●
●
●
HAPPY READING!
━━━━━━━━"Zer, besok kan sabtu tuh, kita jalan-jalan yuk, udah lama loh, kita ga jalan berdua, girls time. Nanti kita belanja belanja baju, novel, makan banyak, main di timezone, mau kan, zer?"
"Liat nanti deh, Ai."
"Ishh Zera, harus jadi pokoknya mah, masa lo gamau refreshing sih, kapan tu terakhir kita jalan bareng. Wah.. terakhir pas kita kelas sepuluh, Zer, parah."
"Emang, iya?"
"Iya, anjir, parah lu."
Terlihat Airisya yang mendominasi pembicaraan saat pulang sekolah itu. Gadis itu sangat ajaib, baterainya seakan tidak pernah habis, selalu aktif dan ceria.
Terkadang Zera, bertanya-tanya dari apa sahabatnya ini terbuat, mungkin dulu Airisya tidak minum asi, melainkan minum pertamax.
Seakan tidak pernah lelah, pernah kapan hari gadis itu bercerita sampai tiga jam, Zera bahkan sampai mengantuk mendengar ocehan gadis itu. Paling sering gadis itu bercerita tentang cowok-cowok ganteng dan juga boyband korea favoritnya, juga tentang novel-novel fiksi keluaran terbaru.
Sedangkan, Zera seorang gadis dengan daya tahan baterai yang cepat habis, hanya mampu terdiam dan mendengarkan dengan khidmat cerita-cerita dari sahabatnya itu.
Tidak, Zera tidak pernah merasa risih ataupun terganggu dengan sifat sahabatnya yang seperti itu. Bahkan dia sangat menyukai setiap cerita heboh dari gadis itu, setidaknya membuat hari-harinya yang sepi menjadi sedikit ramai.
Zera bersyukur mempunyai sahabat seperti Airisya. Sewaktu-waktu dirinya merasa iri dengan sifat gadis itu, dia juga ingin seperti Airisya yang aktif, ceria, banyak bicara, dan pede.
Bukan berarti Zera ingin di cap sebagai 'cewek cool abiez', tidak. Dirinya hanya malu, juga lambat untuk memahami keadaan sekitarnya.
Dirinya lebih banyak mendengarkan daripada harus dirinya yang bercerita, tidak masalah begitu saja sudah lebih baik, tidak semua harus di ceritakan.
Kembali ke kedua gadis itu, saat ini mereka tengah duduk di bangku yang ada di halte bis dekat sekolah mereka, apalagi kalau bukan menunggu jemputan masing-masing.
Sejak sepuluh menit tadi, mereka sudah duduk ditempat itu ditemani celotehan celotehan dari Airisya. Besok adalah weekend yang berarti hari bagi para pelajar untuk libur dan bersantai.
"Ai, ga biasanya supir lo telat, biasanya pak Diding udah nangkring di gerbang sebelum bel."
Airisya mengangkat bahunya, "Gatau tuh, lagi ganti ban kali atau ga lagi singgah isi bensin." pandangan Airisya beralih pada Zera yang duduk di sampingnya, "Lo sendiri, siapa yang jemput?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARYANZERA
General Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Kisah klasik Adante Ryanjaya dan Zehara Luffy, kisah klasik Mahasiswa semester 4 dan siswi SMA kelas 12, dan permainan perasaan tanpa ujung, membuat keduanya dilema dan mulai meragukan perasaan masing-masing. Perbedaa...