Halo halooooo, selamat datang di cerita pertama aku. Mohon bantuannya jika ada tulisan yang kurang enak dibaca. Bisa ditandai aja lewat komentar yaaa.
Disini aku masih belajar, dan cerita ini adalah hal yang bakalan aku perhatiin sebaik mungkin supaya bisa menjadi cerita kesukaan banyak orang.
BTW ABSEN DULU YUU KALIAN TAU CERITA INI DARI MANA??
SELAMAT MEMBACAAA😍😍
●●●●●●●●
Pagi ini di sekolah SMA ALAKSA sedang ramai ramainya karena hari senin. Para murid yang saat ini tengah dipandang oleh ghea adalah murid murid yang takut terlambat masuk. Karena pagar sekolah tinggal setengah lagi akan tertutup rapat.
Gadis itu menggeleng merasa heran, sudah tau hari senin adalah hari yang sibuk karena akan diadakan upacara tapi kenapa malah berangkat sekolah seperti sekolah mereka dekat dengan rumah.
" apa gak malu nanti di lapangan baris terus dilihatin banyak orang" ujar ghea dengan pelan.
Namun ternyata ucapan nya di dengar oleh salah satu teman nya yang kebetulan juga berdiri tepat di sebelah ghea.
" namanya juga kaum pemalas ya gitu, pergi sekolah seenaknya tanpa peduli hukuman apa yang bakalan di dapat setelahnya" sahut tania.
ghea yang tadinya fokus melihat kearah pagar mendadak berpaling menatap tania, cewek berkepang dua penyuka lolipop itu tengah menatap para siswa yang sudah ditarik paksa oleh bu jenang selaku guru bk terkejam di sma alaksa.
Ghea tersenyum tipis ketika melihat tania yang menatap ngeri bu jenang saat ini. "kok ga baris?" Tanya ghea.
Tania hanya melirik sinis, cewek itu lupa telah mengajak bicara siapa. " bukan urusan lo juga" jawab tania dengan nada tidak suka.
Namun ghea sama sekali tidak menggubris perkataan dari teman sekelas nya ini. Lagi pula ia sudah terbiasa dengan perlakuan yang dingin.
" ck, bosen banget pemandangan dari lantai satu. Apalagi natap pemandangan nya bareng elo" ketus tania.
Setelah itu dia pergi, padahal ghea belum sempat menjawabi cewek itu.
" ada ada aja sifat manusia" batin ghea.
"UPACARA AKAN DI ADAKAN SEBENTAR LAGI. DIHARAPKAN SEMUA MURID SEGERA BARIS DI LAPANGAN"
mendengar pengumuman tersebut ghea langsung bergegas menuju lapangan sendirian tanpa teman satu pun. Karena seperti nya sahabat satu satunya ghea yang bernama amara akan terlambat seperti biasanya.
●●●●●●●●
Di lapangan cuaca sudah semakin sangat terik. Semua orang di barisan juga sudah seperti cacing kepanasan, wajah yang tadinya cerah kini terlihat sangat kusut. Juga tubuh ghea yang tadinya segar kini nampak tidak ada tenaga sama sekali. Padahal upacara masih baru dimulai tetapi tubuh nya sama sekali tidak bisa di ajak kerja sama.
" lama banget sih upacaranya" celutuk salah satu siswa dibarisan.
" dasar, padahal generasi kita ini cuma disuruh upacara aja loh. Upacara yang gak ngeluarin darah kayak para pejuang kita dulu" jawab salah satu teman siswa tersebut.
" ntah tuhh. Padahal cuma disuruh berdiri aja yak, belum lagi perang sampe naruhin nyawa."
" tuh dengerin"
" ck iya iyaaa iyaaaaaa"
Disana ghea hanya melirik ke mereka dengan tatapan sayu. Bibirnya sedikit tertarik karena perbincangan singkat dari mereka. Ternyata pertemanan itu sangat berguna untuk kesenangan disekolah. Itu sebabnya, ghea tidak pernah dapat hal seperti itu. Gadis itu .. sangat segan untuk merasakan bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRADIKSA
Teen FictionARKANA THEO PRADIKSA, Laki laki yang selalu memakai bendana biru di lengan kirinya itu adalah garda terdepan saat servonus tawuran dengan geng geng sebelah, Sosok yang misterius dan menghanyutkan disetiap pergerakan nya. Kejam, tidak berperasaan...