3. TITIK AWAL

415 11 0
                                    

"GILA GILA GILAA. WOI GHEA LO UDAH BIKIN SATU ALAKSA NGEREOG ANJIR. MUKA LO UDAH TERPAMPANG JELAS DI POSTINGAN LAMBE TURAH"

Amara berteriak sangat keras dari sambungan video call. Membuat ghea berulang kali berhela napas.

" udah teriak teriak nya?" Suara ghea membuat amara terhenti. Lalu amara sedikit membenarkan komuk wajahnya yang terlihat sangat. Ah sudahlah.

" jelasin SEKARANG!"

" iya iya ini kan gue juga mau jelasin. Tapi karena lo teriak terus dari tadi. Jadi gue gak bisa ngomong"

Amara berdecak, ia sangat terlihat gelisah sekarang. Entahlah ghea juga bingung kenapa amara yang paling sibuk soal masalah ini.

" gue tadi udah nolak kok, bahkan gue berusaha kabur dari anak bandel itu. Tapi gatau kenapa tiba tiba banyak laki laki kaya preman ngehalang jalan gue. Lo tau kan mar, gimana serem nya muka muka mereka. Gue gadaa pilihan lain, mana orang orang disana juga kayanya takut banget sama geng itu. Banyak manusia disana mar, tapi gada satupun yang mau nolong gue waktu kak diksa nyeret gue secara paksa ke parkiran"

Ghea berhela napas kembali. Ia masih belum menerima ini semua. Dirinya bisa dipaksa seperti itu oleh diksa, padahal ghea sama sekali tidak berbuat salah apapun dengan nya. Tapi kenapa cowok itu tiba tiba datang ke kehidupan ghea yang sudah riwet.

" jadi sekarang lo mau gimana? Besok pasti hidup lo udah ga akan tenang lagi ghe, lo tau sendiri kan sebanyak apa fans anak SERVONUS di sekolah kita" ujar amara, cewek itu terlihat sedih dan juga bingung.

" gue aman kok. Lagian udah biasa juga kan gue nerima perlakuan yang gak mengenakan di sekolah. Lo tenang aja mar" nada ghea ini yang lebih membuat amara semakin khawatir.

Selain tidak mau bergaul dengan banyak orang. Ghea adalah tipe yang suka mengabaikan dirinya sendiri.

" ghe, lo itu sebenarnya gak salah kan. Yang salah itu kak diksa yang jelas jelas maksa lo buat pulang bareng dia. Jadi kalo misalnya nanti waktu lagi gaada gue ada orang yang ngehina atau ngelakuin hal hal yang buruk. Lo harus bisa ngelawan ghe. Hidup itu gak semuanyaa harus dibawa pasrah aja"

amara berbicara dengan nada sedikit tinggi. Membuat ghea yang tadinya sedang memakan buah jeruk hampir tersedak.

" lo itu udah kaya mamak mamak tau gak" gurau ghea. Wajahnya sudah terkekeh akibat komuk amara yang saat ini sangat serius.

" hahaha iya iya gue ngerti kok" ghea mengalah karena wajah amara semakin ketat. Jika cewek itu sudah marah itu akan lebih gawat.

" pokoknya ghea, lo harus jauh jauh dari kak diksa. Dia itu setan dari segala setan di dunia ini!!"

Amara berbicara demikian juga bukan tanpa sebab. Lagian siapa yang tidak tau sebejat apa laki laki bernama diksa itu? Selain Suka tawuran dia adalah cowok yang suka bermain malam dengan banyak wanita. Ghea yang mendengar ucapan amara hanya mengangguk saja. Lagi pula ghea juga dari awal sudah merasakan aura aura negatif dari diksa. Walaupun wajah nya yang sangat tampan namun perlakuan diksa dengan banyak orang sangat bertolak belakang dengan wajah bak surga nya.

" muka indah kaya surga tapi kelakuan bejat kaya neraka"

●●●●●●●

Sore ini ghea sedang membantu nenek nya berkebun di halaman rumah. Walaupun area depan rumah ini tidak terbilang besar, namun ini cukup untuk menanam beberapa tumbuhan yang bisa membuat rumah terlihat lebih segar.

" tadi kata tetangga kita kamu dianter sama banyak cowok. Bener ghea?" Tiba tiba nenek bersuara. Dan lebih kaget nya ghea, nenek tau pasal kejadian tadi siang.

PRADIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang