Chapter 7 : Coming Home

276 29 13
                                    

Setelah Vallen mengeluarkan semua perasaannya di rooftop, ia langsung pergi meninggalkan rooftop dan meninggalkan Kenzo juga disana.

Dengan hati yang masih lelah, Vallen terus jalan dengan wajah menunduk, saat ia melewati Tobias pun ia tidak menyadarinya, ia sudah cukup lelah dengan perasaannya ini.

Sumpah gue capek, capek banget, batin Vallen.

Saat Vallen melewati lapangan untuk menuju parkiran, tangannya di tarik oleh seseorang.

"Eits, mau kemana lo Va? Kayanya gue udah berbaik hati nih sama lo, saatnya lo melakukan tugas lo oke. Sekarang mana iphone lo." perintah seseorang yang menarik tangan Vallen tersebut.

Gua capek ya tuhan, kenapa harus ada cobaan lagi hari ini, batin Vallen mengeluh lagi.

"Nih iphone gue, cepetan mau lo pake apaan juga gue gapeduli lagi, gue udah cukup capek sama semua ini." Vallen menyerahkan iphonenya dengan mudah ke tangan Theo dan dengan lemas ia menjatuhkan diri di lantai dan menyenderkan tubuhnya di tembok.

Dengan kepala menunduk, kaki ditekuk, dan tangan memeluk lutut, Vallen merenungi semua yang terjadi hari ini. Semuanya.

"Dih nih anak kenapa? Tumben pasrah aja, ga seru lo Va" Theo heran dengan sikap pasrah Vallen yang ga biasanya.

Melihat Vallen yang sangat rapuh sekarang membuat hati kecil Theo tergerak. Secara spontan Theo duduk disebelah Vallen dan merangkul pundaknya, "lo kenapa Va? Lo bisa cerita sama gue."

Vallen kaget, mendengar suara dingin dan angkuh itu bisa berbicara dengan lembut dan menenangkannya.

"Itu lo yang ngomong?" Dengan muka berantakan, Vallen menoleh ke arah Theo.

"Menurut lo? Emang ada siapa lagi disini?" Suara sinis dan menyebalkan itu muncul lagi.

"Hah, udah lah, gue males ngeladenin lo. Mana siniin iphone gue, gue mau pulang."

"Pulang sama siapa lo?"

"Pulang sendiri! Masalah buat lo? Udah cepet balikin iphone gue Theo, gue mau pulang."

"Ga dengan keadaan lo yang kaya gini, lo balik sama gue."

"Gamau! Siapa lo ngatur-ngatur gue? Udah cukup hari ini hidup gue berantakan gausah lo tambahin lagi pls." Vallen sekarang yang sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi, dan perlahan-lahan air matanya terjatuh lagi, seakan air mata yang sudah dikeluarkannya tadi belum cukup.

Melihat kerapuhan Vallen, Theo dengan cepat menarik Vallen dalam dekapannya, "lo cewek kuat kok, gue tau itu. Mana semangat lo saat lo ngelawan gue? Mana tatapan sinis dan kata-kata sinis dari mulut lo buat gue? Mana gerakan lincah lo buat ngehindar dari gue? Mana? Masa sekarang lo letoy kaya gini, ga cocok lo lawan gue hm."

"Gue ga letoy woy! Gue bisa lawan lo! Awas lo Theo!" Tatapan sinis dari mata Vallen muncul lagi, dan itu melegakan hati Theo.

"Hah cupu lo, mana bisa lo lawan gue, huu" Theo dengan sigap mengambil kunci mobil yang berada di tangan Vallen dan menjulurkan lidahnya, "sini lo kalo berani ambil nih kunci! Vallen cupu, Vallen cupu!"

"Awas lo Theo, gue mutilasi tubuh lo!!" Dengan gerakan cepat Vallen mengejar Theo yang sudah berlari menuju parkiran.

Seketika Vallen tersenyum, entah karena apa.

"Vallen cupu! Ga level sama gue!" Theo masih mengata-ngatai Vallen dari jauh, ia sekarang berada di depan pintu kemudi mobil Vallen.

"Pergi lo dari situ! Minggiiiiir!" Kesal Vallen saat sudah mendekati mobil, tapi Theo malah masuk ke dalam mobil dan menguncinya.

"Biar gue yang nganter lo pulang, lo kacau Va, lo kacau." Tatap Theo dalam.

Setelah menatap mata itu, Vallen dengan pasrah mengikutinya dan jalan menuju pintu penumpang.

Setelah masuk, Vallen berfikir, nanti Theo pulangnya gimana? Mobilnya aja ada di sekolah..

"Tenang aja, lo gausah mikirin gue, yang penting lo ga nabrak kucing lewat karena lo kacau gini, kan kasian kucingnya tersakiti"

"Yayaya terserah lo, siapa juga yang mikirin lo, najong amat" sergah Vallen.

"Hm" Theo malah tertawa kecil.

"Dih gila"

Dan setelah beberapa lama hening, mata Vallen memutuskan untuk tertutup.
•••
"Hmm" Vallen menguap dengan sangat tidak anggunnya. Entah kenapa pagi ini badannya pegel-pegel semua.

"Hah?! Sekolah!" Seketika itu Vallen loncat dari tempat ia tidur.

"Please Vallen, sekarang hari sabtu, lo gausah berisik ini masih pagi" gumam seorang cowok di samping Vallen.

"THEO?!"
•••
A/N
Hellaaa! Kangen aku ga?😂 engga? Yaudah, bhay. Hehehehe, semoga ga aneh ya, semoga sukaa! Belum menemukan cast Tobias nih😩 Shawn Mendes atau Sammy Wilkinson?😁

Vallen [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang