Para warga yang pingsan jatuh tergeletak di tanah, mereka bagaikan tumpukan mayat di tengah siang bolong. Sementara orang-orang yang menyaksikan kejadian itu mengeluarkan reaksi yang berbeda-beda, ada yang ketakutan, ada yang panik dan ada pura-pura tak melihatnya.
William melangkahkan kakinya mendekat dengan niat mengecek kondisi mereka yang pingsan, namun ibunya—Adler langsung menarik lengannya, seolah menandakan untuk jangan mendekat. Tiba-tiba Yuri menginstruksikan William dan yang lain untuk masuk ke karavan, mereka pun menurut.
Di dalam karavan, semuanya menatap Yuri lekat. Sementara ia duduk menghadap mereka berempat sambil memejamkan matanya, seolah sedang berpikir untuk menyusun kata-kata yang tepat untuk dia sampaikan.
Tak lama, ia membuka matanya perlahan. Lynn yang duduk di sebelahnya pun bertanya, “Ada apa Yuri? Apakah ini soal informasi yang Tuan Viktor berikan padamu?” Yuri hanya mengangguk sambil menghela nafas.
“Informasi yang beliau berikan cukup membuatku kaget dan merinding,” ujar Yuri.
“Informasi macam apa yang beliau berikan?” tanya Adler dengan raut wajah yang terlihat agak khawatir. Yuri kembali menghela nafas dan berkata, “Sesuai pembagian wilayah, Tuan Viktor dan regunya mendapat wilayah bagian tenggara Eau De Terre untuk diselidiki. Mereka memulai penyelidikan terkait wabah di sebuah desa yang tak jauh dari kota pelabuhan Eau De Terre. Namun saat karavan mereka baru akan memasuki gerbang masuk desa, beberapa warga ada yang berlarian dan berteriak histeris kepanasan dan bahkan ada yang mencoba melompat dari jendela.
Lynn dan yang lain langsung merasa merinding saat mendengar itu, namun Yuri tetap melanjutkannya. “Tuan Viktor memberitahuku, bahwa beberapa dari mereka menjerit dengan mengeluarkan kata-kata yang sama, yaitu kata ‘Panas’ dan ‘Api’. Tuan Viktor awalnya sempat bingung karena mereka menjerit dan panik seperti tubuh mereka sedang tersulut api, padahal tidak ada api maupun aroma asap dari tubuh mereka.”
“Apakah tidak ada kejanggalan fisik di tubuh mereka?” tanya Adler.
“Sampai saat ini belum ada kejanggalan fisik yang mereka temukan, haruskah aku minta mereka memberitahu kita jika mereka menemukannya?” jawab Yuri.
“Iya, siapa tahu ada hal yang mirip di kasus kita,” ucap Lynn.
Hari demi hari, para relawan dari Ramone terus bertukar informasi tentang penyelidikan mereka. Dan sesuai dengan yang Lynn ucap hari itu, ada beberapa kejanggalan yang mirip di kasus mereka. Adler memutuskan untuk merangkum informasi-informasi itu, meskipun ada wilayah yang memiliki ciri korban terkena dampak wabah yang berbeda dengan yang lain.
Waktu berjalan sangat cepat, hingga tak terasa sudah lebih dari setengah bulan mereka berada di Kerajaan Eau De Terre. Di sela-sela waktu itu, Adler akhirnya memberitahu rangkumannya tentang wabah saat regu mereka sedang beristirahat di karavan.
"Bagaimana rangkumanmu, Adler?" tanya Lynn.
"Guru … berdasarkan rangkumannya, mayoritas yang terdampak wabah adalah rakyat jelata. Beberapa menderita pembengkakan pada tangan dan kaki karena peredaran darah yang berhenti di beberapa titik, ada yang merasakan sensasi terbakar di tubuh mereka, ada yang mengalami diare hebat yang mengancam jiwa, dan bahkan ada yang mengalami kejang hebat ketika tangan dan kaki mengalami kaku total."
Mendengar itu Lynn terdiam dan berpikir sejenak, Yuri menyadari itu dan bertanya, "Apakah ada sesuatu yang kamu temukan, Lynn?"
Gadis berambut pirang itu mengangguk dan berkata, "Aku teringat bahwa ada sebuah tanaman yang memiliki efek yang mirip jika dikonsumsi."
"Sebagai sesama herbalis, aku juga teringat tentang hal itu ketika sedang merangkum hasil informasi yang Tuan Yuri dapat," timpal Adler. Wanita itu lalu menoleh ke arah Shira, menatapnya lekat dan berkata, "Itu adalah salah satu dari tiga tanaman yang ada di komisi ku saat kita masih di Ramone."

KAMU SEDANG MEMBACA
Azaria : Journey To Unknown
AventuraSetiap perjalanan selalu memiliki ceritanya masing-masing. Entah itu pertemuan, perpisahan, maupun kisah asmara. Lynn dan Yuri, selalu menantikan hal-hal semacam itu sebagai seorang petualang. Walaupun beberapa cerita memiliki akhir yang menyedihkan...