08. Dating Apps

153 25 33
                                    

°•○☆○•°

Hari ini Bu Dyanne tidak masuk kelas dan beliau hanya memberikan tugas. Berhubung tugas Harin sudah selesai dan bel istirahat belum berbunyi, dia manfaatkan jam kosong saat ini dengan main monopoly online lewat ponselnya.

“Rin,” panggil laki-laki di sebelahnya.

“Hm.”

“Rin.”

“Ck, apasih?! ganggu aja.”

Lagi asik-asiknya main, Harin diganggu kedatangan makhluk tampan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Heeseung.

"Bantuin gue dong," pintanya.

"Ish, gak liat apa gue lagi sibuk?!" Harin tetap memperhatikan layar handphone-nya.

"Yaelah, main gituan doang dibilang sibuk. Bentar lagi juga kalah," ejek Heeseung.

Harin tidak menggubris omongan sahabatnya. Dia masih fokus dengan permainannya demi mengejar skor.

"Ayolah, Rin. Ini urgent banget, gue butuh bantuan lo," rengek Heeseung.

Harin menatap malas ke arah Heeseung sekilas, lalu fokus ke permainannya lagi, "Yaudah, lo mau minta bantuan apa? tapi gue sambil main."

Senyuman terukir di wajahnya. Heeseung lantas duduk di samping Harin.

"Jadi gini, tadi gue dikasih tau Sunoo, katanya dia lagi make aplikasi dating gitu. Awalnya cuman iseng, eh tau-taunya dia ketemu sama satu cewek yang lumayan cocok sama dia. Makanya, gue disuruh cobain aplikasinya, siapa tau gue bisa dapet pacar dari situ."

Harin mendengarnya dengan baik, "Ya.. gue sih mendukung aja, daripada terus-terusan minta bantuan gue, tapi ujung-ujungnya ditinggalin karena gak cocok sama lo," sindir Harin sambil menekankan kata "gak cocok".

Apa yang dikatakan Harin itu benar adanya. Setelah menolak Cacha, sahabatnya meminta bantuan Harin lagi. Tujuannya sama, yaitu mencari seorang pacar.

Namun, Harin menolak mentah-mentah permintaan Heeseung. Dia tidak mau membantu Heeseung lagi kalau masalah percintaan. Menurut Harin, sahabatnya itu terlalu banyak mau dan pilih-pilih. Jadi, lebih baik dia mencari sendiri daripada dibantu oleh dirinya.

Lagipula kriteria Heeseung lumayan di luar nalar,
"Yang penting sifatnya mirip kayak lo, Rin," katanya.

Katanya sih begitu, tapi giliran dideketin, pasti ada saja yang membuat sahabatnya itu meninggalkan kandidatnya. Contohnya Cacha.

Dengan wajah yang memelas, Heeseung mencoba untuk terus membujuk Harin supaya gadis itu membantunya. Karena gak tega, Harin pun terpaksa membantu Heeseung untuk yang terakhir kalinya, garis bawahi, terakhir kalinya.

Harin pun mencari beberapa kandidat lagi, yang hampir mirip dengan dirinya.

Akhirnya setelah membutuhkan waktu yang cukup lama, Heeseung memilih Kei, salah satu adik kelas yang pernah menjuarai olimpiade fisika tingkat nasional.

Namun, setelah beberapa minggu pendekatan, kejadian sebelumnya pun terulang lagi. Heeseung meninggalkan Kei dengan alasan dirinya yang sudah bosan.

"Males ah, lama-lama gue bosen sama dia. Terlalu idealis," alasannya.

Ah sudahlah. Sejak saat itu, Harin memutuskan untuk tidak mau membantu Heeseung lagi.

Okay, mari kita kembali lagi dimana Heeseung akan mencoba saran Sunoo untuk menggunakan aplikasi dating.

"Nah, kalo lo setuju, gue download aplikasinya sekarang," ujar Heeseung semangat.

"Iya, good luck."

Cupid | Heeseung LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang