IV

3.7K 218 8
                                    

Suara pintu diketuk, Book sempat terperanjat disaat ia mendengar suara ketukan di pintu kamar milik ketua mafia itu. Ia sedang terduduk dengan tangannya yang di rantai di atas sebuah tempat tidur sambil sempat merenung. Dan sekarang ia menerka jika mungkin saja ketua mafia itu kembali menghampiri dirinya.
Book merasakan kengerian disaat ia membayangkan betapa kasarnya pria itu dan pria itu benar-benar menjadikan Book sebagai peliharaannya. Meskipun ia sudah tidak yakin sekarang hari apa dan tanggal berapa setelah kejadian ia melarikan diri dari bar itu, namun Book yakin jika ia sudah dijadikan sebagai peliharaan oleh ketua mafia itu selama 9 hari lamanya.

"Selamat malam tuan."

Book kebingungan disaat para pelayan wanita berseragam itu masuk ke dalam kamar. Ternyata anggapan mengenai ketua mafia yang masuk ke dalam kamar itu adalah kekeliruan namun sekarang ia bingung sebenarnya apa yang terjadi disaat para pelayan itu masuk ke dalam kamar. Book memperhatikan jika mereka membawa alat mandi dan juga mendorong beberapa stand hanger untuk dibawa masuk ke dalam kamar itu. Book juga melihat jika terdapat beberapa pakaian yang menggantung di stand hanger tersebut.

"Silakan tuan." Seorang pelayan membimbing Book untuk ke kamar mandi setelah ia membuka kunci rantainya dan juga menyerahkan sebuah bathrobe dan juga peralatan mandi.

Book tak bisa mengucapkan sepatah katapun selain ia hanya bisa menurut pada pelayan tersebut.

Dua orang pelayan yang awalnya berada di kamar mandi segera meninggalkan kamar mandi setelah mempersilakan Book untuk segera mendapatkan pelayanan tersebut. Book dapat mencium aroma terapi yang tercium di dalam kamar mandi yang luas tersebut.

Book menaiki tangga yang menuju bathtub berwarna putih dengan keramik kualitas tinggi itu dengan paduan warna emas. Ia mencoba mengecek suhu air yang sudah dipersiapkan. Hangat, sangat pas dengan seleranya dan juga ia mencium aroma bunga mawar dari bathbomb yang baru saja di larutkan ke dalam air hangat tersebut.

Book melepaskan pakaiannya, tanpa berpikir panjang ia ingin segera menikmati pelayanan tersebut. Hangatnya air dan juga aroma bathbomb itu memanjakan dirinya. Seketika ia merasakan ketenangan dan ia sempat terlupa bahwa saat ini ia adalah seorang tawanan dari ketua mafia yang kejam.

______________

Dengan nafas yang terengah-engah, Book terbangun dari tidurnya. Ia terbangun karena hampir tenggelam di dalam bathtub tersebut. Mungkin karena Book yang merasa sangat lelah dengan seluruh tubuhnya yang terasa sakit, ia merasakan relaksasi dari air hangat dan aroma terapi tersebut sehingga ia seolah terlarut dalam kenyamanan.
Book memperhatikan ujung jemarinya yang mengkerut tanda ia sudah cukup lama berendam di dalam air. Dengan hati-hati ia pun segera beranjak dari bathtub tersebut.

Book mengenakan bathrobe yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dan saat ia keluar dari dalam kamar mandi, ia melihat jika para pelayan itu masih disana, menunggu dirinya.

"Tuan, ini pakaian untuk anda malam ini." Seorang pelayan menyerahkan sebuah pakaian pada Book dan Book tentu rasanya tak ingin menerimanya. Karena bagaimana tidak, pakaian yang diberikan adalah sebuah gaun yang dengan kata lain itu adalah pakaian seorang wanita.

"Saya tidak bisa memakainya." Book menolak secara terang-terangan terhadap gaun tersebut. Namun nampaknya pelayan itu tidak bisa mengabulkannya.

"Maaf tuan, tapi tuan Force sangat menginginkan anda untuk mengenakan pakaian ini. Dan tuan Force sudah menunggu anda." Ucapnya sopan, terdapat rasa takut dan bingung disaat pelayan itu menyebutkan nama Force. Book sempat berpikir sebenarnya apa yang direncanakan oleh ketua mafia tersebut.

Namun, dikarenakan ia tidak ingin ini menjadi masalah, akhirnya ia menerimanya. Book yang memiliki kepedulian terhadap orang lain, ia malah mengkhawatirkan para pelayan itu. Book berpikir bahwa jika mereka tidak berhasil melaksanakan tugasnya maka ketua mafia itu pasti akan menghukum mereka.

The WitnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang