4 - Tak Terduga

2 1 0
                                    

Gadis
gue baru selesai latihan
sekarang mau beliin titipan mama
nanti gue kabarin lagi

Nino
hati hati

Ketika akan membuka pintu, Gadis berpapasan dengan Putra yang baru saja membuka pintu dari luar. Keduanya mematung, Putra menatapnya tanpa ekspresi. Coach Ardi berjalan di belakang Gadis untuk menghampiri Putra.

"Eh, Putra. Ayo masuk."

Gadis menyingkir dan mempersilahkan Putra untuk masuk mengikuti Coach Ardi. Perhatiannya teralihkan saat melihat map biru di tangan Putra dan gelang yang dikenakannya.

"Formulirnya simpan di meja coach situ."

Suara Coach Ardi samar-samar masih terdengar di oleh Gadis yang sudah berjalan keluar. Namun, pikirannya masih terfokus dengan pertemuannya dengan Putra barusan. Terutama gelang yang ia berikan 5 tahun yang lalu. Dan saat itu, Gadis juga memakai gelang yang sama, membuatnya termenung sesaat.

"HEH!"

Bella menghampirinya dari belakang, sontak Gadis terkejut hingga menjatuhkan botol minum miliknya.

"Apaan sih, Bel. Sokap lu! Untung bukan hp gue yang jatoh." Gerutunya saat mengambil botol minum miliknya di tanah.

Bela memberikan senyum jahil kepada Gadis, membuat keningnya mengerinyit keheranan.
"Lupa ya mau ceritain cowo lo? Cepet ceritain, se-ka-rang!" Tagih Bella.

"Okay, gue ceritain tapi sambil duduk disana." Gadis menunjuk kursi di dekat parkiran dan Bella menyetujuinya.

Ia menceritakan runtutan kejadian dari awal Nino mengajaknya bertemu hingga ketika Nino mengantarnya ke Sport Center, Bella mendengarkan cerita dengan saksama. Dan tentu reaksinya tak luput dari terkejut, fokus, dan geregetan.

"Jadi.. Bisa dibilang kalian lagi semacam.. PDKT ya! Semoga lancar ya, Dis. Jangan lupa," Bella menaik turunkan kedua alisnya. "Pajaknya disetor kalo udah tuntas." Ia kemudian mengedipkan sebelah matanya.

Gadis tertawa renyah mendengar permintaan sohibnya yang konyol. "Jadi atau nggaknya pun, gue tetep bayarlah, aman! Lo tinggal samper gue aja kapan hari, kaya ke siapa aja sih, Bel."

Tanpa keduanya sadari, Putra baru saja keluar dari Sport Center. Ia berjalan perlahan sembari memperhatikan Gadis dan Bella yang mulai berpelukan.

Entah apa yang membuatnya tertarik untuk menghampiri Gadis dan mengajaknya untuk pulang bersamanya. Bella orang pertama yang menyadari kehadirannya.

Dengan dagunya, Bella menunjuk Putra yang baru sampai. "Belakang lo."

Deg!

"Putra? Ada apa?" Sedikit gugup, Gadis bertanya pada Putra yang tersenyum simpul padanya.

"Kamu.." Putra berfikir sejenak, dan Gadis langsung menjawabnya. "Kenapa?"

"Kamu tinggal di Valley Regency.. kan?" Lawan bicaranya menunjukkan ekspresi terkejut serta keheranan. Sebelum Gadis bertanya, Putra lebih dulu menjelaskannya.

"Aku liat kamu lari di komplek tadi pagi, aku satu blok sama kamu. Mau sekalian bareng?"

'Gak SD sampe sekarang juga pengen barengan lagi pulangnya?'  Batin Gadis.

Bella sudah memperhatikan interaksi keduanya dengan intens dan melipat kedua bibirnya. Pandangannya berganti menghadap Gadis dengan ekspresi sama terkejutnya dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Belongs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang