Hipoksia

2K 223 8
                                    

Konser hanya tinggal seminggu lagi, tapi hal tak terduga mereka alami. Pagi ini dorm dihebohkan dengan Jisung yang tiba-tiba pingsan. Sejak semalam Jisung mengalami batuk, dia pun mengeluh sakit kepala.

"Ada apa?" Tanya Mark yang mendengar kegaduhan.

"Hyung Jisung pingsan" Ucap Jaemin, dia sangat khwatir, pasalnya dia tiba-tiba melihat Jisung terbatuk lalu tidak sadarkan diri.

"Ayo bawa dia ke rumah sakit" perintah Mark.

Mereka pun segera ke rumah sakit.

"Sejak semalam Jisung terus mengalami batuk, dia juga mengeluh sakit kepala, tapi setiap aku ajak pergi ke rumah sakit, dia menolak, dia bilang ini hanya sakit biasa" Jaemin terisak di depan ruang UGD.

"Tenanglah, dia akan baik-baik saja"

Tidak lama dokter pun keluar.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Mark.

"Silahkan ikut ke ruangan saya"

Mark dan Jaemin pun mengikuti dokter memasuki ruangannya untuk mendapatkan penjelasan lebib lanjut mengenai keadaan Jisung.

"Jadi apa gejala yang dirasakan Jisung akhir-akhir ini?"

"Beberapa hari lalu dia pernah mimisan, kemudian semalam dia tidak berhenti batuk dan mengeluh sakit kepala"

"Baiklah, kita sedang melakukan cek lab, saya sementara curiga Jisung terkena hipoksia"

"Hipoksia?"

"Ya, itu adalah kondisi dimana oksigen di dalam tubuh menuru"

"Apakah itu berbahaya?"

"Pada dasarnya itu akan membunuh secara perlahan"

"Maksudnya?"

Dokter hanya terdiam.

"Tapi itu baru dugaan, sementara, kita berdoa saja semoga ini hanya batuk biasa"

Mereka mengangguk, tapi pikiran mereka sangat berisik.

Mereka disibukkan dengan pikiran masing-masing.

"Bagaimana ini Hyung?" Tanya Jaemin.

"Tenanglah, kita berdoa saja"

Mereka pun memasuki ruangan tempat Jisung berada.

Mereka melihat Jisung tampak tertidur dengan tenang, mereka juga melihat masker oksigen terpasang.

"Engh" Jisung perlahan membuka matanya.

"Aegi" Jaemin mendekat.

"Hyung aku ingin pulang"

"Istirahatlah dulu"

"Hyung aku baik-baik saja, percayalah, disini pun tak akan merubah apapun" Jisung tampak murung.

"Maksudmu?"

"Aku mohon Hyung, aku ingin pulang"

Setelah berdebat mereka akhirnya menyetujui permintaan Jisung dengan catatan mereka harus menunggu diagnosa dokter terlebih dahulu.

Kini mereka bertiga sedang termenung.

"Hyung, jika aku tidak ada apa Hyung akan merindukanku?" Tanya Jisung.

Jaemin memalingkan wajahnya, dia tidak sanggup menahan airmatanya.

"Apa yang kamu katakan? Memangnya kamu mau kemana?" Tanya Mark.

"Mungkin saja suatu saat aku akan pergi"

"Kamu tidak akan kemana-mana Hyung tidak akan membiarkanmu pergi" Mark menggenggam tangan Jisung.

"Tapi----" Perkataan Jisung terpotong karena dokter datang.

"Bagaimana dok?" Tanya Jaemin.

"Benar sesuai dugaan, Jisung mengidap hipoksia, pada tahap ini mungkin belum parah, tapi jika sampai mengalami sesak napas harus segera di bawa ke rumah sakit"

"Baiklah dok, kamsahamnida"

~~~

Dalam perjalanan mereka tidak ada yang berbicara, Jisung pun enggan untuk berbicara, dia tahu penyakitnya ini hanyalah pertanda kalau waktunya semakin sedikit. Dia sebenarnya bisa saja kembali sekarang, tapi Jisung masih ingin mengikuti konser, dia masih ingin disini. Meskipun dia harus merasakan semua kesakitan ini, Jisung akan menerimanya.

"Hyung aku tetap ingin mengikuti konser"

"Arraseo, tapi ketika kamu sakit Hyung akan langsung memintamu untuk berhenti, final"

Jisung menghela napas, dia tidak bisa mendebat Mark jika dia sudah mengatakan itu.

Kaki Jisung memang sudah membaik meskipun terkadang dia masih merasakan sakit.

Hari ini mereka tidak berlatih, jadi sepulang dari rumah sakit Jisung langsung menuju ke Dorm.

Ketika membuka pintu Chenle berlari dan memeluknya.

"Chenle, ada apa?" Tanya Jisung bingung.

Tapi Chenle tetap memeluknya dia bisa mendengar tangis Chenle.

"Bodoh" Ucap Chenle.

"Kenapa kamu menakutiku??"

"Aku takut kehilanganmu" Lirih Chenle.

Jisung tersenyum, sikap Chenle membuat hatinya terasa hangat.

"Aku baik-baik saja, maafkan aku membuatku khawatir"

"Gwaenchana?" Tanya Jeno.

Jisung mengangguk.

"Dengar, jisung mengalami hipoksia, kondisinya benar-benar tidak baik, kita harus bersama-sama menjaganya, dan kamu Jisung, kamy harus mengatakan kepada Hyungmu jika kamu merasa sakit"

Jisung mengangguk, Jaemin kemudian mengantar Jisung ke kamar mereka untuk beristirahat.

~~~
"Aku tidak bisa menahannya, kita harus menyelamatkan Jisung" Chenle terlihat sangat frustasi.

"Chenle kendalikan dirimu!"

"Tidak bisa, kenapa? Kita bisa membuatnya menjadi manusia, kenapa kita tidak melakukannya? Kenapa kita hanya diam dan membiarkan dia seperti itu?"

"Aku tau Jisung sangat ingin tinggal bersama kita"

Haechan, Jeno dan Renjun tampak kebingungan.

"Manusia? Apa maksudmu?" Tanya Haechan.

Mark menghela napasnya, jika sudah seperti ini, tidak ada pilihan, Mark akhirnya menceritakan semuanya.

"Mustahil" Ucap Renjun.

"Apakah ini nyata?"

"Ini kenyataannya Renjun"

Hening.

Mereka terdiam, tidak ada yang mampu mereka katakan.

"Aku setuju, kita harus membuat Jisung menjadi manusia" Ucap Jeno.

"Setidaknya kita tunggu sampai konser selesai" Ucap Mark.

"Kenapa Hyung?? Apa Hyung hanya memikirkan konser saja?" Tanya Jeno dengan nada marah.

"Bukan begitu, tapi Jisung juga sangat ingin mengikuti konser, mari kita selesaikan dulu"

"Bagaimana jika waktunya tidak cukup?"

"Percayalah, semua akan baik-baik saja"

Mark berharap semua akan baik-baik saja, tidak ada yang terluka dan tidak ada yang pergi.

Apakah aku bisa menyelamatkan Jisung?

Tbc.

Haaai, maafkan baru update, soalnya author sakit, kalian jaga kesehatan juga yaaaaa....

Selamat membaca, jangan lupa vomen 💚💚

Angel Last Mission | NCT DREAM | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang