angin musim panas berhembus menerpa permukaan kulit gadis cantik yang tengah termenung dan menunggu.
sudah beberapa lama ia duduk dan menunggu sembari menghibur diri dengan mengayunkan ayunan yang ia duduki. sepatunya pun ia gesek-gesekan ke tanah berpasir membentuk pola abstrak.
satu kata, bosan.
setelah kejadian di taman sekolah tadi, Rin mengajak [name] ke suatu tempat sepulang sekolah. tanpa pikir panjang [name] pun menyetujui ajakan Rin itu.
namun dirinya berakhir di taman bermain yang terdapat di gedung SD— sekolah [name] bersebelahan dengan SD —dan ditinggal sendirian oleh Rin. Rin mengatakan ia akan kembali secepatnya.
bosan. gumam [name] terus menerus. Rin seperti tidak ada tanda-tanda akan kembali. apa Rin sedang mempermainkannya?
pemuda itu dari kemarin sudah memberikan sinyal aneh. [name] mengerti apa yang Rin maksud tapi ia berpura-pura tidak tau saja. itu lebih baik.
[name] tidak ingin terlihat seperti orang bodoh lagi. jatuh cinta membuatnya mengesampingkan logika, lebih baik ia fokus pada dirinya sendiri, dan menganggap Rin sebagai orang yang singgah sebentar.
[name] yakin, setelah bosan, pemuda itu akan pergi. sama seperti kakaknya.
lamunannya buyar ketika ada bola yang menggelinding dan berhenti karena menyentuh ujung sepatunya. [name] membungkuk dan mengambil bola itu.
tidak lama seorang anak kecil dengan seragam SD datang.
"kakak cantik, itu bola punya saya." ucapnya dengan menunjuk ke bola yang [name] pegang.
dipanggil cantik sama bocah SD buat [name] salting sebentar. ia pun memberikan bola itu kepada anak kecil berjenis kelamin laki-laki itu.
[name] memberi usapan lembut di pucuk kepala anak itu. [name] sendiri adalah anak tunggal, setiap melihat anak kecil bawaannya mau dielus.
"makasih banyak ya kak!" ucapnya setelah menerima bolanya kembali.
[name] mengangguk seraya tersenyum, "kamu sendirian?" tanya [name].
"nggak. aku kesini barengan Mas." anak itu menoleh ke belakang, "itu tuh! Mas Rin!"
[name] terkejut ketika menemukan Rin yang tengah berjalan ke arah mereka. ia sudah berpikir kalau Rin benar-benar meninggalkannya.
Rin berjongkok dan menyamakan tingginya dengan anak laki-laki itu, "udah ketemu sama kakaknya?" tanyanya.
"udah! kakak cantik banget. mas pinter banget pilih pacar."
"hush. sembarangan." sela Rin ketika sang adik sepupu mulai berbicara ngawur.
"sana. main dulu sendirian. mas mau ngobrol sebentar." ucap Rin yang kemudian dipatuhi dengan cepat oleh anak kecil itu.
Rin pun beranjak dan duduk di ayunan sebelah [name]. gadis itu memasang wajah yang kecut.
[name] mendorong beban tubuhnya ke belakang dan ke depan membiarkan dirinya terayun, "aku pikir kamu udah pulang duluan."
"maaf. tadi nunggu sebentar anak itu keluar." ucap Rin dengan nada agak melas. berharap [name] bisa mengerti.
[name] mendengus. ia juga tidak mungkin akan marah-marah di depan Rin walau sudah dibuat menunggu hampir setengah jam.
"itu adik kamu?"
"sepupu."
"oh~ aku salfok, kamu dipanggilnya mas?"
"iya. aneh ya?"
"gak kok. cocok di kamu."
Rin malu akan pujian yang diberikan. sebetulnya ia tidak suka dengan panggilan 'mas' untuknya, terkesan tua baginya. namun mulai sekarang ia mencoba untuk menyukainya.
kalau [name] suka, akan Rin pertahankan.
"lo sendiri, di rumah panggilannya apa?" tanya Rin balik. jurus jitu mempertahankan topik itu tanya balik lawan bicara.
[name] berpikir sejenak. bukankah panggilan dalam rumah itu khusus untuk lingkup keluarga saja?
"cuma orang deket yang boleh tau."
"emang kita gak deket?"
lagi-lagi, selalu seperti ini. Rin selalu memberikannya sinyal 'aneh'. membuat [name] terkadang bingung dengan perasaannya sendiri.
sebaik mungkin [name] berusaha menyembunyikan kegugupannya, "kamu selalu aja kasih kode yang gak jelas."
Rin mengernyit. tidak jelas apanya? setelah sekian banyaknya tindakan yang ia lakukan selama ini, [name] masih meragukannya?
lama-kelamaan Rin juga tidak dapat menahan kesabarannya yang sudah berada di ambang batas.
"gak jelas?" tanya Rin, "lo pikir sikap gue ke lo selama ini kurang jelas? apa lo mau jawaban yang lebih jelas lagi?"
![](https://img.wattpad.com/cover/350524301-288-k74858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
two of us, 𝓘𝘁𝗼𝘀𝗵𝗶 𝗿𝗶𝗻
Fanfic-', ━ 𝕥𝕨𝕠 𝕠𝕗 𝕦𝕤゙'·..➭ 𝙞.𝙧𝙞𝙣 :¨·.·¨: ! 「 orang-orang bilang, Itoshi Rin itu menyeramkan! jika bisa memilih, kamu pun akan memilih si kakak. tetapi bersama Itoshi Rin justru lebih mendebarkan. . . 」 ⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉...