3

8.6K 741 39
                                    

Disisi lain dikamar Deon, Valerio terjebak dalam dekapan Deon yang memeluknya erat berbaring di atas bed big size menenggelamkan wajahnya di dada Valerio.

Ia hanya bisa pasrah walaupun dalam hatinya berpesta pora, bahkan jantung Valerio sudah berdetak layaknya dj menggendang kesenangan.

'Kuharap ian seperti ini seterusnya... ' Valerio menatap sendu Deon dan terus menerus mengelus surai hitam legam milik sang pujaan hati.

Ah ngomong-ngomong, Valerio dari tadi tidak bisa untuk tidak tersenyum mendengar kalimat kalimat yang keluar dari mulut Deon, apalagi panggil 'Aza' dari mulut Deon membuat hati Valerio kesemsem.

Penasaran apa yang bikin Valerio nyengir nyengir sendiri gak?

"Aza, Ian nakal nggak? "

"Aza, Maafin Ian yah? "

"Aza, Ian Capek mau puk puk! "

"Aza nggak musuhin Ian kan? "

"Aza nggak ke musuhan sama Ian kan? "

"Aza Milik Ian yah!? "

"Ian milik Aza... "

"Jangan tinggalin Ian oke? "

"Aza sayang Ian kan? "

"Soalnya Ian sayang sama Cinta Aza sekarang"

"Ian udah Falling in love"

"Ian kesemsem sama Aza"

"Aza~ Ian nggak nakal lagi jangan marah yah~"

Dari awal Valerio hanya bisa menahan agar tarikan di kedua bibirnya tidak melebar. Udah salah tingkah sendiri Valerio gara gara Deon.

Sekarang Deon terlihat seperti bayi besar dimata Valerio, dengan suara merengek dan manja apalagi nada mendayu yang terdengar lucu ditelinga Valerio, ia hanya bisa berdehem dan menjawab iya maupun tidak untuk menanggapi setiap jawaban yang telah ia berikan.

Beberapa menit percakapan antara bayi besar dan Valerio akhirnya Deon tertidur dengan nafas teratur, jika Deon bersikap manja dan merengek seperti ini maka Valerio sudah merasa gemas karena tingkat lucu Deon tetapi melihat tangan nakal nya yang masuk ke dalam baju miliknya mengelus punggung dan terakhir memeluk pinggangnya membuat Valerio geli.

Siang itu keduanya saling berpelukan hingga Sore hari tiba.

•••

Valerio membuka mata dan melihat sekitar, ia bangun dan menatap Deon sebentar sebelum akhirnya mencoba melepaskan tautan tangan yang berada pada tubuhnya.

Setelah berhasil Valerio turun kebawah menuju dapur, ia tau Deon belum makan sama sekali. Berinisiatif membuatkan Deon makanan dengan bantuan beberapa maid di sana.

Sedikit susah karena awalnya maid yang bekerja di sana menolak agar Valerio duduk menunggu tetapi dirinya tetap kekeh ingin membuatku Deon makanan.

Para maid sangat bersyukur, kenapa tuannya dulu menyia-nyiakan seseorang seperti Valerio dan malah mengejar pemuda tanpa asl usul yang jelas seperti Rainart.

'Semoga tuan sadar dan melihat malaikat yang ada didepan kami ini' Batin para maid melihat Valerio dengan tatapan memuja.

Beberapa saat semuanya sudah mulai siap Valerio mendengar suara berisik dan teriakan seseorang.

"AZA!!"

"AZA KAMU DIMANA!? "

"JANGAN TINGGALIN IAN!!"

"CARI AZA SAMPAI KETEMU!! "

"AZA KEMBALI!! JANGAN PERGI!! "

Deon heboh tidak melihat Valerio disampingnya merasa gelisah, takut, khawatir dan marah. Berkoar koar dengan panik berteriak memanggil nama Valerio beberapa detik setelah bangun dari tidurnya dan keluar dari kamar membuat satu Mansion heboh karena kerusuhan yang diperbuat oleh Deon.

Helianthus AnnuusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang