🏀 Who Is🏀

220 16 4
                                    

Happy Reading(❁'◡'❁) Typo tandain yaww(●'◡'●)


Pemandangan hijau di depan mata sangat menyejukkan hati Glora. Semilir angin nampak mengibaskan rambutnya yang tergerai. Mata nya masih sibuk menikmati pemandangan di depan matanya, sudah berapa lama dirinya tak melihat pemandangan menyejukkan seperti ini?

Apalagi sekarang ditemani oleh laki-laki yang baru saja menjadi kekasihnya, Aksa.

Glora yang masih menikmati pemandangan dan Aksa yang sibuk juga dengan pemandangan di sampingnya, Glora.


"Mimpi apa aku semalam, diterima oleh perempuan tercantik di dunia ini?! Ngaku... Kamu bidadari ya.. Bee?" Celetuknya kepada Glora.


Glora menoleh menghadap sang tuan, ditatapnya mata rusa itu dengan intens. "Mungkin iya.." jawabnya.


Aksa nampak bersemu dan takjub. "Kalau begitu, dimana selendang kamu, biar aku curi, agar kamu menjadi pendamping hidupku selamanya." ujarnya lagi.


Glora menggeleng pelan. "Aku bidadari tanpa selendang, jika kamu mau menjadi pendamping hidupku, maka perjuangkan restu dari keluargaku." balas Glora.


Aksa jadi senyum-senyum sendiri. Glora tidak tau saja, sudah satu lampu hijau yang Aksa dapatkan dari Calon Ayah mertua.

Aksa merapikan rambut Glora yang berantakan, ditatapnya Sang Pujaan Hati. "Asal kamu tau aja, aku udah dapet restu dari salah satu keluarga kamu, kedudukan tertinggi pula." beritahunya.


Glora menghentikan usapan tangan Aksa di rambutnya, diraihnya tangan itu, menyatukan kedua tangan mereka. "Jangan-jangan kamu habis rapat sama Papah ya? Soalnya beberapa hari yang lalu dengar dari asisten Papah, katanya ada Rapat di kantor keluarga Janitra." jelasnya.


Aksa membulatkan matanya, dia menggaruk rambutnya. "Hehe benar, seratus buat sayangku, awalnya Ayah aku yang mau ketemu sama Papah kamu, tapi Ayah ada kondisi Urgent dan akhirnya aku yang gantiin."


Glora mengangguk paham, "Oh pantes, Pasti kayaknya Abang Aku ngenalin kamu ya? Dia kan udah liat fotomu dan—"



Belum sempat selesai bicara, Perkataan Glora dipotong sama Aksa. "CIEEE, KAMU CERITA IN AKU YA?! NGAKU KAMU! PANTESAN KENAL, AWALNYA AKU UDAH PANIK, TERNYATA CANTIKKU CERITA!" Serunya dengan bangga dan bahagia.



Pipi Glora sudah bersemu bak kepiting rebus. Tangannya tergerak untuk membekap mulut Aksa yang tidak tau sikon ini. "Ish.. bukan gitu, bukan aku yang cerita! Oke, aku ada ceritain kamu setelah Anara nggak sengaja sebut nama kamu dan akhirnya Abang curiga terus desak aku buat cerita kemudian nggak lama ada Papah juga yang gabung." Klarifikasi Glora.


Aksa masih senyum-senyum. "Kalau begitu aku harus berterimakasih pada Anara, karena dia telah keceplosan sebut namaku." ucapnya tambah ngawur.

Glora menghela napas lelah, resiko punya pacar pedenya selangit ya gini. "Hmm, terserah kamu aja lah." Tangannya tergerak mengambil Jus strawberry itu.

"Jangan ngambek sayangku, aku masih butuh berjuang juga buat yakinin Abang kamu sama Adik kamu yang songong itu." beritahu Aksa dengan wajah murungnya.

Future Perfect!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang