"Ahh... Hah... ukhh... Hah.. Uh... "
Desahan yang mengalun indah masih terdengar memenuhi seluruh ruangan di sana. Entah sudah berapa lama yang pasti jam sudah menunjukkan pukul 4.37 pagi.
Berbagai posisi mereka telah mereka lakukan dengan Deon yang sudah beberapa kali ini mengeluarkan muatannya didalam Valerio.
Plok
Plok
Plok
Plok
Benturan kulit dengan kulit yang lain yang begitu nyaring menunjukkan betapa kerasnya sodokan yang Deon berikan pada Valerio.
"Uhnn... Dh-... Lahmm... Ahh... Ahh... " penis itu masuk begitu dalam melewati prostat nya. Beberapa kali pingsan karena gempuran pria kelebihan hormon yang sayangnya adalah suaminya sendiri.
Dengan posisi Deon berdiri dan Valerio yang berada dalam gendongan nya bersandar pada dinding kamar.
Kedua tangan yang masih terikat terus mencakar punggung sangat Dominan menyalurkan rasa sakit dan nikmat secara bersamaan.
"Ugghh... Huk.... Ahh...chuu-... Cukkuphh... "
"... Tidakhh.... Bi-... Shaa... Lagihh... " Valerio menggelengkan kepalanya kewalahan tak bisa menandingi libido Deon lagi. Perutnya terasa penuh dengan segala muatan yang tumpah kemana mana melewati bongkahan pantat hingga paha turun sampai bawah.
"Lagi... Ugh... Lagi... " Gumangan Deon yang terdengar jelas pada telinga Valerio. Membelalakkan matanya mencoba memberontak menggelengkan kepala dengan brutal membuat Deon kesal.
Mengangkat tubuh Valerio membuat penisnya tertarik keluar dan menghentakkan dengan keras menusuk prostatnya dan masuk lebih dalam.
"AAKKKKHHHHHH!!! " Jeritan kuat Valerio keluarkan merasakan tusukan yang amat sangat dalam hingga rasanya semua isi dalam lambung memberontak ingin keluar dari mulut Valerio.
"Aa-... Heuk-... Ahhh... Akh-... " Mata melotot dan mulut yang terbuka lebar mengeluarkan air liur pada sudut bibir Valerio. Mulutnya kelu untuk bersuara, bibirnya bergetar dengan pikiran kosong.
Malam panas masih berlanjut hingga Valerio pingsan beberapa kali. Dan kini ia mulai tak sadarkan diri tak bisa mengimbangi tenaga Deon saat rut.
***
Pagi hari pun datang dan kini jam menunjukkan pukul 7.05 dengan kedua pasutri yang masih dalam moment panas mereka.
Melihat keduanya tidak memakai sehelai pun kain hanya tertutupi selimut tebal bahkan beberapa bekas masih tertinggal kecuali di daerah ranjang yang terlihat bersih.
Valerio membuka matanya perlahan membiasakan cahaya matahari yang masuk ke dalam retina matanya dengan keadaan linglung.
Merasakan tubuhnya yang direngkuh kuat oleh Deon seakan-akan tidak ingin melepaskan dirinya sedetikpun.
Suara nafas dan detak jantungnya bisa Valerio rasakan dengan jelas menandakan betapa dekat dan eratnya dekapan Deon.
Valerio menghela nafas pelan mengingat kegiatan panas nya bersama Deon di malam pertama mereka.
Sakit dan kakunya seluruh tubuh dengan tenggorokan serak menandakan betapa gencarnya Deon menggempur tanpa jeda hingga desahan keras Valerio keluar setiap saat.
'Ughh... Libido Deon benar benar... '
'Apa seorang Alpha bisa sebrutal ini saat siklus Rut nya datang!??? '
KAMU SEDANG MEMBACA
Helianthus Annuus
Romance"Jika kehilangan segalanya adalah takdir yang tak bisa ku hindari, maka kematian adalah jalan ninja ku. Dengan begitu takdir tidak bisa berbuat apa apa lagi karena diriku udah mokad" Melvin Melvin Memilih kematian sebagai akhir cerita hidupnya dan m...