Buat para readers ku, biar pada gak bingung di sini author jelasin dulu ya, Xiao Fan dan Xiao Zhan adalah orang yang sama Jadi jangan heran kalo misalkan terdapat dua nama dalam setiap tulisan.
_______________________________________________
____________________________Happy reading...
" Jika ada kehidupan selanjutnya, aku tidak ingin terlahir dari rahim yang sama denganmu. Agar aku bisa mencintai dan memiliki mu seutuhnya"
Dor!
Mata yang semula tertutup terbuka lebar Xiao Fan menatap sekeliling melihat tempat yang terasa asing baginya.
"Dimana ini? Bukankah seharusnya aku sudah mati?" gumamnya sambil memegangi kepalanya.
"Nyonya anda sudah sadar? Tunggu sebentar saya panggilkan dokter" ucap pelayan tersebut lalu belari memanggil dokter.
Sementara itu Xiao Fan mengernyit bingung mendengar panggilan tadi.
"Nyonya?" gumamnya memperhatikan tubuhnya yang jelas-jelas tubuh seorang lelaki.
"Mata bibi itu pasti bermasalah" ucapnya acuh.
Tak lama pintu kamar kembali terbuka menampilkan sosok pria berwajah tampan dan dingin serta seorang dokter yang mengikuti di belakang.
"Yuan gege" ucapnya pelan serta air mata yang mengalir keluar.
Dokter tersebut segera memeriksa keadaan Xiao Fan serta memastikan apakah pemuda itu baik baik saja.
"Syukurlah, sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik, namun cidera di kepalanya sangat fatal mengakibatkan ia mengalami amnesia" ucap dokter tersebut.
"Baiklah. Kau boleh pergi" ucapnya dingin.
"Kalau begitu saya permisi Tuan Lan" ucap Sang dokter lalu keluar dari kamar tersebut.
Sementara itu Xiao Fan terus menatap sekitarnya ia benar-benar merasa sangat asing pada tempat tersebut.
"Ge,kita ada dimana? Lalu mommy dan daddy mana?" tanyanya menggenggam tangan pria itu.
Pria bernama Lan Yibo itu menatap Xiao Zhan dingin, lalu menepis tangan itu kuat.
"Aww,, sakit ge!" serunya mengusap punggung tangannya yang memerah.
Tanpa berkata pria bermarga Lan itu pergi begitu saja dari kamar Xiao Zhan.
Tak berselang lama seorang maid wanita berjalan masuk ke kamar Xiao Zhan lalu mendekati pemuda itu.
"Nyonya! Akhirnya anda bangun juga, bibi mohon jangan lakukan itu lagi" ucap wanita paruh baya tersebut.
"Melakukan apa bi? Dan bibi siapa?" tanya Xiao Fan.
"Bibi adalah pelayan yang ditugaskan Tuan Lan untuk menjaga dan menemani anda Nyonya" jawabnya.
"Siapa Tuan Lan?" Xiao Zhan semakin bingung.
"Suami Nyonya. Yang tadi keluar dari kamar ini" jawabnya memberitahu.
"Suami?" ucap Zhan.
Xiao Fan semakin bingung, dengan apa yang terjadi pada dirinya.
"Bi bisa ceritakan semuanya. Apa yang terjadi padaku" ucap Xiao Fan memohon.
"Baiklah" jawabnya lalu mulai bercerita.
"Nyonya adalah istri dari Tuan Lan, nama Nyonya Lan Xiao Zhan, nyonya dan Tuan Lan menikah sekitar 4 bulan yang lalu. Baru sebulan menikah Nyonya melompat dari balkon ke bawah dan nyonya koma selama tiga bulan" ucap wanita itu bercerita.
Xiao Fan mengangguk paham. "Jadi saat ini aku menempati tubuh seseorang. Tapi mengapa? Bukankah seharusnya aku mati saja?" Pikirnya.
Tak lama kemudian ia memegangi kepalanya sekelebat potongan-potongan ingatan tentang pemilik tubuh yang ia tempati saat ini muncul.
Tentang bagaimana perlakuan keluarganya dan kehidupannya setelah menikah serta perlakuan beberapa maid yang tidak menyukai nya. Hingga membuat pemilik tubuh ini berniat mengakhiri hidupnya.
"Nyonya! Nyonya tidak apa apa?" tanya wanita itu khawatir.
"Tidak apa apa bi, jangan memanggilku dengan sebutan itu bi, aku bukan wanita panggil saja namaku" ucap Xiao Fan tak suka.
"Baik Nyo--- m-maksudnya Zhan Zhan" ucapnya sedikit ragu.
"Panggil aku seperti itu bi, aku suka" ucap Xiao Zhan tersenyum manis.
"Oh iya, sekarang tahun berapa?" tanya Xiao Zhan.
Xiao Zhan sebenarnya sudah tahu tahun berapa sekarang karena ia sempat melihatnya pada kalender kecil yang terdapat diatas meja nakas. Ia bertanya karena ingin memastikannya jika yang ia lihat tidaklah salah.
"Sekarang tahun 2045. Ada apa kak Zhan?" tanya wanita bernama Wen itu lembut
"Tidak ada. Sekarang bibi bisa pergi aku ingin istirahat" ucap Xiao Zhan.
"Baiklah, bibi pergi dulu jika butuh sesuatu panggil saja bibi" ucapnya lalu melangkah pergi keluar dari kamar tersebut.
Setelahnya Bibi Wen pergi, Xiao Zhan bangun dari pembaringannya lalu mengambil ponselnya. Ia mengetik di kolom pencarian.
Beberapa saat kemudian yang ia cari pun muncul, dan cukup terkejut ternyata setelah ia bunuh diri dia puluh dua tahun yang lalu ternyata dimalam yang sama kakaknya Wang Yuan juga mengalami kecelakaan dan mobil yang dinaiki sang gege meledak detik itu juga.
Air mata keluar mengalir menuruni pipi tirus tersebut. Xiao Zhan menangis dalam diam.
"Mom, dad maafkan Xiao Xiao hiks... Maafkan atas ke egoisan Xiao Xiao. Maaf karena telah meninggalkan kalian hiks... Hiks... Xiao Xiao sayang mommy dan daddy. Sekali lagi Xiao Xiao minta maaf" ucapnya terisak pilu.
Setelah beberapa saat, Xiao Zhan meletakkan kembali ponselnya diatas meja nakas. Lalu berjalan ke arah balkon kamarnya.
"Apakah ini Beijing? Ternyata sudah banyak yang berubah" ucapnya menatap gedung-gedung pencakar langit tersebut.
"Dad, mom bagaimana kabar kalian? Xiao Xiao harap kalian baik baik saja. Apa kita masih bisa bertemu meskipun hanya melihat kalian dari kejauhan" batinnya sedih, menatap gedung-gedung tersebut.
Namun di tengah-tengah kesedihannya seseorang masuk dan mengendap ngendap bersiap mendorongnya.
Xiao Zhan yang menyadari itu dengan cepat menghindar dan bergeser kesamping sehingga pelayan itu terjun bebas ke bawah dan tewas seketika.
"Cih... Berani sekali pelayan rendahan sepertimu mengganggu ku. Bahkan mati pun terlalu mudah untuk mu" ucapnya membenarkan kacamata tebal miliknya.
Kemudian ia melangkah masuk kedalam kamar tanpa mempedulikan keributan yang terjadi di bawah.
_____________
T
B
C

KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Wang's season || : Istri Tengil Sang Mafia ✅✅
FanficWang Xiao Fan memilih mengakhiri hidupnya malam itu. Saat terbangun ia sudah menempati tubuh seseorang yang bernama Lan Xiao Zhan. Istri dari seorang Lan Yibo pemimpin mafia yang terkenal dengan sikap dingin, kejam dan bengis. Bahkan terhadap istri...