JUNE | 15

1.5K 57 5
                                    

Matthew bersandar di balik dinding hampir termenung. Dirinya menantikan seseorang. Orang yang menciptakan mahakarya kekacauan rumit antara dia dan June. Mungkin terlambat baginya untuk sekedar mengkonfrontasi, sayangnya perempuan itu cukup cerdik untuk terus menghindar.

Sekumpulan perempuan-perempuan paling populer di Wira Partawijaya datang dengan suara perantara polemik gossip yang siapa saja coba curi lewat pendengaran. Satu hal terkuak, maka akan menjadi gossip panas sepekan. Karissa dan sekumpulan antek-anteknya, gadis-gadis berpengaruh berlatar belakang keluarga berada.

Matthew berdiri menghadang tanpa di duga. Karissa lantas pucat pasi, "barangkali lo lupa, lo masih punya urusan sama gue."

Sekuat yang ia usahakan Karissa merespon, "ya, dan kita bisa bicarain di tempat lain 'kan?"

Matthew meruncingkan netra, Karissa menorehkan tatapan berkode pada teman-temannya untuk berhenti mengikuti seperti pelayan pada si majikan.

"Gue masih toleransi ke lo karena lo cewek selama ini, tapi untuk kali ini gue nuntut penjelasan lo naruh obat di minuman gue!" sarkas Matthew sedikit naik oktaf. Karissa berhasil terintimidasi biarpun sesaat.

"Wait a second! Jadi malam itu lo?!" Karissa berpura-pura terkejut, "bukannya Nic-"

"Jawab gue! gue gak butuh bualan lo sialan!"

"Oke fine gue ngaku, gue sengaja nambahin afrosidiak ke minuman. But to be honest bukan lo target gue! gue targetin kembaran lo Nicholas," jelas Karissa, ia sepenuhnya tak berbohong hanya ia kesal semua tak sesuai rencana, "lagian gak terjadi apa-apa juga kan malam itu abis lo pergi?"

Pertanyaan terakhir Karissa membisukan telak Matthew beberapa saat. Bukan hanya terjadi 'sesuatu' lagi, tetapi membawa bala bencana.

"Atau lo?-" Karissa mengernyit curiga, "lo tidurin cewek, Matt?!"

"Gak usah bacot, gue bisa kelarin lo karena tindakan yang lo lakuin," bukannya kembali terintimidasi, Karissa terkekeh.

"Good luck, gak akan semudah itu lo nodain nama gue,"

Matthew ikut tersenyum miring, "Lo lupa siapa gue?"

Karissa terdiam melunturkan senyum kebanggaan yang tengah ia lengkungan. Senyum itu terganti dengan gigitan kecil tercipta antara gigi dan bibir bawahnya. Sesaat gadis itu lupa, ia sedang berhadapan dengan seorang penerus Partawijaya. Ibarat tikus menyelinap, Karissa genap menginjak teritori pria di depannya. Sekaya dan berpengaruh apapun keluarganya tidak akan pernah sebanding dengan Partawijaya.





"Matthew, Lo gak boleh bohong sama gue!" Matthew menjauh dari Nicholas karena risih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Matthew, Lo gak boleh bohong sama gue!" Matthew menjauh dari Nicholas karena risih. Kembarannya satu ini mulai clingy semenjak Matthew dengan sukarela menukar posisi mengganti tanggung jawab Nicholas kelak.

JuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang