London, 12 Agust 2027
"Hay Bar, long time no see?"
"Hay."
"How are you?"
"Its bad."
"Why?"
"In my dream i meet A someone."
"This girl?"
"Yes she back."
"And the?"
"Seperti biasa tapi kali ini ada yang berbeda."
"Berbeda?"
"Hujan, darah, tangisan dan rasa terluka yang sangat dalam." Bara kembali mengingat mimpi nya yang menyesakan untuk di ingat.
"Apa dengan gadis yang sama?"
"Iya, dia terbaring di pelukan ku." Bara melihat kedua tangan nya dengan perasaan sakit yang menghantam uluh hati nya
"Bara you don't know she?"
"Yes."
"Are you sure?"
"Im sure Theo, i don't know she."
"Selain itu apa yang kamu ingat dalam mimpi malam tadi?"
"Hospital."
"Hospital?"
"Ya, Srikandi Hospital."
"Kamu tau tempat itu?"
"Yes I know."
"Where?"
"Indonesia."
Ceklek.
"Bar bagaimana?"
Bara Meraih tangan wanita yang tak lain adalah ibunya itu.
"Its Oky mom."
"Really?"
"Dokter Theo bilang Aku punya pilihan untuk itu."
"Bara." Wanita itu seakan tak suka dengan opsi yang Bara pilih.
"Mom please aku bener bener gak bisa kaya gini terus."
"Momy."
"Mom, Bara cuman mau tau siapa dia sebenarnya supaya Bara gak lagi ngalamin ini semua."
"Tapi Bar dokter Theo kan udah bilang kalo..."
"Itu cuman imajinasi Bara, mimpi gak berdasar."
"Bara."
"Mom kalo itu emang buka sesuatu kenapa Bara terus mimpi dia sampai 5 tahun berturut turut."
"Itu emang imajinasi kamu Bar. Dia itu gak nyata kamu ingat setelah Daddy gak ada momy langsung bawa kamu ke sini dan semua baik baik aja kita gak ngalamin kejadian apa apa." Wanita itu masih bersih keras mencegah Bara
"Lalu setelah 3 hari di sini Aku demam tinggi hingga 5 hari aku baru bangun, sejak saat itu aku mulai mimpi tentang dia mom."
"Im sorry." Air matanya mulai menetes.
Bara yang melihat itu seketika mulai goyah, dia mengusap pipi momy dengan lembut. Kali ini Bara benar benar harus pergi demi kedamaian hidup nya, dia tidak bisa terus menerus bingung dan tertekan oleh mimpi itu.
"Aku sudah menayangkan akan hal hal yang perlu aku lakukan pada dokter Theo don't worry."
"Apakah tidak apa apa sendiri?"
"Sure."
"Bagaimana jika momy."
Bara buru buru meraih kedua telapak tangan momy nya lalu mengelus pelan.
"Bara bisa pergi sendiri. Momy bisa tetap di sini untuk bekerja dan menjaga Oma dan opa."
Dengan perdebatan yang cukup sengit Bara akhir bisa kembali ke negara kelahirannya setelah hampir 5 tahun.
"Momy udah minta Oskar buat jemput kamu di bandara, momy juga udah bilang uncle Sama unty buat jagain kamu."
"Mom Bara udah besar."
"Momy tau tapi tetep aja momy khawatir Bar."
"Bara janji Bara bakal jaga diri baik baik."
"Kabarin momy setiap hari jangan lupa."
"Iya mom, Bara pergi dulu momy juga jaga diri jangan terlalu cape kerja masih ada opa yang kelihatan masih bisa di andalkan."
"Bara!"
"Kidding mom. See you mom."
"Take care your self Bar."
"Okey."
Bara menyeret koper nya ke arah barisan pemeriksaan tiket dan masuk ke dalam pesawat.
Setelah menyimpan tas ransel nya Bara duduk di kursi dekat berdampingan dengan seorang ibu dan anak perempuan nya.
"Waah gambar kakak bagus sekali." Anak perempuan itu menyeletuk saat Bara baru saja membuka buku jurnal nya.
"Rachel!" Wanita itu menarik Putri nya untuk kembali duduk dengan benar.
"Im sorry sir, my dau...."
"Tidak apa apa."
"Anda orang Indonesia?"
"Saya bisa sedikit bahasa Indonesia."
"Maaf putri saya memang agak nakal."
"Tidak apa apa, kamu mau melihat nya." Bara bertanya pada gadis kecil yang duduk di sebelah nya.
"Mau kak." Gadis itu menjawab dengan antusias
"Liat bagaimana?"
"Gambar nya cantik, siapa dia pacar kakak?"
"Rachel." Wanita itu menegur putri nya
"Dia seorang kenalan." Bara tersenyum tulus
Wanita itu mengintip diam diam gambar yang ada dalam jurnal Bara. Dia sedikit mengerutkan kening nya gambar anak muda itu terlihat tidak asing, seperti mengingat Kanya pada seseorang.
Hay semua gimana kabar kali?
Sehat doank pasti nya.
Gimana kesan untuk hari ini?
Jangan lupa vote dan share nya ya.Cerita ini murni imajinasi aku dan gak ada campuran dari author lain.
Meskipun cerita gak terlalu berbobot tapi aku udah berusaha keras buat menulis dan mencurahkan rasa untuk membuat karakter nya jadi jangan copy ya.
Mari sama sama saling menghargai dan support.
See you
Terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CIRCLE
Teen FictionKalian percaya dengan adanya renkarnasi bintang? Mustahil dan Takan pernah ada mungkin mewakili logika kalian tapi, jika itu seputar mitos dan hal di luar nalar lain bagaimana? Bramasta Albarak. Setelah mengalami trauma atas kematian Ayah nya pergi...