Peringatan

1.9K 227 10
                                    

Jisung berpikir cideranya akan membaik, tapi nyatanya tidak, ini semakin buruk. Pagi ini Jisung bangun dengan perasaan sakit dilututnya, dia sampai tidak yakin apakah bisa berjalan atau tidak.

"Apa yang harus aku lakukan?" Lirih Jisung. Dia masih terduduk dipinggir ranjangnya.

"Aegi, kenapa belum mandi?" Tanya Jaemin ketika memasuki kamar.

"Ah, aku akan segera mandi Hyung" Jawab Jisung, dia pun mencoba berdiri.

"Argggh"

"Kenapa?" Jaemin menghampiri Jisung.

Jisung memejamkan matanya mencoba menahan rasa sakitnya.

"Kram Hyung" Jisung terkekeh, dia berpura-pura.

"Aigo,mana yang sakit?"

"Udah engga ko Hyung, aku mandi dulu" Jisung pun memasuki kamar mandi, ketika pintu kamar mandi terutup tubuhnya merosot, kakinya sangat sakit. Jisung bahkan sampai menangis.

Setelah selesai bersiap mereka berangkat untuk latihan, Jisung telah meminum obat pereda nyeri, berharap sakitnya akan sedikit berkurang. Dia tidak bisa mengacaukan ini semua, hanya tersisa tiga minggu, dia harus bertahan.

Jisung beberapa kali melakukan kesalahan, pasalnya dia tidak bisa berkonsentrasi karena kakinya terasa sangat sakit.

"Jie, ada apa?" Tanya Mark

Jisung hanya menundukkan kepalanya, dia tau dia membuat banyak kesalahan dan itu mempersulit anggota yang lain, dia juga tahu Mark mungkin marah kepadanya.

"Mian Hyung" Lirih Jisung.

"Arraseo, fokus Jie"

Jisung mengangguk. Mereka kemudian melanjutkan lagi latihan. Namun hanya berselang lima belas menit, Jisung terjatuh.

"Arrgh" Jisung meringis sambil memegangi kakinya.

"Ada apa? Kamu terluka?" Jeno menghampiri Jisung.

Jisung hanya diam, dia tidak sanggup menjawab lagi. Akhirnya Manager mereka membawa Jisung ke Rumah Sakit, Jisung tidak bisa melawan karena dia sudah tidak bisa menahan lagi sakit di kakinya. Mark ikut bersama Minho Hyung ke Rumah Sakit sementara yang lain menunggu.

Sesampainya di Rumah Sakit.

"Bagaimana keadaannya dok?"

"Kenapa kalian baru membawanya kesini?" Tanya Dokter.

Mark melirik ke Jisung, sementara itu Jisung hanya menundukkan kepalanya.

"Ini cukup parah, pasien tidak boleh banyak bergerak, untung tidak harus operasi"

Mark menghela napas, setidaknya Jisung tidak harus operasi.

Setelah dokter pergi Mark menghampiri Jisung, Jisung meremat bajunya dia takut Mark akan marah.

"Jie..."

"Mian Hyung" Belum juga Mark selesai bicara Jisung sudah memotongnya.

"Aku benar-benar minta maaf, aku hanya tidak ingin membuat kalian khawatir, aku juga tidak ingin mengacaukan konser pertama kita"

Mark menghampiri Jisung, kemudian memeluknya.

Jisung kaget.

Ada apa ini? Kenapa Mark memeluknya?

"Lain kali kamu harus mengatakannya, jika sakit kamu harus mengatakannya"

Jisung mengangguk dalan pelukan Mark.

Mereka pun memutuskan untuk pulang, Jisung hanya perlu beristirahat dan melakukan kontrol seminggu kedepan.

Mark mendorong kursi roda yang dinaiki Jisung, Jisung sebenarnya tidak ingin, tapi Mark memaksanya.

Angel Last Mission | NCT DREAM | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang