Bab ketujuh (07)

215 24 9
                                    





Sekarang sudah masuk hari ketiga bagi Hyunjin untuk melaksanakan misi mendapatkan hati milik Jisung.

Setelah perbincangan singkatnya dengan Jisung semalam melalui pesan Chat, Hyunjin jadi lebih bersemangat untuk melanjutkan niatnya mendekati si manis.

Beberapa langkah pertama sudah ia lewati, sekarang tinggal menyusun langkah kedepannya akan seperti apa.

Pagi ini, Hyunjin kebagian jadwal untuk menjaga gerbang bersama anggota OSIS yang lain. Dimana nanti ia akan mengecek setiap murid yang datang apakah dengan atribut seragam yang lengkap atau tidak.

Lengkap dengan jaket almamater OSIS nya, Hyunjin sudah berdiri dengan gagah dan tampannya menyambut kedatangan setiap siswa maupun guru sembari tersenyum memukau.

Membuat siapapun akan mudah jatuh hati pada pemuda jangkung itu.

"Pagi kak Hyunjin~"

"Iya, pagi Juga dek."

"Pagi Jin~ semangat ya jaga gerbangnya!"

"Iya, makasih loh."

"Pagi nak Hyunjin~"

"Iya, pagi juga Bu."

Masih banyak sapaan manis yang Hyunjin dapatkan dari setiap murid maupun guru-guru yang berdatangan.

Sontak saja hal itu terkadang membuat teman-temannya—yang kebetulan juga memiliki jadwal jaga yang sama dengannya—menjadi jengah sendiri.

Masa yang di sapa sedari tadi hanya Hyunjin?! Sedang kan mereka?! Hanya jadi bahan pajangan begitu?!

"Ck—Hyunjin Mulu yang disapa. Kita aja di lewatin.." gerutu Lia dengan kesal.

"Kenapa? Lo iri?" Sahut Hyunjin dengan meledek.

"Hah?! Iri?! Cih...—jelaslah anjing! pake nanya lagi."

"Udah lah Lia, gak usah berharap lebih, kita cuman jadi remahan rengginang kalo berdiri deket si tiang ini." Celetuk Jongho kemudian.

"Ck—tau gitu gue minta tuker jadwal sama si Minho biar gak bareng sama si jangkung tukang caper ini." Nyinyir Lia lagi.

"Nyinyir Mulu kerjaan lo, pantes hidupnya banyak masalah." Balas Hyunjin.

"Heh! Brisik Lo dower!"

Hyunjin tak ingin terlalu memperduli Omelan Lia yang jujur sangat mengganggunya. Sebenarnya sejak tadi itu, Hyunjin sedang menunggu kehadiran seseorang yang belum Hyunjin liat wajahnya pagi ini.

Siapa lagi kalau bukan Jisung.

Diliriknya jam arnoloji di tangannya yang kini hampir menunjukan pukul tujuh. Artinya hanya tinggal beberapa menit lagi bel masuk akan segera berbunyi.

Tapi Hyunjin belum juga melihat kedatangan Jisung, apa mungkin pemuda manis itu terlambat datang?

Hyunjin hampir saja berpikir pesimis, namun saat ekor matanya tak sengaja melihat sosok Jisung yang baru saja datang dengan penampilan yang sedikit berantakan, senyum Hyunjin langsung mengembang dengan lebarnya.

Dengan secepat kilat, Hyunjin tentu langsung menghampiri Jisung, mencegat langkah pemuda manis itu dengan begitu tiba-tiba nya.

"Ck—Minggir Lo! Ngapain sih ngalangin jalan gue?! Gue lagi buru-buru nih!"

"Hari ini gue bagian jaga gerbang sama cek kelengkapan atribut seragam. Dan lo—" Hyunjin nampak mulai bersidekap di depan Jisung, tak lupa ia juga mengamati penampilan pemuda manis itu dari atas hingga bawah. "—seragam Lo kurang lengkap, Dasi Lo mana?"

SEVEN DAY! || HyunSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang