🏀Confession🏀

398 44 4
                                    

Happy Reading O(∩_∩)O


Aksa dan teman-temannya sedang berkumpul di kantin Fakultas Ekonomi, mereka baru saja menyelesaikan jadwal kuliah mereka di siang hari ini. Aksa yang sedari tadi sibuk menyelesaikan tugas di tab miliknya, Raja yang fokus mengetik di laptop, Kala dan Shaka yang sedang serius dengan game online miliknya, dan ada Reksa yang sibuk dengan makanannya. 

"Shak... jangan kesitu anjir, mangsa gue itu!" Kala mengomel kepada Shaka. 

"YA ELO NYA KELAMAAN, KEBURU MATI KITA ENTAR!" sewot Shaka.

Reksa yang sedang mengunyah mie ayam miliknya menatap Shaka dan Kala dengan jengah. 

"Lo berdua dari tadi ribut mulu, noh mie ayam milik lo dah dingin!" ujar Reksa sembari menatap dua mangkuk mie ayam milik mereka yang belum tersentuh sama sekali. 


"Entar tinggal dikit lagi, menang entar!" ujar Shaka.



Reksa megendikkan bahunya acuh, suka-suka mereka berdua. 


"KAL BANTU GUE NJIR, GUE DISERANG! SI KALA ANJIR! LO NGAPAIN BEGO!" umpat Shaka dengan kesal terhadap Kala.


"Entar... gue ke lo nih...." ucap Kala, Pergerakan jari tangannya dengan lincah memusnahkan para musuh.

Sedang asik-asiknya tiba-tiba ponsel kala nge-lag, berubah menjadi layar hitam dengan nada dering. 


"SHIT!" umpat Kala.

"ANJIR NIH ANAK SATU, MATI DAH GUE!" kata Shaka dengan kesalnya. 


Dengan cepat Kala mengangkat panggilan tersebut, panggilan dari kekasihnya, Nara.

"Halo Sayang!" sapa kala dengan nada yang begitu manis, berbeda saat tadi. 


Satu detik kemudian ponsel Kala berpindah tangan ke Shaka. "Nar... lo ganggu sumpah, kalah nih gue Nar!" kata Shaka.

"Syukurin, mamam tuh game!" Nara meledek sebagai jawaban.

"Kasih ke Kala dulu Shak! penting nih!" pinta Nara.

Shaka mengembalikan ponsel Kala dengan wajah masam, gara-gara ada telpon dari Nara, mereka jadi kalah. Dengan masam, Shaka mengambil mangkuk mie ayam miliknya yang sudah dingin. Memakannya dengan wajah tak ikhlas.

 Note: Anggap aja gelasnya itu mangkuk mienya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Note: Anggap aja gelasnya itu mangkuk mienya


"Apa ay?" Kala kembali melanjutkan obrolannya dengan Nara.

Future Perfect!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang