THE GEMINAE PT1

401 9 0
                                    

The Geminae  [YEONBIN FF] Pt. 1

Steve POV.

Aku sudah tak tahan dengan Kakakku yang begitu aneh sejak sebulan lalu, ia tak pernah menyukai rambut berwarna namun kini lihat warna jingga di surainya itu, ia juga tak pernah menyukai mint choco namun sekarang setiap kami berada di kedai ice cream ia selalu memesan menu itu. Ia adalah seorang yang pemalu namun setelah pulang dari luar negri ia selalu menggandeng cewek selama di sekolah.

Aku bersyukur karena tak ada seorangpun berani mengolok dia lagi, aku tak membencinya sungguh, aku hanya merasa kesepian dengan sikap barunya yang terasa asing seolah kami baru berkenalan. Dia itu Kakakku, temanku, dan orang yang aku sayangi. Sikapku padanya juga berubah sedikit dingin, tak jarang kami sering bertengkar hebat sampai Ayah kami harus turun tangan.

Pagi seperti hari biasanya aku segera bersiap untuk berangkat sekolah, aku turun dari lantai dua menuju dapur untuk mengambil beberapa roti semalam yang masih ada di lemari pendingin. Aku kemudian duduk di sofa ruang tengah dan makan dengan tenang di sana, mataku melirik jam dinding yang menunjukan pukul setengah tujuh pagi hatiku bersiap untuk mendengarkan suara langkah kaki berirama menyebalkan yang akan menyusuri tangga sebentar lagi.

Seorang laki-laki delapan belas tahun dengan surai jingga gelap turun dari tangga sembari menikmati musik di telinganya, aku menghela nafas saat Kakakku, Ulan Sa Daniel duduk di sofa lalu langsung sibuk dengan ponselnya, tanpa menghiraukan keberadaanku.

"Hari ini lo berangkat sendiri, gue mau jemput Ayang."

Ayang

Ayang lagi

Ayang terus anjing! 

Sat lah!

"Terserah lo."

Mendengar nadaku yang acuh Daniel lalu melepas headsetnya dan menatapku, aku kira dia akan minta maaf namun jawabannya membuat darahku langsung mendidih

"Makanya cari Ayang, biar berangkat bareng," ujarnya tanpa dosa lalu ngacir pergi karena melihatku siap melemparkan sepatu.

Aku melotot kesal, "Sialan lo!" Kuteriaki dia dengan kesal, beginilah setiap pagi karena tak punya teman yang satu arah kami berbagi motor dan belakangan ini aku harus mengalah naik bus karena Daniel sibuk dengan Ayangnya.

Aku duduk di bangku dengan tenang setelah berhasil menaiki pagar sekolah dan lolod melewati pak satpam yang jaga depan gerbang. Dari jendela aku juga melihat Daniel berkumpul di lapangan untuk olahraga, aku semakin heran dengan Daniel yang rajin pergi ke gym padahal seingatku bahunya pernah cedera dulu.

Aku kembali tak menghiraukan hal tersebut dan lanjut fokus pada pelajaran yang dimulai, pukul sembilan pagi datang tak seperti anak-anak lain yang pergi makan aku lebih suka duduk di ruang musik sendirian bermain gitar. Aku membuka pintu ruang musik dan masuk ke sana mengambil gitar dan mulai bersenandung.

Saat asik bersenandung aku melihat Daniel masuk ke ruang musik, ingin kuhirauhan namun orang itu berjalan melewati piano di sebrangku menuju jendela balkon.

"Hei, lo ngapain?" Aku menghentikan permainanku saat Daniel pergi ke balkon, pemuda itu masih membelakangiku. Aku bangkit dari kursi saat kaki jenjang Daniel perlahan naik ke dinding balkon

"Woi, Daniel lo mau apa?"  Daniel menoleh padaku dengan tatapan sendu ia merengangkan tangan lalu bersiap melompat.

"DANIEL ANJING LO GILA?!" Aku menjatuhkan gitar yang kupegang dan berlari ke arah balkon saat pemuda berambut jingga itu menjatuhkan diri dari gedung.

Meski aku benci sikap Daniel dia tak boleh mati seperti itu, aku bersiap melompat untuk menyelamatkan Daniel namun sebelum sempat meraih tangan Daniel tubuhku ditarik ke belakang oleh seseorang

The Chapter Upon Me [TXT ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang