part 10

9 5 2
                                    

      Sebelum membaca Jangan lupa tekan.    bintang dan berikan dukungan mu ya.

__________________________________________________

   Setelah selesai dengan permainan piano nya Bara langsung turun dia berjalan menghampiri meja di mana cewek itu tengah menunduk hingga wajahnya tertutupi oleh rambut yang menjuntai.

"Hay."

Saat dia mendongak Bara bisa melihat wajah cantik itu dari dekat tatapan matanya membuat perasaan familiar mengalir dari dalam hatinya.

Gambar tentang mimpi mimpi nya selama bertahun tahun muncul tanpa bisa ia cegah.

"Ayo."

"Berhenti nanti kamu jatuh."

"Liat aku nari."

"Sayang."

"Maaf maaf."

"Aku."

"Bertahan, ambulance bentar lagi datang."

"Jangan tutup mata kamu."

Dor!

Rasa pening melanda kepala Bara hingga tubuh nya oleng dan dia jatuh pingsan.

"Bara!"

Luna yang melihat Bara pingsan berlari keluar dari meja bar.

"Bara kamu kenapa?"

"Telpon ambulance cepat."

Suasana kafe mendapatkan ricuh, pengunjung yang datang ke kafe mulai merekam kejadian yang terjadi.

Vero dengan panik menelpon rumah sakit terdekat untuk segera mengirimkan mobil ambulance.

"Bara." Luna memangku kepala Bara dia menepuk pelan pipi ponakannya itu.

"Ver." Kananda menatap Vero dengan takut matanya berair dan detak jantung nya meningkat hingga ia Merasa nyeri.

"Gak papa Nda lu tenang."

Vero melihat sekeliling dan meminta para pengunjung kafe berhenti untuk merekam.

Sekitar 10 menit ambulance datang dan langsung membawa Bara menuju rumah sakit di temani Luna yang terus di samping ponakan nya itu.

"Nda gue anterin lu pulang ya?"

"Ver, jantung gue sakit." Suara Kananda lirih dia menekan dada seakan itu bener bener menyakitkan.

"Aduh gimana nih, lu mau ke rumah sakit gue anterin ke sana."

"Gue gak tau rasanya aneh Ver." Kananda menatap Vero dengan tatapan rumit matanya merah seperti menahan tangisnya.

"Bara pingsan bukan karena lu." Vero menenangkan Kananda dia menyapu Pelan air mata yang mengalir turun.

"Gue.."

"Gue anter lu pulang sekarang." Tanpa berlama lama di kafe Vero membawa Kananda untuk pulang.

Kejadian tak terduga ini mungkin membuat Kananda jadi syok, Bara tiba tiba saja pingsan di depan cewek itu tanpa sebab yang jelas.

Sesampainya di rumah Kananda Vero sekali lagi meminta maaf dan terus menjelaskan bahwa kejadian tadi bukan salah nya.

"Ver."

"Iya?"

"Dia bakal baik baik aja kan?"

Vero tersenyum meyakinkan Kananda bahwa Bara akan baik baik saja."Bara pasti baik baik aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE CIRCLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang