Setelah momen awkward yang terjadi di mobil kala itu, tidak ada yang berubah dari hubungan Kei dan Hagi. Mereka tetap bersikap profesional ketika menggarap tugas akhir berkelompok itu. Interaksi mereka cuma sebatas membahas seputaran tugas tersebut. Selebihnya, mereka sama-sama enggan untuk membicarakan hal yang sudah berlalu kemarin.
Kei juga udah bodo amat, hatinya terlanjur mati rasa menghadapi lika-liku percintaannya—yang kalau diingat lagi sangat dramatis melebihi sinetron lele terbang.
Kei pun sudah mengikrarkan kalau dia kalah dalam misi balas dendam ini pada Pra. Cewek itu juga tidak lagi menggebu-gebu, karena sadar kalau dia hanya bisa kasih saran saja, akan sangat keterlaluan jika Pra tetap memaksa Kei. Biarlah sahabatnya itu memutuskan sendiri pilihannya. Pra akan mendukung asalkan Kei bahagia.
Pagi-pagi sekali, Kei sudah bersiap memakai sepatu dengan setelan baju olahraganya. Cewek itu punya janji bersama Kailash untuk pergi Car Free Day alias CDF-an bareng. CFD adalah gerakan untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor.
Jadi intinya, selama CFD ini, jalanan bebas dipakai oleh pejalan kaki tanpa ada kendaraan apapun yang diperbolehkan lewat. Di kotanya, biasanya CFD ini diadakan di alun-alun setiap hari minggu dari jam enam pagi hingga jam sepuluh siang. Yah ini juga sebagai ganti rencana jalan mereka yang gagal waktu itu.
Pas buka gerbang, Kailash udah nyengir di atas motornya.
"Sekarang hari apa Kak?"
"Minggu 'kan?"
"Oh kirain hari istimewa, soalnya pagi-pagi udah lihat bidadari dari kahyangan."
Kei ketawa kala menyadari bahwa Kailash sedang menggodanya. "Lo ini memang pinter deh soal beginian."
"Kakak suka?"
"Suka apa dulu nih? Kalo gue jawab 'suka', jangan bilang lo bakal bales, 'sama, saya juga suka Kakak', basi tau."
Kailash ketawa. "Udah kebaca banget ya?"
"Iya."
Usai Kei naik ke boncengan, Kailash melesatkan motornya membelah jalanan. Walau tujuannya olahraga santai, tetap harus naik motor shay, soalnya alun-alunnya jauh dari rumah mereka. Yakali, udah ngik-ngok duluan sebelum sempat sampai di tempat tujuan.
Pas sampai, suasana udah ramai orang-orang yang berniat olahraga juga. Di pinggiran jalan juga sudah berderet penjual jajanan sampai makanan berat. Tak sedikit juga anak kost yang datang ke sana cuma mau beli sarapan.
Mereka jogging mengelilingi lapangan alun-alun, namun baru satu putaran Kei udah capek duluan. Maklum, remaja jompo yang jarang olahraga ya begini. Dibawa lari sebentar udah berasa remuk seluruh tulang.
"Istirahat dulu yuk."
Kailash cuma ketawa ngikutin Kei yang bukannya nyari tempat duduk, malah melipir ke stand yang jual air mineral.
"Heheh, gue aus. Lo mau juga?"
"Boleh."
Kei beli dah tuh dua botol air mineral sambil menunggu kembalian.
"Mbak, dua botol aquah dingin."
Saat suara familiar itu terdengar, Kei sama Kailash kompak menoleh.
"Loh, Mas bro?"
Iya, itu Hagi. Bareng konco gebleknya, si Oris yang udah sokap ke Kailash. Seperti biasa, setelan baju cowok itu selalu nyentrik. Kali ini, Oris pakai jogger pants serta jaket olahraga yang senada berwarna tosca terang.
"Adek lo Kei?" Oris sokap aja, langsung rangkul pundak Kailash. "Mau liat kelomang bareng gue nggak? Oh, mau ya? Ayok gas!"
Dengan semena-mena, Oris membawa Kailash menjauh seakan memberi ruang bagi Kei dan Hagi untuk berdua saja. Entah apa maksudnya Kei nggak peduli, cewek itu santai aja menenggak minumannya sembari berniat menyusul Kailash.
![](https://img.wattpad.com/cover/349954767-288-k98717.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Eclairs ✔
RomanceIni hanya tentang Kei yang diam-diam menyukai Hagian. Menjadi fangirl Hagian sejak jaman maba tidak lantas menjadikan Kei menaruh harapan berlebih pada cowok itu. Jangankan mengajak berkenalan, menyapa saja Kei tidak berani. Kei hanya sanggup mengkh...