Malvin Devian Ardiaz pemuda dengan segala kesialan nya dan cobaan hidup yang tidak pernah habis ditambah kesengsaraan Merasakan kesepian dan kesedihan di setiap waktu.
Orang orang tersayangnya akan selalu meninggalkan dirinya mengisahkan kenangan pahit yang menyakitkan.
Orang yang berusaha dia lindungi akan selalu dirampas darinya. Kematian adalah akhir dari setiap orang yang masuk ke dalam lingkaran hidup Malvin.
Seakan dunia memusuhinya dan tidak membiarkan dirinya hidup dengan damai. Sebesar dan seluas apapun sebuah ruangan yang ia miliki tentu kesendirian tetap menjadi akhirnya.
Seramai apapun ruangan yang ia coba penuhi maka semua itu tetap akan menghilang satu persatu tanpa sisa.
Malvin lelah, dia ingin istirahat. Ingin tenang walaupun kematian jawabnya maka ia Terima.
Dan itu semua terwujud dengan ajal yang akhirnya mendatangi Malvin. Sebuh kecelakaan yang tentu disengaja membuat nya terlempar jauh memasuki jurang dalam dengan mobil yang sudah sangat mengerikan.
Sekujur tubuh yang dipenuhi luka dan darah dimana mana. Menutup mata perlahan dengan perasaan lega dan bebas tanpa penyesalan.
Membuka mata perlahan dan kini pemandangan langit malam serta pepohonan rindang tergantikan dengan langit-langit bercat putih bersih serta bau obat obatan menyengat dan tubuh yang kaku.
'... Anjing Lo Bangsat! '
***
'Entah siapapun yang mengirimku kesini...
...Anjing Lo bangsat'
Kehidupan Kedua dengan jiwa raga yang lain kini ia dapatkan, tidak mungkin ia dilahirkan kembali dengan kesadaran yang baru saja ia dapatkan sepenuhnya.
Bagaimana dia bisa menjalani semua ini?
Sejak Awal Malvin telah dilahirkan kembali hanya ingatan di kehidupan sebelumnya belum ia dapatkan dan tepat pada umur 20 nya kini semua itu ia dapatkan kembali.
'Berarti semua perilaku dimasa lalu adalah diriku sendiri... Sial! '
Frustasi meremas kuat surai hitam legam nya memikirkan sikap nya yang sangat...
'Kali ini aku tidak akan menyia-nyiakan semuanya! Ya, dia hanya milikku... Hanya milik Deon Thrishaan Gilbert'
Hawa disekitar ruangan menjadi panas dengan aura pekat yang mendominasi memenuhi seluruh ruangan.
Deon bangun dan melepas infus dari tangannya lalu berjalan menuju kamar mandi. Menatap tajam kaca tersebut memperlihatkan perawakan maskulin dari tubuh ini yang tertutup make up.
Lihatlah betapa pintarnya Deon menyembunyikan wajah tampan di atas rata rata nya ini. Menundukkan kepala mencengkram wastafel memuat otak yang sedang memasukkan ingatan ingatan sebelumnya dan memproses semuanya.
Suara kaca pecah terdengar sangat nyaring karena tekanan feromon dari Deon. Hingga suara pintu terbuka dengan sedikit keras memperlihatkan Sosok pria sekitar berumur 30 kaget melihat nya.
"T-Tuan...!? " Syok melihat keadaan ruangan cukup berantakan apalagi darah bercucuran dari tangan Deon, kaca pecah berserakan di kamar mandi dan lagi bau feromon yang kuat membuat pria tersebut bergetar dengan keringat bercucuran.
'Tap Tap
'Tap
Deon mendekat dan sekarang tepat berdiri didepan pria berusia 30 tahun-an yang menjadi salah satu pengawalnya, Yohan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helianthus Annuus
Romance"Jika kehilangan segalanya adalah takdir yang tak bisa ku hindari, maka kematian adalah jalan ninja ku. Dengan begitu takdir tidak bisa berbuat apa apa lagi karena diriku udah mokad" Melvin Melvin Memilih kematian sebagai akhir cerita hidupnya dan m...