9. PERASAAN KASAT MATA

196 2 0
                                    

" GHEA AYO SARAPAN"

suara gemuruh dari nenek membuat ghea bergegas turun ke bawah, mengampiri nenek yang berada di dapur.

Nenek tersenyum ketika melihat ghea sudah duduk di meja makan. Ia lalu menaruh nasi goreng yang baru ia masak ke mangkuk bulat berukuran sedang.

Mata ghea berbinar melihat itu. "wah nasi goreng putih buatan nenek".

Makanan yang sangat disukai ghea sedari kecil. Nasi goreng putih dengan sentuhan cinta dari tangan nenek ini sangat enak dan tidak ada yang bisa meniru rasanya.

" lebay banget kamu, apa engga bosen sama nasi goreng kaya gini?" Tanya nenek, penasaran kenapa cucunya selalu bahagia hanya karena semangkuk nasi goreng sederhana.

Ghea terkekeh, tangannya menaruh nasi goreng ke piring lalu sisanya ia taruh ke tempat bekal.

Nenek yang sedang mengupas bawang di sebrang meja hanya tersenyum geli.

" oh iya nek, hari ini ada pesanan toh?"

Nenek menoleh, lalu mengangguk.

"pesanan dari komplek sebelah, tapi buat besok. Enam puluh nasi kotak" jawabnya.

Ghea melihat itu, nenek senang ketika menceritakan bahwa dagangan nya ada yang memesan seperti sekarang.

" berarti ghea bisa bantu. Hari ini ghea pulang agak telat ya nek" Ujarnya sambil menatap nenek.

" iya nenek tau, kamu kan udah jadi guru les privat nya pradiksa"

Nenek terkekeh, namun ghea tidak. Ia hanya menghiraukan perkataan nenek dengan sedikit rasa kesal. Kesal karena pradiksa sudah berhasil membuat nenek benar benar luluh sampai seperti ini.

Ghea lalu berdehem sambil berlalu menaruh piring di wastafel.

" kalau gitu ghea berangkat ya"

Gadis itu mengambil tas dan juga bekal nya Kemudian mencium kedua pipi nenek. Nenek terasa geli setiap ghea melakukan itu, namun nenek sungguh merasa senang tiada tara.

"Assalamualaikum nenekku"

" wa'alaikumsalam, hati hati dijalan"

" siipp"

Di teras rumah ghea duduk memasang sepatunya. Dan ketika sudah selesai ghea beranjak dari teras. Berjalan keluar dari area rumahnya.

Namun ketika membuka pagar rumah gadis itu langsung dikagetkan dengan seseorang. Ia berhela napas kasar. Perkataan cowok itu memang selalu dia tepati sejauh ini.

" pagi sayang"

Mendengar itu ghea meroling matanya. Ia sibuk menutup pagar lalu mendekat ke Pradiksa yang sepertinya sudah lama menunggu nya.

" ngapain lo?"

Pradiksa tersenyum, ia semakin membuka kaca helm full face nya agar bisa melihat dengan jelas wajah jutek ghea.

" ayo. Tadi malam kan gue udah janji"

Ghea menatap bingung, dalam fikiran nya sungguh gila cowok ini. Pradiksa benar benar sengaja ingin membuat ghea terbunuh sia sia oleh fans gila nya. Fikiran ghea sejauh ini memang sudah buruk mengenai cowok tengil ini.

" sinting lo kak?"

Pradiksa tersenyum tipis. Lalu ia menggeleng seperti anak kecil.

" engga. Gue masih waras ghe. Kalo sinting gak mungkin gue bisa naik motor dari rumah gue menuju rumah lo dengan selamat kaya sekarang"

Oke, jawaban itu benar benar sudah membuat ghea kesal. Pertanyaan dan jawaban sangat sukses membuat ghea merutuki pradiksa di dalam hati.

" ayo, nanti keburu telat" pradiksa memanggil ghea lagi.

PRADIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang