Episode 23 : Mengobrol

8K 760 5
                                    

"Lo siapa? "

"Calon suami kedua mu~"

Duakk!!!

Jejak pukulan di wajah Gabriel bertambah di bawah kepalan tinju Alrescha.

"Kalem kalem, " Arabella menenangkan kekasihnya yang seakan ingin membinasakan orang asing yang telah jatuh tersungkur.

"Ampun Al, tobat. " Gabriel memamerkan dua jarinya.

"Lo ngapain juga sih cari gara gara? Kalo mau jadi masokis jangan di depan gue dong. " sewot Johan.

"Shuuttttt!  Udah! Duduk! "

Mereka semua benar benar diam dan pergi mencari tempat untuk duduk. Ada yang di sofa, di karpet, meja biliar, di lantai bahkan ada juga yang duduk di anak tangga.

Arabella, sang pemberi titah pergi sebentar lalu kembali membawa kotak p3k.

"Biar cepet saling bantu membantu ya. Heran gue, bonyok bonyok begini bukannya pergi ke dokter malah ke markas. " gadis itu terus mengomel sambil membagikan alat alat yang digunakan untuk mengobati luka mereka.

"Makasih bu bos! "

"Sama sama, ada yang mau gue bantu? "

Gabriel mengangkat tangannya tinggi tinggi. "Neng Ara, Aa minta bantuan dong~"

Arabella mengangguk. "Oke, nama lo siapa? Tadi gue nanya ya. "

"Nama gu-"

"Orang tidak penting, abaikan saja. Serahkan dia pada ku ." Alrescha mengambil kapas dan betadin dari tangan Ara.

"???"












Setelah drama menjadi dokter dokteran selesai, mereka mengobrol bersama di ruang tengah dan memperkenalkan diri masing masing pada The Queen of Azazel. Walaupun tidak mengingat semuanya, Arabella juga bekerja sama dan memperkenalkan dirinya sendiri.

"Gue masih ga nyangka sih, lo beda banget dari yang difoto Ra. " ujar Cakra.

"Hooh, sumpah lo pucet banget kayak mayat. Lo ga lagi sakitkan? " sahut Gabriel yang memang sebelumnya pernah melihat foto bocah itu.

"Emang pucetnya keliatan banget? Hahaha, biasanya gue pake make up sih jadi ga keliatan. Gue ba-"

"Dia ga lagi baik baik saja. " Alrescha memotong ucapan Arabella.

Arabella mendongkak, menatap laki laki di sampingnya dengan serius.

"Jadi selama ini lo beneran sakit Ra?!" kaget Aidan.

"Bu bos emang sakit apa sampe pucet banget gitu Al? " tanya Alexe yang juga cukup terkejut melihat kondisi koki favoritnya.

Mereka memang baru kali ini melihat wajah Arabella tanpa make up. Tak hayal mereka juga cukup kaget saat pertama kali melihatnya.

" Eeeeee kalian kan beda geng, kok bisa akur gini? " sela Arabella ketika melihat Alrescha ancang ancang untuk bicara.

Laki laki itu melirik kekasihnya sekilas.

Sudah lah, biarkan saja.

"Gue sama Alrescha bestie dari smp. Dulu gue pengen dia gabung ke geng gue eh ternyata dia sendiri juga punya geng. Ya udah deh kita jadi sekutu aja, lumayan bisa sparing sama mereka. " jelas Gabriel sambil memakan kripik kentang di atas meja. Tentu saja itu adalah cemilan Arabella.

"Lumayan juga bisa kenal atm berjalan. " imbuhnya.

"Bener wkwkwkwk. "

"Mal, Mel, diem bae, ga mau ngomong ta? " tanya Aidan.

Jadi Antagonis Dalam Novel [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang