[0'2]

3K 304 5
                                    

dengan tidak sabaran, [name] membuka minuman kaleng itu lalu meminumnya secara terburu-buru.

'kebetulan macam apa tadi bisa ketemu Itoshi Rin?' batin [name].

sesuatu terasa bergetar di kantong roknya, [name] pun mengambil handphonenya yang tersimpan di sana.

di layar ada notifikasi pesan paling atas dengan kontak bertuliskan 'kak Sae'. [name] pun dengan cepat membuka pesan itu.

isi pesannya mengatakan, "[name], hari ini kakak gak bisa ke sekre. kamu sendirian ngurus semuanya bisa kan?"

[name] hanya menggelengkan kepalanya. yah, menjadi ketua osis pasti akan disibukkan oleh banyak hal. [name] mengerti itu.

segera saja [name] mengetikkan balasannya pada Sae.

baiklah, sore nanti [name] akan bekerja sendirian lagi!

₊˚ˑ༄ؘ  ˘͈ᵕ˘͈

menjadi asisten pribadinya Sae saja sudah sesibuk ini, apalagi menjadi Sae sendiri. begitulah yang dipikirkan [name].

di hadapannya sekarang ada banyak sekali berkas pendaftaran olimipiade sains. nah, [name] tengah memeriksanya sekarang.

[name] adalah asisten pribadinya Sae. itu terjadi begitu saja, karena [name] adalah anak yang cukup aktif dan cekatan maka Sae mempercayai [name] untuk menjadi asistennya.

karena saling mengandalkan satu sama lain, perlahan [name] melihat Sae melebihi junior terhadap seniornya.

[name] menyukai Sae.

[name] menyandarkan tubuhnya pada kursi empuk yang sedang ia duduki. pekerjaannya sudah selesai! tinggal dicek lagi oleh Sae saja.

[name] membereskan barang-barangnya, baru saja akan keluar dari ruang sekretariat sebuah pesan dari Sae masuk lagi.

Sae: "[name], kakak bisa minta tolong?antarkan map coklat punya kakak di ruang sekretariat ke rumah kakak ya. urgent soalnya."

[name] terkejut dengan pesan itu. sebenarnya ia pernah sekali ke rumah Sae, tapi itu saat bersama Sae. sekarang ia harus sendiri?

[name] mengerti, pasti Sae sudah kelelahan karena tugasnya sebagai ketos makanya langsung pulang.

oleh karena itu, [name] akan mengantarkan map coklat ini ke rumah Sae.

₊˚ˑ༄ؘ  ˘͈ᵕ˘͈

ting tong

[name] menekan tombol bel kediaman Itoshi itu. sudah 2 menit menunggu tapi tidak ada respon.

sekali lagi [name] memencet belnya.

di pencetan ke 2, pintu terlihat akan dibuka. akhirnya ada yang merespon.

pintu pun terbuka dan alangkah terkejutnya [name] yang membukakan pintu adalah Itoshi Rin!

keduanya sama-sama terkejut dengan kehadiran masing-masing.

[name] sebisa mungkin menjelaskan maksud kedatangannya, "p-permisi. ada kak Sae di dalam? aku mau kasih ini ke dia." ungkap [name] dengan memperlihatkan map coklat yang ia bawa.

"Sae belom pulang. gue gak tau orangnya kemana." jawab Rin dengan nada dingin.

dalam hati [name] memencak. di chat Sae minta dengan buru-buru mengantarkan map miliknya. ternyata orangnya saja tidak ada di rumah.

"lo bisa titip itu ke gue. nanti gue kasih ke orangnya." tambah Rin kemudian. membuat [name] sedikit lega.

[name] kemudian menyerahkan map itu dengan tangan yang tremor, "k-kalo gitu ini, tolong kasihin ya ke kak Sae." pesannya.

"hm." Rin menatap map coklat itu sebentar lalu ia sampirkan ke samping tubuhnya.

seketika Rin teringat sesuatu, "oh iya seribu lo ya? gue hampir lupa. gue ambil dulu uangnya."

"eh gak usah! aku ikhlas kok, gausah dibalikin gapapa." tolak [name] halus.

tidak peduli dengan ucapan [name], Rin masuk ke dalam dan tidak lama kembali ke pintu.

Rin kembali dengan membawa lembaran seribuan, "nih seribu lo."

[name] mengibaskan tangannya, "udah aku bilang gak usah kan? beneran gapapa, gak usah dibalikin aku gak keberatan kok." jelas [name].

"iya, tapi gue yang keberatan." Rin meraih tangan [name], ia letakkan seribu itu di telapak tangan perempuan itu, setelah itu ia buat telapak tangan [name] menggenggam uangnya.

"utang tetaplah utang. ambil, gue gak mau tau." final Rin.

[name] menatap tangannya yang menggenggam uang seribu itu. banyak sekali hal yang dipikirkannya dari genggaman tangan itu, seperti—

Rin tidak seburuk yang mereka katakan.

"kalo gitu aku pulang ya? titip salam ke kak Sae."

"hmm."

two of us, 𝓘𝘁𝗼𝘀𝗵𝗶 𝗿𝗶𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang