UNCRUSH [2]✅

28 1 0
                                    

Di tempat tongkrongan Daren bertemu teman-temannya lagi, seperti hari biasanya

"Wah-wah ini nih, yang pdkt kemarin BAKHH!" Kamal menggoda dengan tawanya yang terbahak-bahak itu.

"Iya anjir, kita dateng jadi nyamuk." Syawal cuma bisa geleng-geleng dengan kelakuan Daren.

"Jadi gimana beneran suka?" Tanya Bastian sebagai teman yang udah ada kekasih di antara mereka berlima.

"Gue kayaknya suka, tembak aja kali ya?"

"Anjir, satset amat." Syawal makin geleng-geleng dengan Daren, "Kalau ditolak gimana?" Lanjutnya.

"Ah! Itu urusan nanti, tembak aja dulu." Ia juga takut ditolak, tapi itu nanti deh Varsha juga masih jomblo.

"Besok gue ajak pergi ke kafe yang biasanya dan tembak di sana, gue siap-siap dulu dah!"

"Cabut dulu ya doain diterima!"

Brmm!!

Tafa baru datang, memang dia selalu datang paling akhir, ia berpapas dengan Daren yang udah mau cabut aja.

"Doain gue juga Taf!"

Ia duduk lalu merasakan atmosfer yang sama seperti kemaren, "Masih soal naksir-naksiran?" Ia mengambil pisang goreng lalu langsung bertanya.

"Iya tuh katanya mau nembak." Ujar Bastian.

"Nembak siapa?" Ia lanjut bertanya.

"Kak Varsha." Kamal menyahuti

"Buset!" Tafa mendelik, tumben banget Daren.

"Iya kan, besok tuh katanya di kafe, firasat gue sih bakal ditolak, tapi ya udahlah lagi jatuh cinta." Bastian juga tau kali dilihat aja Varsha gak ada rasa.

"Lo sendiri sibuk banget kapan punya pacar Taf?" Bastian beralih pada Tafa yang masih makan pisang goreng.

"Hm? Gue?"

* * *

Esok hari menjemput dengan hati Daren yang rasanya udah mau meledak, dia bingung setengah mati apa harus dia omongin lewah chat aja? Gak sanggup dia ngomong lewat mulut nih.

Kebetulan atau tidak hari ini semua kelas kosong dan diganti daring saja, jadi ia hampir seharian berada di kos.

"Ekhm!" Daren melihat nomor Varsha di ponselnya, dia udah mau telfon ajakin untuk belajar di kafe seperti biasa.

"Halo Ren?"

"O-oh halo, lo bisa belajar bareng hari ini gak? Di kafe biasa."

"Bisa kok, kelas kita juga udah mau kelar."

"Hari ini lo bisa jam berapa?"

"Sore aja jam 3 biasa, abis ini gue ada urusan."

"Oke."

Pip—

Jam demi jam ia habiskan untuk berfikir sampai akhirnya ketiduran dan bangun pukul tiga sore kurang lima belas menit. Ia segera ngacir mandi dan pergi naik motor karena tempatnya tak terlalu jauh dari kos.

Setelah parkir ia ngaca sebentar benerin rambutnya, dia mau segera cari tempat duduk dulu di kafe sama siapin nyali, begitu niatnya, sampai saat di depan kafe dia melihat Varsha yang baru turun dari motor diantar oleh seseorang.

Motornya udah pasti bukan ojol, karena cuma satu orang pernah ia lihat pakai motor modif itu. Saat orang itu melepaskan helmnya Daren tambah syok.

Mata Daren melotot dan bibirnya menganga, belum lagi saat Varsha memberikan kecupan di pipi pemotor itu sambil tersenyum.

The Chapter Upon Me [TXT ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang