanya ada buku-buku pengetahuan umum, tapi juga ada buku-buku cerita,novel-novel dan banyak buku menarik. Sudah seperti toko buku saja.

"waahh,lihat siapa yang kita temukan?" ujar dandi,salah satu anak yang mencoba memalak Galeri beberapa hari yang lalu.

"Permisi kak" Galeri ingin langsung pergi saja, karena bell sekolah sudah bunyi dari tadi. Galeri tidak membolos, tapi jam pelajarannya yang terakhir tadi adalah jam kosong karena para guru memiliki rapat dan kini Galeri ingin mengambil tasnya dan pulang, pasti Reon sudah menjemputnya di pintu gerbang.

"Pajak jalan dong" kali ini Juan yang berbicara, Galeri mengamati name tag kakak kelasnya itu.

"Cepet, anak orang kaya kan lu. Tinggal kasih kita duit aja susah amat" ujar Dandi kembali, Galeri menggeleng takut. Ingin rasanya ia langsung memberikan uang yang ia punya dan pergi dari sana, hanya saja uangnya di dalam tas dan tasnya masih berada di dalam kelas.

Ditengah kekalutannya Galeri melihat Album yang berdiri lumayan jauh darinya, beberapa saat Galeri sangat yakin matanya dan Album bertemu walau setelahnya saudara kembar Galeri itu langsung berlalu begitu saja dan tak berjalan ke arahnya.

"heh malah bengong, mana cepetan" Juan yang mulai kehilangan kesabaran mulai meraba saku-saku milik Galeri dan nyatanya ia tak menemukan benda apapun selain dua buah permen.

"Gaada kak" lirih Galeri yang berkata jujur, tak lama setelah itu ia melihat kedua temannya, Lunar dan Charly yang berlari ke arahnya dengan tas milik anak itu.

"Jangan ganggu Galeri!" Teriak Charly pada kedua kakak kelas yang mengganggu Galeri, keduanya tertawa melihat siapa yang mencoba menjadi pahlawan kesiangan di sini.

"Lalu apa yang akan kalian lakukan untuk menyelematkan korban disini?" Tanya Dandi dengan nada ejekan dan kemudian keduanya tertawa terbahak-bahak memikirkan betapa lucu anak yang tak tahu apa-apa mencoba melawan mereka untuk melindungi temannya. Tapi tidak dengan Lunar yang tengah memegang smartphonenya dimana tengah melakukan video call dengan sang ayah, Anggara.

"Dandi hendarto dan Juan mahesa, saya tunggu kalian di ruangan saya sekarang. Datang kalau tidak mau surat dari saya sampai ke orang tua kalian"  Ujar Anggara saat Lunar menunjukkan layarnya ke arah dua anak yang mengganggu Galeri. Ya, dia tak bisa melakukan apapun sendiri untuk melindungi Galeri dan ini adalah ide satu-satunya yang terpikirkan olehnya. Apalagi ayahnya itu sendiri yang meminta dirinya untuk melapor bila memang terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan pada dirinya, Galeri ataupun teman-temannya yang lain.

KATANYA KEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang