20

1.1K 121 26
                                    

'Ting

'Wushh

Cahaya yang terang menyelimuti suatu objek hingga muncul lah sosok pria tinggi di balik nya.

Itu adalah Zeno, dia memilih meninggal kan tuannya karena ia tahu itu waktu mereka berdua dan Zeno tidak ingin mengganggu, lebih tepatnya ia tak ingin menjadi obat nyamuk premium.

Tidak tidak, alasan lainnnya dan alasan terbesar dia pergi adalah [APAKAH TUAN BISA SAJA MEMBERI KU PENGERTIAN?!? AKU MASIH DISANA TOLONG!!? AKU JUGA INGIN MELAKUKAN HAL MANIS SEPERTI ITU?! TUAN SIALAN! haah.... ]

Mungkin jika bisa kita mengadakan bab curhatan isi hati Zeno makan akan menghabiskan 2 hari 2 malam lebih tepatnya 2 bab lebih.

Zeno berjalan di trotoar dengan aura yang tentu membuat beberapa orang terpesong tak bisa mengalihkan perhatian mereka pada-Nya.

Sampai di sebuah toko terbuka dan melihat nya menjual beberapa makan hangat yang sangat pas dengan cuaca dingin setelah hujan deras.

Berjalan mendekat toko tersebut berniat ingin membeli nya karena ingin.

"Martabak manisnya satu 1"

"Martabak manis 1"

"... "

"... "

Terdiam... penjual, Zeno maupun sosok pembeli yang lain terdiam beberapa saat dan saling memandang satu sama lain.

Sang penjual yang terkejut diam menatap suasana yang entah kenapa terasa canggung diantara kedua pembeli didepannya ini tidak berani berbicara.

Lucas, dia terdiam membeku menatap sosok yang beberapa waktu ini selalu berputar menghantui pikirannya.

'Sial dari semua orang kenapa harus dia?!?... ' Lucas berteriak membatin.

Sedangkan Zeno terdiam menatap Lucas dengan satu alis yang terangkat, tanpa sadar salah satu sudut bibirnya terangkat menunjukkan bahwa dia tersenyum dengan lekukan yang sangat tipis hingga sulit dilihat orang.

"Tuan malaikat hujan..." Gumang Lucas pelan dengan tatapan yang senantiasa tertuju pada Zeno.

Zeno yang gemas membungkuk mendekatkan wajahnya pada Lucas dengan senyuman yang lumayan bisa dilihat walau tipis.

"Kau akan melubangi wajah ku jika terus menatap ku seperti itu"

'Blink blink

"Ah... Itu!! " Lucas tersadar dan berkedip dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Jika wajahku terlihat menarik maka mari pergi bersama agar kau bisa memfokuskan pandangan mu pada ku" lanjut Zeno lebih mendekatkan wajahnya lagi dan Lucas yang baru tersadar bahwa wajah mereka sangat amat dekat reflek mundur tetapi sayangnya ia salah mengambil langkah dan hampir terjatuh.

'Set

'Greb

"Lain kali Berhati-hatilah tuan muda" Ucap Zeno yang berhasil menangkap pinggang Lucas menahannya agar tidak jatuh.

Lucas segera mencoba menjauh membenarkan penampilannya dengan telinga yang memerah padam.

"Ukhmm... Te- Terima kasih" terbatuk mengalihkan perhatiannya bernafas manual agar rasa malu nya mereda walaupun ia tahu itu membutuhkan waktu yang lama melihat kini lehernya ikut menjadi berwarna merah merasakan panas mulai menjalar lebih luas.

Sedangkan sang penjual yang melihat adegan dari awal sampai akhir hanya bisa menggigit apronnya gemas menutup wajahnya dengan kedua tangannya tetapi tak ayal masih mengintip diantara sela sela jari nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Helianthus AnnuusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang