Chapter 7

89 7 0
                                    

Happy reading



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Di lapangan.

"Jev! Udah Jev!"

"Jev! Udah! Kasian anak nya orang!"

"Jevan udah woy"

"Jev UDAHH!"

Begitulah kira kira teriakan teman Jevan yang berusaha mengehentikan Jevan.

"UDAH GUE BILANG KALO GUE LAGI BARENG REYGA GAADA YANG BOLEH GANGGU!" Ucap Jevan dengan suara lantang nya

"Sorry Jev... Uhuukk! Gue gatau kalau gue ganggu lu tadi" Jawabnya dengan ujung bibirnya yang berdarah.

"Udah Jev, lagian Vano juga udah minta maaf" Ucap teman Jevan sembari menepuk belakang Jevan

"Jev, lu gak nyadar apa? Kalo pacar lu tau lu habis mukulin Vano, apa gak kena lu!?" Ucap temannya lagi

"Ck. Kalian tunggu disini" Ucap Jevan sembari beranjak pergi meninggalkan teman temannya

"Lu mau kemana?"

"Gue mau ambil sesuatu buat obatin Vano" Jawab Jevan kemudian melanjutkan jalannya.

.

Tak butuh waktu lama, Jevan pun kembali dengan kotak P3K yang ia bawa.

"Sini gue obatin luka lu" Ucap Jevan sembari duduk disamping Vano

"Gausah Jev, gue bisa obatin luka gue sendiri" Jawab Vano

"Udah gausah, biar gue aja, lagian salah gue juga udah mukul lu" Ucap Jevan yang langsung di angguki oleh Vano

Jevan pun mengobati luka Vano dengan perlahan, dan Vano juga beberapa kali merintih kesakitan karena Jevan yang sedikit menekan lukanya.

Setelah mengobati luka Vano, tim Jevan pun kembali berlatih basket terutama Vano.

Dikelas.

"Oke sekian dari ibu, ada yang ingin bertanya?" Tanya seorang guru yang berada didepan

"Tidak ada Bu!!!" Jawab all murid

"Tentang pr nya udah pada ngerti semua kan?" Ucap guru itu lagi

"Sudah Bu!!"

"Baiklah, kalau begitu ibu pamit ya, jangan lupa pr kalian di kumpul minggu depan" Ucap guru itu kemudian memberi salam dan berjalan keluar kelas.

"Rey lu pulang bareng siapa?" Tanya Farhan sembari merapikan bukunya kedalam tas

Rey yang sudah selesai merapikan bukunya pun menoleh ke Farhan "Paling bareng Jevan lagi, emang kenapa?" Tanya nya

"Eee... Gimana ya... Gue hari ini ga bawa motor, gue boleh gak bareng lu?"

"Boleh aja lah" Jawab Rey

"Tapi kalo Jevan gamau gue bareng lu gimana?"

"Kalo dia gamau, yaudah kita pulang berdua aja" Ucap Rey santai

"Lu gapapa?"

"Gapapa lah" Ucap Rey, kemudian mereka pun keluar kelas dengan bergandengan tangan

Seperti biasanya.. Rey kini mendatangi lapangan basket, dan memberikan tas Jevan pada nya

"Makasih sayang" Ucap Jevan lembut, sembari mengambil tasnya dari tangan Rey

"Kalian berdua ngapain gandengan tangan?" Tanya Jevan saat menyadari hal tersebut.

Jevan pun langsung melepaskan genggaman tangan Rey dan Farhan

"Ayo pulang" Ucap Jevan sembari menarik tangan Rey.

Rey diam ditempat, dan itu berhasil membuat Jevan menoleh ke arahnya bingung

"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" Tanya Jevan

"Hari ini boleh gak Farhan bareng kita pulangnya?" Tanya Rey

"Dia kan bawa motor" Jawab Jevan

"Hari ini dia gak bawa motor, boleh kan?"

"Kenapa lu gak bawa motor? Tumben bgt" Ucap Jevan pada Farhan dengan raut wajah datarnya

"Dih apasih!, Kalo lu gamau dia bareng kita, yaudah lu pulang aja sendirian, gue bakal pulang bareng Farhan aja" Sahut Rey cepat

"GAADA! Lu bareng gue pulangnya!" Ucap Jevan

"Berarti Farhan boleh sama kita?"

"Em.. VANO!! WOYY!!" Teriak Jevan yang berhasil membuat seorang yang dipanggilnya itu menghampirinya

"Kenapa?" Tanya Vano

"Lu tolong antarin Teman pacar gue ya, lu kan juga bawa mobil, lu juga gaada tumpangan, jadi bisa kan?" Tanya Jevan

Vano menatap Rey kemudian beralih menatap ke arah pria disamping Rey yang sedaritadi hanya menunduk

"Bisa aja sih" Jawab Vano

"Beneran? Makasih ya" Ucap Rey sembari tersenyum manis pada Vano

"Iya" Balasnya

"Oh ya, itu ujung bibir lu kenapa?" Tanya Rey

"Ini... Eee..." Jawab Vano bingung, ia juga menatap Jevan yang kini sedang menatapnya tajam seakan memberi kode

"Kenapa?"

"Tadi waktu gue latihan, bibir gue gak sengaja kena ring"

"Hah? Emang bisa gitu ya?" Bingung Rey

"Ya bisa dong, itu Vano ngalamin sendiri" Jawab Jevan

"Iya juga sih... Kalo gitu Farhan lu sama Vano ya" Ucap Rey yang di angguki oleh Farhan

Jevan dan Rey pun pergi meninggalkan mereka berdua.












To be continued......

Jevan Reyga [BL LOKAL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang