Prolog

23 8 0
                                    

Tret.....

Duar.....

Hush ..

"Sayang bangun."

"Siapa?" Dia terus memaksakan matanya agar tetap terjaga

"Kamu gak boleh tidur, bertahan bentar lagi ambulance akan datang."

"Dimana?"

Dia terus bertanya pada benak nya, sebenarnya ada kekacauan apa di sini. Dan lagi siapa cowok yang sedang memangku tubuh nya.

"Aku disini semua nya baik baik aja, kamu aman."

"K....A...."

"Gak jangan tutup mata kamu, aku mohon."

Meskipun mencoba sekuat tenaga dia tetap tidak bisa melihat wajah itu. Di sekeliling nya terdengar suara hujan cukup deras, guruh yang mengamuk hebat dan suara petir yang memekakkan telinga.

Jika di lihat ini benar benar drama film romantis yang cukup epik dengan Endi sang protagonis wanita yang mati dan meninggalkan penyesalan terdalam untuk sang pria tercinta.

"Aku salah, aku minta maaf tolong bertahan."

Kesadaran mulai di ambang, suara dengingan aneh masuk dari telinga nya hingga membuat kepala pusing.

"M....aaf."

Dia tiba-tiba merasa tubuh nya terangkat, suara sirine ambulance samar samar terdengar, cowok di samping nya masih terus menggenggam tangan rapuh itu.

Dia sepenuh hati berdoa tiada henti hingga mereka semua sampai di rumah sakit.

"Jangan tidur." Suaranya penuh dengan putus asa.

Matanya yang mulai terpejam untuk terakhir kalinya dia melihat jelas cowok itu.

"Kamu?"

"Maaf tuan tolong tunggu di luar."

Dokter dan para suster mulai melakukan pertolongan pertama.

"Siapa dia?"

Matanya yang tertutup membuat semua yang ada di ruang operasi panik, bunyi monitor yang panjang membuat semua nya tertunduk tak berdaya.

"Kematian nya pukul 02 : 45 dini hari." Dengan masih menjaga  keprofesionalan nya dokter itu menyampaikan kabar duka.

THE CIRCLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang