Happy reading!!!
Paris...
Xiao Zhan terbangun dari tidurnya sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.
Ia mengedarkan pandangannya menatap tempat yang menurutnya sangat asing. Menatap keluar jendela kamar lalu kembali mengernyit.
"Paris" batinnya bingung.
Saat dirinya tiba-tiba sudah berada di negara tersebut, seingatnya semalam ia masih di Beijing mengantar Hao Xuan.
"Hao Xuan" batinnya lagi kala teringat sahabatnya itu.
Xiao Zhan beranjak dari tempat tidur hendak mencari Hao Xuan. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok yang ia cari tadi.
"Kau sudah bangun, aku membawakan sarapan u---
"Xuan..." panggil Xiao Zhan.
"Ya, ada apa Zhan?" tanya Hao Xuan meletakkan nampan tersebut diatas meja nakas.
"Apa kau yang membawaku kemari? Kenapa? Apa kau berniat memisahkan ku dengan Yibo?" tanya Xiao Zhan tepat sasaran.
Hao Xuan tersenyum tipis tangannya hendak mengusap kepala Xiao Zhan namun segera di tepis oleh pria manis itu.
"Kau adalah milikku, Xiao Zhan!" seru Hao Xuan mendekatkan wajahnya hendak mencium Xiao Zhan.
Xiao Zhan memalingkan wajahnya menghindari ciuman Hao Xuan.
"Aku bukan milikmu. Aku sudah menikah, Xuan" ucap Xiao Zhan menunjukkan cincin pernikahan di jari manisnya.
"Berikan cincin itu, kau dan Yibo tidak memiliki hubungan apa apa lagi. Baginya kau telah meninggal karena aku memalsukan kematian kita hahaha" ucap Hao Xuan tertawa jahat.
Beijing...
Yibo terus mencari keberadaan Xiao Zhan dengan mengerahkan seluruh bawahannya dan menyewa detektif handal agar bisa menemukan istrinya.
Namun hingga saat ini ia belum menemukan keberadaan Xiao Zhan.
Sudah dua minggu berlalu istrinya itu belum ditemukan juga, ia juga mulai melakukan perjalanan bisnis agar bisa bertemu dengan Xiao Zhan. Namun sepertinya Hao Xuan menyembunyikan di suatu tempat.
Sementara itu di Paris, Xiao Zhan terbangun dari tidurnya saat merasakan perutnya seperti diaduk-aduk membuatnya ingin muntah.
Ia segera beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi dan berjongkok di depan kloset memuntahkan makanannya, namun yang keluar hanya cairan bening.
Di susul dengan rasa pusing yang tak tertahankan membuatnya hampir ambruk jika saja Hao Xuan tidak menahannya.
"Zhan, kau kenapa?" tanya nya.
"Lepaskan aku!" seru Xiao Zhan mendorong Hao Xuan.
Lalu ia melangkah menuju tempat tidurnya. Sejak ia datang ke negara itu, Xiao Zhan tidak pernah keluar dari kamarnya dan sangat membenci Hao Xuan.
Karena sahabatnya itu beberapa kali hampir memperkosanya saat ia tertidur.
Hao Xuan sering menyelinap masuk kekamar Xiao Zhan saat pemuda itu tertidur dan berakhir ingin memperkosanya.
Hal itu membuat Xiao Zhan tak pernah tidur dengan tenang. Setiap saat ia terbangun untuk memastikan Hao Xuan tidak datang ke kamarnya.
Ia dapat tertidur dengan nyenyak setelah pukul 04.00 pagi dan itu hanya berlangsung dua jam saja, ia harus kembali terbangun sebelum Hao Xuan datang ke kamarnya.
Wajah Xiao Zhan semakin pucat serta lingkaran hitam di bawah mata Xiao Zhan membuat Hao Xuan sangat khawatir.
"Aku akan memanggil dokter!" seru Hao Xuan menghubungi dokter keluarganya.
Tak berselang lama dokter yang dimaksud pun datang dan segera memeriksa keadaan Xiao Zhan.
Dokter yang memeriksa Xiao Zhan mengernyitkan keningnya lalu kemudian ia menyingkap baju Xiao Zhan dan menekan pelan perutnya.
"Ada apa dok? Apa sakit Xiao Zhan parah?" tanya Hao Xuan.
"Saya tidak yakin, tapi sepertinya Tuan Zhan saat ini tengah mengandung Tuan muda, untuk lebih jelasnya Tuan Zhan harus di bawa kerumah sakit" ucap Dokter tersebut memberitahu.
"A-apa Xiao Zhan hamil?!" seru Hao Xuan terkejut.
Xiao Zhan ia tersenyum tipis saat mendengar kabar dirinya tengah mengandung anak suaminya Lan Yibo.
Perlahan tangannya terulur mengusap perutnya yang masih rata.
"Aku hamil... Bo ge aku mengandung anak kita, di sini di dalam sana ada anak kita ge" Xiao Zhan membatin, setetes air mata menuruni pipinya.
"Gugurkan!"
Seruan dari Hao Xuan menyentak Xiao Zhan keluar dari pikirannya, dan menatap pria itu tajam.
"Anak dalam kandungannu gugurkan!" seru Hao Xuan.
"Tidak akan!!!" ucap Xiao Zhan.
Hao Xuan yang mendengar penolakan dari Xiao Zhan mengepalkan tangannya erat kemudian ia melangkah keluar dari kamar Xiao Zhan.
****
Malam harinya, Hao Xuan menyelinap masuk ke kamar Xiao Zhan dan menatap pemuda yang di cintainya.
"Maafkan aku Zhan. Tapi aku tak mau anak itu lahir!" serunya hendak memasukkan obat penggugur kandungan tersebut ke mulut Xiao Zhan.
Namun Xiao Zhan segera terbangun dan menancapkan pisau lipat miliknya ke paha Hao Xuan. Lalu segera berlari keluar dari kamar.
Xiao Zhan tidak tidur sama sekali, ia yakin Hao Xuan akan datang, dan benar saja pria itu mendatanginya.
Siang tadi ia mendengar apa yang Hao Xuan bicarakan dengan dokter yang memeriksanya tadi.
Hao Xuan meminta obat penggugur kandungan ia tak ingin anak itu lahir karena anak itu bukanlah anaknya melainkan anak Lan Yibo suami Xiao Zhan.
Xiao Zhan terus berlari menghindari kejaran anak buah Hao Xuan. Terus berlari tanpa tentu arah.
Hingga tak menyadari dirinya hampir di tabrak mobil jika saja mobil itu tidak mengerem terlebih dahulu.
Pemilik mobil tersebut keluar dan segera menghampiri Xiao Zhan yang berjongkok di depan mobilnya.
"Heyy,, apa kau tidak apa? Apa yang terjadi? Ya ampun kau berdarah?!" pekiknya saat melihat darah mengalir dari sela paha Xiao Zhan.
"Tolong... Tolong aku... Me... Mereka ingin menangkap ku" ucap Xiao Zhan lemah. Kemudian ia jatuh tak sadarkan diri.
Pria paruh baya namun masih terlihat cantik dan manis itu segera mengangkat tubuh Xiao Zhan membawanya masuk kedalam mobil.
"Kita kerumah sakit sekarang!" serunya.
"Baik,Tuan" jawab sang sopir lalu melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
__________
T
B
C
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Wang's season || : Istri Tengil Sang Mafia ✅✅
Fiksi PenggemarWang Xiao Fan memilih mengakhiri hidupnya malam itu. Saat terbangun ia sudah menempati tubuh seseorang yang bernama Lan Xiao Zhan. Istri dari seorang Lan Yibo pemimpin mafia yang terkenal dengan sikap dingin, kejam dan bengis. Bahkan terhadap istri...