🏀Kegilaan Vanya🏀

245 24 1
                                    


Happy Reading (●'◡'●)

Typo tandain yaww(●ˇ∀ˇ●)


🏀🏀🏀🏀

Vanya menunggu Aksa yang sedang memindahkan Raya ke kamarnya, dia menunggu Aksa di ruang tamu. Pikirannya masih berkelana pada insiden tadi. Semenjak di mobil tadi Aksa enggan membuka suara, begitupun dengan Vanya. Raut muka Aksa yang serius dan marah membuat Vanya takut untuk bertanya. Aksa... Glora? ada apa dengan dua orang tersebut?


Suara langkah kaki Aksa membuyarkan lamunan Vanya. Aksa berjalan menghampirinya, menatapnya dengan intens, Vanya meguk ludahnya pelan. Aksa berhenti di depannya tanpa mengatakan apapun, wajahnya masih kusut memandangnya dengan sayu.  Perlahan Aksa menundukkan wajahnya, ia dekatkan kepada Vanya. Semakin mendekat, Vanya di buat takut, perlahan Vanya menutup matanya. Aksa masih menatapnya lekat, perlahan di membisikkan kata itu tepat ditelinga vanya dengan nada berat. 


"Lo mau taukan cewek yang gue suka?" katanya. 



" I love her, since I was in High School." tambahnya. 



Vanya terpaku, dirinya diam untuk sesaat, dia tau siapa yang dimaksud oleh Aksa.



"Tapi kenapa dia nggak pernah noticed gue? Kenapa harus gue yang berjuang?" erang Aksa.



"Gue pernah berada di titik terendah buat lepasin dia... tapi Gue nggak bisa... Gue cinta dia dan gue sayang dia." 


Vanya bungkam, dirinya tak tau harus bilang apa.


"Kenapa nggak coba perlahan dulu?"  Akhirnya Vanya bersuara.


"Coba apa? Coba lupain dia? Lo tau kan gue nggak bisa! Jangan paksain gue buat lupaian dia!" bentak  Aksa menatap Vanya semakin tajam. Aksa akan lebih sensitive jika menyangkut Glora.




"TAPI NANTINYA LO YANG BAKALAN TERSIKSA SA!"  Vanya membentak balik Aksa. 




"KALAU DIRASA SAKIT... LO LEPASIN SA, GUE AKAN BANTU!" Tambahnya.




Mata Vanya mulai berlinang air mata, tangan Aksa perlahan mengusap air mata Vanya. Aksa menangkup wajah Vanya.


"Gue suka rasa sakitnya dan lo tau...? Sialnya dia juga yang jadi penyembuhnya." lirih Aksa. 


Vanya menggeleng pelan. "Please... tolong lupain dia.. gue nggak mau lo kenapa-kenapa, Sa... lo tau kan dunia entertaiment gimana? Dan lo bakalan tambah sakit nantinya jika lo tau yang sebenarnya." 

Future Perfect!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang