ARYANZERA - 6

27 7 0
                                    

●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING!
━━━━━━━━

Tugas sang rembulan telah selesai, kini matahari akan melakukan tugasnya. Pagi-pagi tadi, Zeka pamit duluan ke kampus, bahkan pria itu tidak sempat sarapan. Zera yang bangun sedikit lama, harus menelan kekesalan lantaran harus menggunakan ojek online ke sekolah.

Zera sudah rapih dengan seragam sekolahnya, gadis itu merapikan sedikit rambutnya lalu memasangkan penjepit kecil bermotif bunga daisy di rambut halusnya.

Gadis itu mematut dirinya didepan cermin panjang setinggi badannya, menggoyangkan badannya ke kiri dan ke kanan, gadis itu tersenyum manis. Oke, dirinya sudah cantik dan siap ke sekolah.

Gadis itu mengangkat lengannya, melihat jam berwarna baby blue yang melingkar indah di pergelangan tangan kecilnya, menunjukkan pukul enam kurang dua puluh lima menit, itu artinya masih ada tiga puluh lima menit sebelum bel masuk berbunyi.

Zera bergegas, menuruni anak tangga dengan sedikit tergesa-gesa. Melihat Mama Lifiya yang berada di meja makan, gadis itu mendekat.

"Mama, Zera berangkat ya, Assalamualaikum." Mencium kedua pipi sang mama, lalu mengambil punggung tangannya untuk di salami.

"Waalaikumsalam, eh, kamu ga sarapan dulu, sayang?" Zera menggeleng, gadis itu sibuk menyimpulkan tali sepatunya, "Ngga, mah, ini udah mau telat." Setelah selesai, punggung kecil gadis itu sudah hilang dibalik pintu yang tertutup.

Zera berlari kecil ke arah pagar rumahnya dengan handphone yang ia genggam, sedari tadi mencari ojek di aplikasi online namun satu pun belum dia dapatkan. Gadis itu berdecak kesal, ayolah 25 menit lagi bel masuk akan berbunyi, kemana para mamang ojol ini.

"Ngapain, tu?"

"Aduh, eh, Kak Aryan, ngapain disini kak? Nyari bang Zeka, ya? Bang Zeka udah ke kampus tadi, pagi-pagi banget." Karena terlalu fokus pada handphone nya, gadis itu tidak menyadari adanya Aryan yang tepat berdiri di sampingnya, sejak kapan?

"Aduh, kok, ga dapet dapet sih. Kalo kayak gini, bisa bisa telat." Ucapan lirih Zera terdengar jelas di telinga Aryan.

Sontak pria itu menarik pelan lengan Zera, membawa gadis itu mendekati motor hitamnya yang terparkir tidak jauh dari pagar rumah gadis itu. Zera yang tiba-tiba ditarik menatap Aryan dan lengannya bergantian, gadis itu bingung.

"Eh, eh, kak, mau ngapain?"

Zera berdiri mematung didekat motor pria itu, mengamati semua gerak gerik Aryan yang saat ini pria itu telah duduk diatas motornya kemudian memakai helm full face miliknya.

ARYANZERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang