"Kadang suka bingung, padahal baru ketemu beberapa kali tapi kok aku kepikiran kamu terus ya? Jangan-jangan kamu main dukun ya?"
****•
•
•
•
•Hyunjin sedang duduk termenung di kursinya, dengan tangan yang sibuk me benda pipih namun fokusnya tak tertuju kesana.
Ibaratnya, matanya kemana tapi pikirannya sedang kemana. Entahlah, rasanya seperti ada beban di pikirannya saat ini.
"Jin, gue tau Lo kaya, apa lagi Mommy Lo itu—tapi seenggaknya Lo hargain kek Hape yang Lo pegang, gitu-gitu juga belinya pake duit njing, gak usah lah Lo mainin sampe di puter-puter gitu. Kalo jatoh wassalam langsung."
Hyunjin menoleh sambil mengangkat satu alisnya dan mendapati Haechan yang sedang duduk diatas meja tepat di sampingnya.
"Hah? Apaan? Lo ngomong sesuatu?" Tanya nya sembari mencopot sebuah earphone yang rupanya terpasang sejak tadi di telinganya.
Tentu saja Haechan yang melihat itu jadi geram sediri, ia sudah bicara panjang lebar tau nya malah tidak di dengar. Hah sialan.
"Dahlah, capek gue ngomong panjang lebar sama Lo, serasa kayak lagi ngomong sama anggota dewan, gak pernah di denger." Nyinyirnya dengan sarkas.
"Ya sorry—bukannya gue gak denger, tapi kan gue lagi pake Earphone tadi. Ya mana gue tau Lo lagi ngomong sama gue."
"Au ah terserah. Gue mau beli cuanki aja, laper."
Setelah itu Haechan memutuskan untuk pergi beranjak dari sana.
"Eh! Eh! Ikut dong!" Hyunjin langsung buru-buru mengejar Haechan yang sudah lebih dulu berlalu.
Hari ini kelasnya sedang Jamkos alias jam kosong, sontak saja kesempatan ini di pakai oleh murid-murid di kelasnya—termasuk dirinya untuk berkeliaran ke tempat-tempat persembunyian khusus seperti kantin, gudang belakang atau tempat nongkrong lainnya.
Baik Haechan maupun Hyunjin—keduanya terus berjalan menyusuri lorong, mereka juga beberapa kali berpapasan dengan beberapa siswa lain yang kebetulan juga sedang berada di luar kelas.
"Eh? Halo Hyunjin~" sapa sosok gadis yang tanpa sengaja bertemu dengan mereka, Sooha namanya.
"Lah? Hyunjin doang yang disapa? Gue?" Celetuk Haechan tiba-tiba.
"Oh? Ada Lo, Chan? Sorry, gak keliatan." Sahutnya dengan nada tak minat, yang mana tentu langsung membuat Haechan ingin mencaci maki gadis itu.
'Asu ni cewek, minta di katain kayaknya.'
"Omong-omong mau kemana lo, Jin?" Tanyanya Sooha kemudian.
Dengan senyuman menawan yang biasa ia berikan pada setiap penggemarnya, hal yang sama pun Hyunjin lakukan pada Sooha. "Mau ngisi perut, mumpung lagi jamkos nih."
"Oh ya? Wah! Sama dong~ kalo gitu boleh ikut sekalian gak?" Dan tanpa permisi, Sooha langsung merangkul lengan Hyunjin dengan akrab.
Hyunjin sih tak terlalu peduli, yah sebenarnya ia sudah biasa sih di tempeli makhluk kecentilan seperti Sooha. Namun tidak bagi Haechan, apalagi sejak kemunculan Sooha yang tiba-tiba, rasanya Haechan seperti sedang diabaikan oleh gadis itu.
Dasar gadis centil, sepertinya hanya Hyunjin yang terlihat dimatanya, dirinya hanya dianggap pemain figuran.
"Jin, gue duluan deh. Mau nyari Jeno sama Eric dulu."
"Loh? Gak mau bareng?"
"Gak, makasih. Gue berasa jadi makhluk ghoib di samping Lo berdua. Gue duluan aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN DAY! || HyunSung
Fiksi PenggemarHwang Hyunjin & Han Jisung . . . . Isinya cuman perjuangan Hyunjin si Starboy yang lagi bersusah payah mengejar cinta Jisung si introvert korban NT. Dan itu cuman tujuh hari? Memangnya dia bisa? ••• "Apa itu mencintai dalam diam? Akan ku cintai di...